Letak Geografis, Luas wilayah, dan Administrasi Pemerintahan

yang ada diperairan tersebut dimana dibagi menjadi ikan-ikan yang sedang rekruitmen, ikan yang siap tangkap dan ikan yang telah ditangkap. Hasil dari kurva tersebut juga memperlihatkan bahwa ada pergeseran ukuran panjang ke kiri, dimana ikan-ikan yang tertangkap dibulan agustus, September lebih kecil dibanding dengan ukuran pada bulan juni, dan juli. Tabel 5. Perbandingan rata-rata panjang, jumlah populasi dan indeks separasi Pengamatan Mean SD R 2 S.I I 157,13 13,06 0,994 n.a II 178,84 11,50 0,983 n.a III 131,01 16,30 0,857 n.a IV 134,33 11,27 0,963 n.a V 138,61 14,82 0,999 n.a VI 130,28 17,53 0.914 n.a Dalam pemisahan kelompok ukuran ikan dengan menggunakan metode Bhattacharya sangat penting untuk memperlihatkan nilai indeks separasi. Menurut Hasselblad 1996, McNew Summerfelt 1978, Clark 1981 in Sparre Venema 1999 menjelaskan bahwa indeks separasi menunjukkan kuantitas yang relevan bila ingin melakukan pemisahan dari kelompok ukuran yang berdekatan. Bila indeks separasi kurang dari 2 I 2, maka tidak mungkin dilakukan pemisahan diantara dua kelompok ukuran karena tumpang tindih yang besar antar kelompok tersebut, sebaliknya jika I 2 maka kelompok tersebut dapat dipisahkan. Tabel 6. Perbandingan parameter pertumbuhan dan mortalitas ikan kurisi berdasarkan model Von Bartalanfy dan Pauly Parameter Nilai ܮ ~ mm 248,85 K per tahun 0.56 ݐ ଴ tahun -0,16 M kematian alami 0,71 Z kematian total 2,02 F penangkapan 1,31 E Laju eksploitasi 66,24 Parameter pertumbuhan pada penelitian diasumsikan mengikuti rumus Von Bartalanfy, sehingga dari hasil analisa menggunakan program ELEFAN I diperoleh nilai-nilai parameter pertumbuhan diantaranya panjang maksimum teoritis ܮ ~ yang diperoleh sebesar 248,85 mm, panjang ini lebih besar dibanding dengan panjang cagak ikan kurisi yang tertangkap di perairan Blanakan. Koefisien pertumbuhan K ikan kurisi adalah sebesar 0,56 per tahun. Sedangkan umur teoritis ݐ ଴ sama dengan -0,16 diduga dengan menggunakan empiris Pauly Pauly, 1983. Sedangkan untuk mortalitas kematian total Z diduga dengan menggunakan analisa pada program ELEFAN I, dan kematian alami diduga dengan menggunakan rumus empiris Pauly. Hasil analisis diperoleh tingkat kematian alami M ikan kurisi di perairan Blanakan mencapai 0,68 dan kematian total Z sebesar 2,02 sehingga diperoleh tingkat kematian karena penangkapan sebesar 1,34. Berdasar nilai tersebut kita dapat menduga tingkat eksploitasi ikan kurisi di perairan Blanakan dan Utara Jawa yakni sudah mencapai 66,24, kondisi ini sudah melebihi nilai maksimum lestari sebesar 50, sehingga dapat dikatakan kondisi sumberdaya ikan kurisi di perairan Blanakan dan sekitar Utara Jawa sudah mulai over eksplotasi.

5.1.2 Hubungan Panjang dan Berat Ikan Kurisi

Dalam penelitian ini diperoleh 140 ekor ikan kurisi jantan, dan 152 ekor ikan kurisi betina, sedangkan sisanya tidak dapat diamati atau rusak. Pada gambar 2 terlihat bahwa hubungan panjang dan berat ikan kurisi adalah ܹ = 4,9293 ܮ ଷ,ଵଶହ . Gambar 10. Hubungan panjang dan berat ikan kurisi y = 3.1253x - 4.9293 R² = 0.8823 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 2.0 2.0 2.1 2.1 2.2 2.2 2.3 2.3 2.4 B e rat L o g W Panjang Log L