menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian- kejadian di seluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia, dan c
aktualitas, ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Dibandingkan dengan media elektronik yang menyiarkan
pemberitaan seperti radio dan televisi, maka ditinjau dari Ilmu Komunikasi, sifat surat kabar adalah sebagai berikut:
a. Terekam Ini berarti bahwa berita-berita yang disiarkan surat kabar tersusun
dalam alinea, kalimat, dan kata-kata yang terdiri dari huruf-huruf, yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang
diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat diulang kaji; bisa dijadikan dokumentasi dan bisa dipakai
bukti untuk keperluan tertentu. b. Menimbulkan perangkat mental secara aktif
Karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa dengan huruf yang tercetak “mati” di atas kertas,
maka untuk dapat mengerti maknanya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.
2.1.2. Tabloid Sebagai Salah Satu Media Cetak
Surat kabar tumbuh dan berkembang dan mulai bereksperimen dengan diferensiasi produk ke segmen pasar, salah satunya adalah tabloid. Tabloid
merupakan istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil, meskipun tidak ada standar untuk dimensi yang tepat dari format tabloid. Ukuran tabloid 597 mm ×
375 mm dari ukuran standar koran harian sedangkan ukuran format tabloid yang populer di Inggris kira-kira 430 mm x 280 mm
2
Kemunculan tabloid dimulai dengan sesuatu hal baru yang ekstrim dan dikenal dengan “Yellow Journalism”. Yellow Journalism merupakan sebuah
perang dramatis antara ‘Morning Journal’ milik Hearts dan ‘World’ milik Pulitzer dengan masing-masing menggunakan gaya jurnalistik yang bersifat sensasional
.
2
Di unduh dari http:id.wikipedia.orgwikiTabloidnewspaperformat
menggemparkan. Yellow Journalism menjadi gaya jurnalistik yang terkenal dengan menggunakan gaya pada foto-foto sensaional, pilihan-pilihan cerita, topik
utama berukuran besar, dan sebuah penekanan yang lebih kepada kepribadian dan kisah-kisah kemanusiaan yang menarik. Tabloid mengambil lebih lanjut tren
sensasionalis yang ditandai banyak harian sekitar Tahun 1900. Tabloid biasanya juga dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian mingguan,
dwimingguan, dll, yang terfokus pada hal-hal yang lebih tidak serius dan mereka menampilkan judul tebal dan foto mengejutkan yang difokuskan pada
perceraian, pembunuhan, dan kejahatan lainnya, dll. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat kabar harian nasional telah pula mulai
menggunakan format tabloid Straubhaar dan La Rose, 2000.
2.1.3. Konsep dan Nilai Berita dalam Tabloid
Menurut Assegaff 1985, berita adalah fakta atau gagasan ide akurat yang dapat menarik perhatian orang banyak; berita adalah sesuatu yang dapat
disiarkan tepat pada waktunya dan dapat menarik perhatian umum; pernyataan antar manusia yang bertujuan memberitahu; pernyataan yang bersifat umum dan
aktual, disiarkan oleh wartawan untuk kepentingan para media massa. Charnley 1965 dalam Effendy 2003, menyatakan bahwa berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk. Sementara itu
Wahyudi 1996 menyatakan bahwa berita adalah uraian tentang peristiwafakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dan yang sudah disajikan
melalui media massa periodik. Dari definisi yang ada terdapat perhatian terhadap konsep berita utama
yang menguasai pikiran wartawan dalam mencari, menyusun, dan menyiarkan berita yang dikemukakan oleh Mott 1969 dalam Effendy 2003 adalah sebagai
berikut : 1. Berita sebagai laporan tercepat news as timely report
Konsep ini menitikberatkan pada “segi baru terjadinya” newsness sebagai faktor terpenting dari sebuah berita.
2. Berita sebagai rekaman news as record
Berita yang tercetak dalam surat kabar merupakan bahan dokumentasi. 3. Berita sebagai fakta objektif news as objective facts
Bagi para wartawan, berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang diamatinya tanpa pandangan berat sebelah bias yang berarti pula
merupakan laporan yang jujur. 4. Berita sebagai interpretasi news as interpretation
Dalam situasi yang kompleks yang menyangkut bidang politik, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan, suatu fakta perlu dijelaskan
mengenai sebab-sebab, latar belakang, akibat, situasi, dan hubungannya dengan hal lain-lain agar pembaca mengerti.
5. Berita sebagai sensasi news as sensation Terdapat unsur subjektif, yakni bahwa sesuatu yang mengejutkan
shocks dan yang menggetarkan atau mengharukan bagi pembaca yang satu akan berlainan dengan pembaca yang lain.
6. Berita sebagai minat insani news as human interest Berita yang dipandang bukan karena pentingnya peristiwa yang
dilaporkan, tetapi karena sifatnya menyentuh perasaan insani. 7. Berita sebagai ramalan news as prediction
Wartawan cenderung untuk menaruh perhatian kepada masa depan dari masa kini dan masa lalu. Pada umumnya khalayak mengharapkan berita
yang berupa informasi mengenai kejadian kini, juga ramalan yang masuk akal mengenai masa depan.
8. Berita sebagai gambar news as picture Gambar-gambar yang disajikan dalam halaman surat kabar seringkali
lebih efektif daripada yang diterangkan melalui kata. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dan
sekaligus menjadi karakteristik utama sebuah berita yang layak dipublikasikan di media massa Romli, 2000 dalam Luthfie, 2005. Keempat unsur tersebut adalah
a cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu, b nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta fact, bukan fiksi atau karangan, c penting, artinya menyangkut
kepentingan orang banyak, d menarik, artinya mengandung orang untuk membaca berita tersebut.
Pemberitaan suatu berita biasanya tidak terlepas dari nilai berita bersangkutan. Menurut Junaedhie 1991, nilai berita adalah ukuran baik-tidaknya
suatu berita untuk dipilih dan dipublikasikan. Nilai-nilai berita yang tinggi biasanya selalu berkaitan dengan kecepatan penyajian, kedekatan berita dengan
masyarakat, kaitannya dengan nama-nama mashyur, dampak berita, dan sentuhan terhadap unsur-unsur kemanusiaan.
Nilai berita menjadi acuan yang baik untuk para jurnalis dalam memilih kelayakan berita. Brook 1980 dalam Yunus 2010 menyebutkan kriteria umum
nilai berita yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut: 1. Proximity, atau kedekatan berita dari segi psikologis maupun
geografis dengan khalayak pembaca. Kejadian yang dekat dengan pembaca akan menarik perhatian pembaca. Berita yang secara fisik
dan psikologis dekat dengan khalayak akan semakin tinggi nilai beritanya.
2. Timelines, atau aktual bahwa berita tersebut sedang atau baru terjadi. Waktu merupakan nilai berita yang amat penting. Berita adalah
sesuatu yang baru, sedang berlangsung, dan seringkali adalah kelanjutan dari hari ini atau saat sebelumnya.
3. Unusualness, atau keluarbiasaan bahwa berita adalah sesuatu yang luar biasa, bukan peristiwa biasa. Kejadian yang tidak lazim adalah
berita besar. Nilai keluarbiasaan ini diteruskan oleh wartawan lewat kalimat-kalimat yang klise.
4. Newness, atau kebaruan bahwa berita adalah semua yang terbaru. Kejadian-kejadian yang terbaru terangkum dalam berita.
5. Impact, atau akibat bahwa berita memiliki dampak yang luas. Berita berkaitan dengan kejadian yang kemungkinan mempengaruhi
kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.
6. Information, berita adalah informasi. Informasi adalah hal yang dapat menghilangkan ketidakpastian. Fakta-fakta dikemukakan sebagai
informasi, informasi mempunyai syarat bahwa harus ada fakta yang
diperoleh wartawan, kemudian fakta tersebut disampaikan kepada khalayak.
7. Conflict, berita adalah konflik atau pertentangan. Peristiwa mengenai perang, perkelahian, pergulatan politik, bisnis, olahraga sangat
menarik minat pembaca. 8. Public figure, berita adalah tentang orang-orang penting. Publik akan
tertarik untuk membaca, mendengarkan atau menonton berita yang berkaitan dengan orang-orang penting dan dikenal.
9. Suprising, berita adalah kejutan yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan. Berita berkaitan dengan hal-hal yang besar secara kuantitatif.
10. Human interest, ketertarikan manusia bahwa berita dapat menggugah perasaan. Kejadian memberikan sentuhan perasaan bagi pembaca,
kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa menarik perhatian pembaca.
11. Sex, berita adalah informasi yang terkait dengan jenis kelamin, terutama mengenai perempuan.
2.1.4. Jenis Berita