intelegensi, baik pengalaman yang berasal dari luar maupun dari dalam organisasi Sitorus 2009.
Bidang tugas penyuluhan merupakan keahlian yang dimiliki oleh penyuluh pertanian yang beragam untuk mengimplementaskan keahliannya dengan tingkat
kerumitan permasalahan yang ada ditingkat petani. Suatu tugas mempersyaratkan seseorang penyuluh pertanian untuk menggunakan aktivitas-aktivitas yang
menantang atau menggunakan seluruh keahlian dan keterampilan yang mereka miliki Sitorus, 2009.
Keterdedahan terhadap media cetak adalah perilaku penyuluh pertanian yang berkaitan dengan pemenuhan berbagai jenis informasi seperti melepaskan
ketegangan, mencari hiburan, wahana edukasi serta kebutuhan identitas diri dari pelbagai media cetak Setyorini, 2000.
2.1.9. Kompetensi Penyuluh Pertanian
Kompetensi didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berhubungan satu sama lain yang berpengaruh pada sebagian
besar pekerjaan seseorang peranan dan tanggung jawab, yang berkolerasi dengan kinerja dan dapat diukur dan diterima sebagai suatu standar kinerja yang
baik; dan pengetahuan, keterampilan dan sikap itu dapat diperbaiki melalui pelatihan dan pengembangan Lucia dan Lepsinger, 1999 dalam Sitorus, 2009.
Unsur-unsur kompetensi yang dikemukakan Suparno 2001, meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengetahuan merupakan hirarki paling
bawah dalam taksonomi kognitif Bloom, didasarkan pada kegiatan-kegiatan untuk mengingat berbagai informasi yang pernah diikuti, tentang fakta, metode atau
teknik maupun mengingat hal-hal yang bersifat aturan, prinsip-prinsip atau generalisasi. Sikap didefinisikan sebagai keadaan internal seseorang yang
mempengaruhi pilihan-pilihan atas tindakan-tindakan pribadi yang dilakukannya. Keterampilan menekankan pada kemampuan motorik dalam kawasan psikomotor,
yaitu bekerja pada benda-benda atau aktivitas yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot.
Pengetahuan tentang cara-cara menguasai keterampilan tertentu akan mengubah arah dan intensitas motivasi seseorang. Keterampilan yang kompleks
menjadi keterampilan-keterampilan bagian part skill, memungkinkan dikuasainya keterampilan tersebut. jika penguasaan atas keterampilan sudah
tercapai, maka akan timbul rasa puas, yang pada gilirannya mendorong orang untuk mengulangi kegiatan tersebut atau melanjutkannya ke tahap yang lebih
kompleks Suparno, 2001. Penyuluh pertanian dalam tugasnya harus memiliki kompetensi atau
kemampuan, mutu kecerdasan intelektual unsur kognitif, kecerdasan sikap, moralitas, integritas kepribadian unsur afektif dan keterampilan yang tinggi dan
menonjol psikomotorik.
2.1.10. Sistem Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal
Khalayak memiliki susunan isu-isu mengenai suatu hal yang mereka pikirkan intrapersonal dan percakapan interpersonal yang menurut anggapan
mereka merupakan masalah penting. Tiga klasifikasi isu dalam penelitian agenda setting yaitu 1 isu pada tingkat intrapersonal intrapersonal issue salience yaitu
isu-isu yang dianggap penting oleh khalayak media massa sendiri, 2 isu yang sering dibicarakan responden dalam berbagai diskusi antara pribadi atau isu pada
tingkat interpersonal interpersonal issue salience, dan 3 isu yang dianggap penting oleh masyarakat atau kelompok tertentu perceived issue salience
Hartadi, 1989 dalam Mulyadi, 2001. Secara psikologis setiap orang mempersepsi stimuli atau pesan
komunikasi sesuai dengan karakteristik personalnya. Dalam ilmu komunikasi, pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Komunikasi intrapersonal
menurut Effendy 2003 adalah komunikasi yang berlangsung pada pelaku komunikasi dengan dirinya sendiri; pada pihak komunikan sebagai penilaian
terhadap pesan yang ia terima. Menurut Rakhmat 2007 dalam komunikasi intrapersonal terjadi
pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli. Persepsi ialah proses member makna
pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan
informasi dan memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengolah dan
memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan
respons.
Komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang berlangsung dua arah timbal balik dalam bentuk percakapan antara dua atau tiga orang, baik secara tatap
muka maupun melalui media. Komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menyandi suatu pesan, lalu
menyampaikan kepada komunikan, dan komunikan mengawas sandi pesan tersebut. Sampai di situ komunikator menjadi encoder dan komunikan menjadi
decoder. Akan tetapi, karena komunikasi interpersonal itu bersifat dialogis, maka ketika komunikan memberikan jawaban, ia kini menjadi encoder dan komunikator
menjadi decoder Effendy, 2003. Komunikasi interpersonal terjadi bila seseorang melakukan komunikasi
secara langsung dengan orang lain di suatu tempat atau dalam suatu kelompok kecil. Pada proses komunikasi, hal semacam ini selalu terjadi. Komunikasi
interpersonal sering didefinisikan sebagai terjadinya interaksi diantara para partisipan yang saling berhubungan. Situasi semacam ini biasanya melibatkan dua
orang atau bahkan lebih. Akan tetapi jumlah partisipan yang terlibat bukanlah merupakan faktor utama, yang menentukan adalah terjadinya “interaksi secara
langsung” direct interaction diantara para partisipan yang terlibat Taylor dkk, 1977 dalam Mulyadi, 2001.
Dalam sistem komunikasi interpersonal terdapat bahasan mengenai persepsi interpersonal. Pada persepsi interpersonal, stimuli sampai kepada
komunikan melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga. Selanjutnya pada persepsi interpersonal, komunikan mencoba
memahami apa yang tidak tampak pada alat indera komunikan. Komunikan tidak hanya melihat tindakan, tetapi juga motif tindakan tersebut. Secara umum terdapat
faktor-faktor personal yang mempengaruhi kecermatan persepsi yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi yaitu diantaranya adalah
pengalaman, motivasi, dan kepribadian Rakhmat, 2007.
2.1.11. Kategori Bidang Masalah