keempat bidang masalah subsistem penunjang pada hortikultura oleh penyuluh pria dengan rataan skor sebesar 2,45 dan rataan skor penyuluh wanita sebesar
2,28. Mulai terjadi perbedaan peringkat antara penyuluh pria dan penyuluh
wanita yaitu pada peringkat kelima sampai peringkat ke enam belas kecuali pada peringkat sepuluh yaitu bidang masalah subsistem agribisnis hulu pada
perkebunan oleh penyuluh pria dengan rataan skor sebesar 1,68 dan rataan skor penyuluh wanita sebesar 1,58.
Tabel 13 menunjukkan bidang masalah yang dianggap kurang penting oleh penyuluh pria dan berada pada peringkat 16 yaitu pada sub sistem agribisnis
hilir pada hortikultura dengan rataan skor 1,11. Sedangkan penyuuh wanita menganggap bidang masalah subsistem agribisnis hulu pada hortikultura sebagai
bidang masalah yang kurang penting bagi mereka dengan rataan skor 1,26. Kurang pentingnya sub sistem agribisnis hulu dan agribisnis hilir pada
horitikultura baik bagi penyuluh pria maupun wanita karena bidang masalah tersebut masih belum banyak dikembangkan di Kabupaten Bogor karena sebagian
besar bidang usaha wilayah Kabupaten Bogor adalah mencakup sub sektor tanaman pangan. Dari beberapa pendapat penyuluh, pada umumnya mereka belum
terlalu tertarik membaca berita atau artikel yang ada hubungannya dengan bidang masalah hortikultura.
Hasil uji korelasi kedua agenda baik penyuluh pria maupun penyuluh wanita yang ditampilkan pada Tabel 13 menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan dengan koefisien korelasi ρ = 0,728 pada taraf 0,01 Lampiran 22.
Derajat kebutuhan informasi penyuluh Kabupaten Bogor tidak berdasarkan jenis kelamin karena dilihat dari pemeringkatan baik antara penyuluh pria maupun
penyuluh wanita terdapat kesamaan dan menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam meranking kategori bidang masalah yang merupakan kebutuhan mereka.
7.3.2. Kebutuhan Informasi Penyuluh Kabupaten Bogor berdasarkan Umur
Kebutuhan informasi penyuluh berdasarkan umur adalah hubungan bagaimana kebutuhan penyuluh pada tingkat intrapersonal berdasarkan umur
mereka dengan melihat rataan skor pada masing-masing kategori umur. Umur
dikategorikan menjadi dua yaitu, dewasa muda 40 – 50 Tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 26,47 persen dan dan dewasa tua 51 – 60 Tahun sebanyak 25 orang
atau sebesar 73,53 persen. Peringkat dan rataan skor kebutuhan informasi penyuluh berdasarkan umur ditujukkan oleh Tabel 14.
Tabel 14. Peringkat dan Rataan Skor Kebutuhan Informasi Penyuluh Kabupaten Bogor berdasarkan Umur, Tahun 2011
No. Bidang Masalah
Dewasa Muda n=9
Dewasa Tua n=25
Rataan Skor Peringkat
Rataan Skor
Peringkat 1
Sub Sistem Penunjang pada Tanaman Pangan
3,11 1
2,92 1
2 Sub Sistem Penunjang
pada Perkebunan 2,96
2 2,79
2 3
Sub Sistem Penunjang pada Peternakan
2,83 3
2,69 3
4 Sub Sistem penunjang
pada Hortikultura 2,77
4 2,59
4 5
Sub Sistem Usaha Tani pada Tanaman Pangan
2,21 5
2,19 5
6 Sub Sistem Usaha Tani
pada Perkebunan 2,06
6 2,06
6 7
Sub Sistem Usaha Tani pada Peternakan
1,94 7
1,96 7
8 Sub Sistem Agribisnis
Hulu pada Tanaman Pangan
1,88 8
1,76 9
9 Sub Sistem Usaha tani
pada Hortikultura 1,87
9 1,86
8 10
Sub Sistem Agribisnis Hilir pada Tanaman
Pangan 1,84
10 1,62
11 11
Sub Sistem Agribisnis Hulu pada Perkebunan
1,73 11
1,63 10
12 Sub Sistem Agribisnis
Hilir pada Perkebunan 1,69
12 1,49
13 13
Sub Sistem Agribisnis Hulu pada Peternakan
1,61 13
1,53 12
14 Sub Sistem Agribisnis
Hilir pada Peternakan 1,57
14 1,39
15 15
Sub Sistem Agrbisnis Hulu pada Hortikultura
1,55 15
1,43 14
16 Sub Sistem Agribisnis
Hilir pada Hortikultura 1,51
16 1,29
16 Ket: Koefisien Korelasi
Rank Spearman : 0,988 pada p 0,01
Tabel 14 menunjukkan rataan skor dan peringkat pada masing-masing kategori umur. Umur yang tergolong baik dewasa muda maupun dewasa tua
menempatkan tujuh peringkat teratas yang sama. Mulai terjadi perbedaan
peringkat bidang masalah di peringkat delapan sampai peringkat 16. Tabel 14 menunjukkan juga tiga peringkat teratas yang dianggap paling penting baik oleh
penyuluh pada golongan umur dewasa muda maupun penyuluh pada golongan dewasa tua.
Peringkat pertama memposisikan bidang masalah sub sistem penunjang pada tanaman pangan sebagai bidang masalah yang paling penting oleh penyuluh
golongan umur dewasa muda adalah dengan rataan skor sebesar 3,11 dan pada rataan skor pada penyuluh dengan umur yang tergolong dewasa tua dengan rataan
skor sebesar 2,92. Peringkat kedua bidang masalah bidang masalah sub sistem penunjang pada perkebunan oleh penyuluh golongan umur dewasa muda dengan
rataan skor sebesar 2,96 dan penyuluh golongan dewasa tua dengan rataan skor sebesar 2,79. Peringkat ketiga bidang masalah sub sistem penunjang pada
peternakan oleh penyuluh golongan umur dewasa muda dengan rataan skor sebesar 2,83 dan penyuluh golongan dewasa tua dengan rataan skor sebesar 2,69.
Bidang masalah yang dianggap kurang penting dan kurang diprioritaskan baik oleh penyuluh golongan dewasa muda dan golongan umur dewasa tua
dengan kata lain berada pada peringkat 16 adalah bidang masalah sub sistem agribisnis hilir pada hortikultura dengan masing-masing dengan rataan skor
sebesar 1,51 pada penyuluh golongan dewasa muda dan rataan skor 1,29 pada penyuluh golongan dewasa tua.
Hasil uji korelasi kedua agenda baik penyuluh golongan umur dewasa muda maupun kebutuhan informasi penyuluh golongan umur dewasa tua yang
ditampilkan pada Tabel 14 menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan atau tingkat kebutuhan penyuluh dewasa muda dan dewasa tua memiliki tingkat
kekuatan sangat kuat dengan koefisien korelasi ρ = 0,988 pada taraf 0,01 Lampiran 22. Derajat kebutuhan informasi penyuluh Kabupaten Bogor tidak
berdasarkan umur penyuluh karena dilihat dari pemeringkatan baik antara penyuluh pria maupun penyuluh wanita terdapat kesamaan dan menunjukkan
tidak terdapat perbedaan dalam meranking kategori bidang masalah yang merupakan kebutuhan mereka.
7.3.3. Kebutuhan Informasi Penyuluh Kabupaten Bogor berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir