Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor No
Tahun Jumlah Pria jiwa
Jumlah Wanita jiwa Total jiwa
1 2010
2.446.251 2.316.958
4.763.209 2
2009 2.258.789
2.195.138 4.453.927
3 2008
2.232.370 2.169.656
4.402.026 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Tahun 2010
Dilihat berdasarkan jenis kelamin, jumlah pria Tahun 2010 lebih besar dengan 2.446.251 jiwa daripada jumlah wanita yang berjumlah 2.195.138 jiwa.
Setiap tahun perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Bogor meningkat. Tahun 2008 jumlah penduduk sebesar 4.402.026 jiwa dan Tahun 2009 jumlah
penduduk sebesar 4.402.026 jiwa.
4.3. Gambaran Umum Penyuluh Kabupaten Bogor
Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan BP4K merupakan salah satu lembaga pemerintah yang menaungi 12 Balai
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan BP3K di 12 Kecamatan Kabupaten Bogor. Disinilah para penyuluh bertugas sesuai dengan wilayah tugas
yang telah ditetapkan sebelumnya. 12 BP3K diantaranya BP3K wilayah Caringin, Jonggol, Gunung Putri, Ciawi, Cibinong, Cibungbulang, Leuwiliang, Cariu,
Dramaga, Ciseeng, Cigudeg, dan Parungpanjang. BP4K mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan fungsi sebagai berikut :
1 Penyusunan kebijakan dan program penyuluhan daerah yang sejalan dengan kebijakan dan program penyuluhan provinsi dan nasional.
2 Penyusunan kebijakan, program dan kegiatan penyuluhan yang mendukung kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian,
perikanan dan kehutanan daerah. 3 Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan mekanisme, tata kerja
dan metode penyuluhan. 4 Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, pengemasan dan penyebaran
materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
5 Pelaksanaan pembinaan pengembangan kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, serta
pembiayaan penyuluhan. 6 Penumbuhkembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan
bagi pelaku utama dan pelaku usaha. 7 Peningkatan kapasitas Penyuluh Pegawai Negeri Sipil, swadaya dan
swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. Program kegiatan penyuluh Kabupaten Bogor meliputi:
1. Program pelayanan administrasi perkantoran. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
4. Program peningkatan kesejahteraan petani. 5. Program pemberdayaan penyuluhan pertanian, perikanan, dan
kehutanan. 6. Program peningkatan produksi hasil pertanian, perikanan, dan
kehutanan. 7. Program penerapan teknologi pertanian, perikanan, dan kehutanan.
Indikator keberhasilan penyuluh di Kabupaten Bogor yaitu adalah: 1. Tersusunnya programa penyuluhan pertanian;
2. Tersusunnya rencana kerja tahunan RKT; 3. Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi
spesifik lokasi; 4. Terdesiminasinya informasi teknologi pertanian secara merata;
5. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha;
6. Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan;
7. Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, sarana produksi;
8. Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditi unggulan di wilayahnya;
9. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama.
Anggota penyuluh yang bekerja di 12 wilayah BP3K terdiri dari penyuluh Pegawai Negeri Sipil PNS dan penyuluh Tenaga Harian Lepas THL yang
berjumlah 214 orang. Berikut data jumlah penyuluh dan wilayah binaankerja yang tersaji dalam Tabel 3.
Tabel 3. Data Potensi Kelembagaan Penyuluh dan Tenaga Harian Lepas THL Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan Kabupaten Bogor Tahun 2011
No Nama BP3K
Wilayah Jumlah
Penyuluh Pegawai
Negeri Sipil
PNS Jumlah
Penyuluh Tenaga
Harian Lepas
THL Wilayah Binaan
Kecamatan Komoditi
Utama 1
Caringin 10
9 Caringin,
Cigombong, Cijeruk Padi, Jagung,
Palawija 2
Jonggol 11
7 Jonggol,
Sukamakmur, Cileungsi
Padi, Domba, Sapi, Ikan Mas
3 Gunung Putri
7 7
Gunung Putri, Citeureup,
Klapanunggal Padi, Sapi,
Domba, Ayam, Ikan Mas
4 Ciawi
6 6
Ciawi, Cisarua, Megamendung
Padi, Tanaman Hias, Sapi,
Ikan Lele 5
Cibinong 12
9 Cibinong,
Bojonggede, Tajurhalang,
Sukaraja, Babakan Madang
Padi, Domba, Ikan Lele
6 Cibungbulang
13 9
Cibungbulang, Pamijahan,
Ciampea, Tenjolaya Padi, Domba,
Sapi 7
Leuwiliang 11
12 Leuwiliang,
Rumpin, Leuwisadeng,
Nanggung Padi, Kelinci,
Domba, Ikan Mas
8 Cariu
9 10
Cariu, Tanjung Sari Padi, Tanaman
Hias 9
Dramaga 9
10 Dramaga, Ciomas,
Taman Sari Padi, Tanaman
Hias, Ayam Buras, Domba
10 Ciseeng
13 9
Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang,
Rancabungur, Parung
Padi, Domba, Ikan Lele
11 Cigudeg
6 7
Cigudeg, Jasinga, Sukajaya
Padi, Domba, Sapi, Kerbau
12 Parung
Panjang 2
10 Parung Panjang,
Tenjo Padi, Domba,
Ayam, Ikan Nila
Total 109
105 Sumber: Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor,
Tahun 2011
BAB V AGENDA PEMBERITAAN DAN ARTIKEL SINAR TANI
5.1. Frekuensi Kemunculan Berita dan Artikel berdasarkan Bidang
Masalah Sub Sistem Agribisnis dan Komoditi Pertanian
Tabloid Sinar Tani diterbitkan setiap hari Rabu dalam seminggu sekali. Mulai terbitan bulan Januari sampai dengan Maret 2011 atau sebanyak 12 edisi
terdapat 375 berita dan artikel yang meliputi berbagai bidang. Kategori bidang masalah yang diterbitkan mencakup pada bidang masalah sub sistem agribisnis
dan komoditi pertanian. Frekuensi kemunculan beritaartikel yang terdapat pada 12 edisi Sinar
Tani menggambarkan kekerapan pemuculan bidang masalah sub sistem agribisnis dan komoditi pertanian. Sinar Tani berusaha untuk memenuhi informasi pertanian
yang menyangkut bidang masalah sub sistem agribisnis dalam pengembangan agribisnis yang dikembangkan oleh Departemen Pertanian. Hasil pengamatan
mengenai frekuensi kemunculan berdasarkan masalah sub sistem agribisnis dan komoditi pertanian tersaji dalam Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4, secara keseluruhan berita yang memuat bidang masalah berdasarkan sub sistem agribisnis urutannya adalah sub sistem penunjang
sebanyak 151 kali 40,3, sub sistem usaha tani sebanyak 96 kali 25,6, sub sistem agribisnis hulu sebanyak 68 kali 18,1, dan sub sistem agribisnis hilir
sebanyak 60 kali 16. Sub sistem penunjang yang merupakan jasa layanan pendukung mendapat
porsi atau perhatian yang lebih dari redaksi Sinar tani karena redaktur ingin memuat informasi pertanian dilihat berdasarkan kebijakan-kebijakan pemerintah
dan mengenai jasa pendukung lainnya. Contoh berita yang terbit pada saat itu mengenai sub sistem penunjang adalah “Isi Gudang 3,5 Juta Ton” edisi 5 – 11
Januari 2011 pada Rubrik Sorotan yang memberitakan tentang Badan Urusan Logistik Bulog menargetkan pengadaan beras di gudang Bulog sebesar 3,5 juta
ton pada Tahun 2011 dan untuk merealisasikan target tersebut diperlukan kontak kerjasama Bulog dengan Kementrian Pertanian untuk menjamin ketersedian beras
yang akan diserap Bulog. Sementara itu, contoh artikel mengenai sub sistem