dengan mengalikan panjang dan lebar tulisan dalam milimeter kolom mm kolom yang terdapat pada masing-masing kategori bidang
masalah dan komoditi pertaniannya. 2. Pengujian untuk reliabilitas definisi untuk 16 kategori bidang masalah
yang melibatkan tiga juri yang kompeten. Pengujian ini bertujuan agar konsistensi kategori menjadi handal dan diperoleh angka koefisien
kesepakatan Composite Reliability yaitu 94 persen. 3. Data primer lainnya yang digunakan untuk mendukung data
kuantitatif analisis isi Sinar Tani yaitu adalah data kualitatif yang merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis yang
berupa dokumen resmi dari redaksi Sinar Tani seperti profil Sinar Tani dan wawancara mendalam dengan pihak dari redaksi Sinar Tani
untuk mengetahui kebijakan redaksional Sinar Tani. 4. Data primer untuk agenda penyuluh diambil dengan menggunakan
metode pengisian kuesioner dan wawancara mendalam kepada pihak penyuluh yang berada di Kabupaten Bogor yang membaca Sinar Tani.
Penyuluh mengisi kuesioner dengan dua bagian, bagian pertama pertanyaan terkait karakteristik masing-masing individu penyuluh dan
bagian kedua adalah pengisian 16 kategori bidang masalah dan komoditi pertanian yang telah disediakan dengan jawaban berjenjang.
5. Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai keadaan geografis,
kondisi iklim, dan jumlah penduduk Kabupaten Bogor. Berkaitan dengan macam data yang telah disebutkan di atas.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan di lapangan adalah dengan wawancara, kuesioner, observasi langsung di lapangan, dan dokumentasi.
3.4. Reliabilitas Definisi Kategori
Reliabilitas merupakan hal penting dalam analisis isi agar konsistensi kategori menjadi handal. Menurut Krippendorff 1993, tujuan pengujian
kehandalan reliabilitas adalah memantapkan, apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat memberikan suatu dasar yang dapat dipercaya untuk menarik
inferensi, membuat rekomendasi, mendukung keputusan atau menerima fakta. Langkah-langkah pengujian reliabilitas, menurut yakni: 1 mendefinisikan
kategori yang sudah ditentukan; 2 melatih juri untuk mengenali ciri-ciri utama masing-masing kategori; 3 melakukan pengkodean terhadap setiap kategori yang
telah ditentukan. Krippendorf 1993, pemberian angka yang menunjukkan kesamaan lebih
besar dari 0,8 80 antar juri, maka diterima sebagai kepercayaan yang memadai terandalkan. Nilai yang kurang dari 0,7 70 cenderung tidak signifikan secara
statistik. Stempel dan Westley 1981 dalam Luthfie 2005 menyatakan bahwa
untuk memperoleh reliabilitas yang diharapkan peneliti perlu meminta orang lain menjadi juri reliabilitas terhadap kategorisasi yang telah ditetapkan dengan cara
yang sama sebagaimana dilakukan oleh peneliti. Menurut Krippendorff 1993, bahwa dalam penentuan juri untuk menguji kehandalan suatu kategori menuntut
sekurang-kurangnya ada dua juri yang secara independen mendeskripsikan serangkaian unit pencatatan. Untuk menguji nilai keputusan antar juri dari sampel
koding dihitung dengan rumus Holsti. Holsti 1969 menyatakan rumus reliabilitas adalah:
Keterangan: CR
: Coefisien Reliability Koefisien Keandalan M
: nomor keputusan yang sama antar juri N1, N2 : jumlah item yang dibuat oleh kedua juri
Dalam penelitian ini, juri yang dilibatkan adalah tiga juri pengkoding yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi di bidang komunikasi,
bidang pertanian dan agribisnis. Uji kategori yang dilakukan oleh tiga juri dipadukan kemudian dibandingkan. Hasil perhitungan tersaji dalam Tabel 1
berikut:
Tabel 1. Kesepakatan Antar Juri Antarjuri
Item Kesepakatan
Ketidaksepakatan Nilai
Ke I dan ke II 16
13 3
0,81 Ke I dan ke III
16 13
3 0,81
Ke II dan ke III 16
14 2
0,88
Rata-rata koefisien reliabilitas = 3
0,81+0,81+0,88
= 0,83 Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri dihitung
dengan rumus Composite Reliability sebagai berikut:
Keterangan: N : Jumlah juri
X : Rata-rata koefisien reliabilitas antar juri Composite Reliability =
1+3-10,83 3 0,83 .
= 2,66
2,49 = 0,94
Dari hasil penghitungan, didapat nilai Composite Reliability sebesar 94 persen. Nilai tersebut sudah melebihi angka koefisien kesepakatan yang
diharapkan yaitu sebesar 80 persen, sehingga definisi kategori dapat diandalkan. 3.6.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial untuk analisis hubungan. Teknik
untuk menganalisis isi Sinar Tani dilakukan dengan pengkodean item-item berita dan artikel pada frekuensi kekerapan pemunculan dan volume pemanfaatan
ruang Sinar Tani. Perhitungan persentase frekuensi kekerapan pemunculan dilakukan dengan menjumlahkan pemunculan berita mengenai bidang masalah
agribisnis dan komoditinya. Perhitungan rataan volume dilakukan dengan
membagi volume secara keseluruhan per kategori dengan jumlah berita per kategori.
Hubungan antara frekuensi dan volume surat kabar dapat dijadikan alat penilaian terhadap isi informasi yang dikandungnya Mulyadi, 2001. Uji korelasi
frekuensi dan volume pada Sinar Tani diolah secara statistik dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson. Rumus Korelasi Pearson adalah sebagai
berikut:
Keterangan: r : koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N : jumlah individu dalam sampel
X : angka mentah untuk variabel X
Y : angka mentah untuk variabel Y
Menguji hubungan kebutuhan penyuluh pada tingkat intrapersonal dengan tingkat interpersonal digunakan uji korelasi Rank Spearman. Sebelum menguji
hubungan keduanya, untuk mengetahui skor total dan skor rataan pada tingkat kebutuhan intrapersonal maupun interpersonal digunakan rumus sebagai berikut:
Skor Total:
Rataan Skor:
Menguji kesesuaian agenda antara agenda media dengan tingkat kebutuhan penyuluh, dilakukan uji korelasi Rank Spearman untuk data ordinal, yaitu data
dengan bentuk jenjang atau ranking. Selain itu, dalam menganalisis hubungan karakteristik penyuluh dengan kebutuhan informasi penyuluh yaitu dengan
menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan uji korelasi Kendall’s tau-b. Menurut Riduwan 2006, metode Rank Spearman tidak terikat oleh asumsi
bahwa populasi yang diselidiki harus berdistribusi normal, populasi sampel yang diambil sebagai sampel maksimal 5 n 30 pasang, data dapat diubah dari data
interval menjadi data ordinal. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan yaitu:
Keterangan: ρs : koefisien korelasi Spearman
D : perbedaan skor antara dua kelompok N : jumlah kelompok
Untuk menguji derajat kebutuhan informasi berdasarkan karakteristik penyuluh Kabupaten Bogor untuk beberapa karakteristik dengan pengujian
variabel yang lebih dari 2 variabel digunakan rumus Kendall-tau b. Rumus Kendall’s-tau b yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
τ : koefisien korelasi rank Kendall’s-tau b
Nc : jumlah angka pasangan concordant
Nd : jumlah angka pasangan discordant
N : ukuran sampel
Keeratan hubungan dikategorikan berdasarkan kategori yang diungkapkan Guilford 1956 seperti dikutip oleh Rakhmat 2007, sebagai berikut:
0, 20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali.
0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tetapi berarti.
0,40 – 0,69 : Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90 : Hubungan yang tinggi, kuat
0,90 : Hubungan sangat tinggi, kuat sekali
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN