BAB VI AGENDA PENYULUH KABUPATEN BOGOR PADA
KEBUTUHAN TINGKAT INTRAPERSONAL DAN TINGKAT INTERPERSONAL
6.1. Kebutuhan Informasi Penyuluh berdasarkan Tingkat Intrapersonal
dan Tingkat Interpesonal pada Bidang Masalah Sub Sistem Agribisnis dan Komoditi Pertanian
Kebutuhan informasi penyuluh dapat diketahui dengan menganalisis self- report khalayak tentang topik-topik apa yang dianggap penting oleh penyuluh
dengan menanyakan apa yang dikenal, dianggap menonjol, dan menjadi prioritas bagi mereka. Tabel 9 menyajikan skor total dan rataan skor kebutuhan informasi
penyuluh pada tingkat intrapersonal dan tingkat interpersonal di masing-masing bidang masalah.
Tabel 9. Skor Total dan Skor Rataan Kebutuhan Informasi Penyuluh berdasarkan Tingkat Intrapersonal dan Tingkat Interpersonal pada Bidang Masalah Sub Sistem
Agribisnis dan Komoditi Pertanian Tahun 2011
No. Bidang Masalah Sub Sistem
Agribisnis Tingkat Intrapersonal
Tingkat Interpersonal Skor Total
Rataan Skor
Skor Total Rataan
Skor 1
Sub Sistem Agribisnis Hulu 276
1,62 274
1,61 2
Sub Sistem Usaha Tani 464
2,72 459
2,7 3
Sub Sistem Agribisnis Hilir 243
1,42 276
1,62 4
Sub Sistem Penunjang 642
3,77 612
3,6 No
Komoditi Pertanian Skor Total
Rataan Skor
Skor Total Rataan
Skor 1
Tanaman Pangan 453
2,66 442
2,6 2
Hortikultra 292
1,72 363
2,13 3
Perkebunan 430
2,53 393
2,31 4
Peternakan 450
2,65 421
2,47
Berdasarkan Tabel 9, rataan skor kebutuhan informasi penyuluh berdasarkan kebutuhan informasi penyuluh pada tingkat intrapersonal di masing-
masing bidang masalah sub sistem agribisnis diurut dari mulai yang terpenting
sampai yang kurang penting berturut-turut adalah subsistem penunjang dengan skor rataan sebesar 3,77, sub sistem usaha tani dengan skor rataan sebesar 2,72,
sub sistem agribisnis hulu dengan skor rataan sebesar 1,62 dan yang terakhir adalah sub sistem agribisnis hilir dengan skor rataan sebesar 1,42 . Sementara itu
berdasarkan komoditi pertaniannya yang diurutkan dari mulai yang terpenting sampai yang kurang penting berturut-turut adalah tanaman pangan dengan skor
rataan sebesar 2,66, peternakan dengan skor rataan sebesar 2,65, perkebunan dengan skor rataan sebesar 2,53, dan yang terakhir adalah pada hortikultura
sebesar 1,72. Kebutuhan pada tingkat intrapersonal menggambarkan tingkat kebutuhan
dasar dari apa yang dipikirkan oleh penyuluh. Kebutuhan interpersonal penyuluh terjadi berdasarkan persepsi, sensasi ataupun dalam kegiatan berpikir penyuluh
terhadap pesan komunikasi berdasarkan karakteristik personalnya. Pada tingkat interpersonal, penyuluh membutuhkan informasi tentang berita maupun artikel
pertanian yang menurut mereka paling penting berdasarkan bidang masalah sub sistem agribisnisnya adalah sub sistem penunjang. Pada komoditi pertanian
penyuluh membutuhkan informasi yang berkaitan dengan tanaman pangan. Tingkat kebutuhan informasi penyuluh pada tingkat interpersonal
diurutkan berdasarkan bidang masalah sub sistem agribisnis yang paling penting adalah sub sistem penunjang dengan skor rataan sebesar 3,6, sub sistem usaha tani
dengan skor rataan sebesar 2,7, sub sistem agribisnis hilir dengan skor rataan sebesar 1,62 dan sub sistem agribisnis hulu dengan skor rataan sebesar 1,61.
Sementara itu, berdasarkan komoditi pertaniannya yaitu tanaman pangan dengan skor rataan sebesar 2,6, peternakan dengan skor rataan sebesar 2,47, perkebunan
dengan skor rataan sebesar 2,31, dan yang terakhir adalah pada hortikultura dengan skor rataan 2,13.
Kebutuhan pada tingkat interpersonal terjadi ketika penyuluh satu sama lain berdiskusi terkait suatu pesan. Komunikasi antar penyuluh yang terjadi
setelah mereka berdiskusi tentang kebutuhan informasi tentang berita maupun artikel pertanian yang menurut mereka paling penting berdasarkan bidang masalah
sub sistem agribisnis adalah sub sistem penunjang. Dan berdasarkan komoditi,
mereka mempersepsikan bahwa tanaman pangan menjadi suatu kebutuhan informasi paling penting bagi mereka.
6.2. Hubungan Kebutuhan Informasi Penyuluh pada Tingkat