oleh pihak redaksi media melalui kata atau kalimat yang menggelitik dalam jurnalistik.
4. Artikel, yaitu tulisan lepas berisi opini atau pendapat dengan topik tertentu yang aktual dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, dan
meyakinkan atau menghibur. 5. Kolom, yaitu opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan
aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu topik atau masalah yang berkembang di masyarakat.
6. Surat pembaca, yaitu opini singkat yang ditulis pembaca atau publik dan dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Surat pembaca biasanya
berisi keluhan atau komentar pembaca menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat.
2.1.7. Penyuluhan dan Penyuluh Pertanian
Falsafah penyuluhan pertanian didasarkan pada kepentingan individu, guna mengembangkan kemajuan bagi masyarakat pedesaan dan negara.
Penyuluhan pertanian dikategorikan ke dalam kegiatan pendidikan, diantaranya adalah bahwa dalam penyuluhan pertanian terjadi proses belajar-mengajar yang
melibatkan penyuluh fasilitator dengan subyek penyuluhan, yakni individu- individu anggota masayarakat petani. Menururt A.T. Mosher 1978 dalam
bukunya berjudul “An Introduction to Agricultural Extention” secara umum mengemukakan beberapa prinsip penting bagi pelaksana penyuluhan pertanian
yang efektif, salah satunya adalah tujuan utama penyuluhan pertanian adalah membantu keluarga petani untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru
sesuai dengan perkembangan minat dan kebutuhan mereka yang erat kaitannya dengan peningkatan produksi pertanian dan perbaikan tingkat hidup keluarga
petani Mugniesyah, 2006. Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan, yang dimaksud dengan penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraanya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem komunikasi dalam
penyampaian informasi pertanian kepada petani, dalam rangka pelaksanaan pembangunan bidang pertanian Indardi, 2002. Penyuluhan berorientasi pada
perubahan perilaku melalui suatu proses pendidikan karena penyuluhan tidak hanya sekedar menyampaikan hal-hal baru tetapi lebih dari itu. Dalam penyuluhan
terkandung adanya perubahan sikap dan keterampilan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-perubahan dalam usaha taninya,
demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan keluarga atau masyarakat Mardikanto, 1993.
Menurut Mosher 1978 dalam Mugniesyah 2006 tugas-tugas penyuluhan pertanian itu dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk
membantu individu petani membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan sumberdaya dan pelayanan yang sudah tersedia bagi mereka. Dengan demikian
masyarakat petani itu heterogen dalam hal aspek sosial budaya, sistem pertanian, dan ketersediaan syarat-syarat pokok dan pelancar pembangunan pertanian.
Kondisi tersebut menjadikan kebutuhan akan peranan penyuluhan yang heterogen pula. Dengan mempertimbangkan ketiga aspek tersebut, Mosher mengusulkan
enam kategori peranan penyuluhan pertanian, yaitu: 1 pengisi kehampaan pedesaan, 2 penyebar hasil-hasil penelitian, 3 pelatih pengambilan keputusan,
4 rekan pemberi semangat, 5 pendorong peningkatan produksi suatu komoditi, dan 6 pelayan pemerintah.
Penyuluh pertanian adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan pertanian yag diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang
3
Menurut UU No. 16 Tahun 2006, penyuluh adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. Lebih lanjut, penyuluh
3
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluhan Pertanian dan Angka Kreditnya, Kementrian Pertanian, Tahun 2009.
dipilah menjadi tiga kategori yaitu: 1 penyuluh pegawai negeri yang selanjutnya disebut penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian, perikanan, atau kehutanan untuk melakukan
kegiatan penyuluhan; 2 penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha danatau lembaga yang mempunyai kompetisi dalam bidang
penyuluhan; dan 3 penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya dengan kesadarannya sendiri mau dan
mampu menjadi penyuluh. Penyuluh pertanian yang efektif adalah yang dapat menimbulkan
perubahan informasi atau perolehan informasi baru kepada petani, memperbaiki kemampuan atau memberi kemampuan dan kebiasaan baru petani dalam upaya
memperoleh sesuatu yang mereka kehendaki Slamet, 2003. Implikasi praktis bagi para penyuluh pertanian beberapa diantaranya
adalah: 1 penyuluh pertanian harus mengutamakan pemberdayaan dan mengerti secara implisit bahwa peranan mereka adalah membantu subyek penyuluhnya
untuk mencapai kemandirian melalui proses belajar, sehingga mereka dapat berfungsi secara efektif setelah para penyuluh meninggalkan mereka, 2
penyuluh harus menddapatkan kepercayaan dari subyek penyuluhnya, karena hubungan kepercayaan akan meningkatkan efektivitas hubungan proses belajar
dan mengajar, 3 penyuluh harus menggunakan suatu proses penyusunan program yang rasional dan memadai guna terjadinya suatu perubahan sosial, 4
penyuluh harus berkonsentrasi pada orang Mugniesyah, 2006.
2.1.8. Karakteritik Penyuluh Pertanian