Konsep dan Nilai Berita dalam Tabloid

Berita yang tercetak dalam surat kabar merupakan bahan dokumentasi. 3. Berita sebagai fakta objektif news as objective facts Bagi para wartawan, berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang diamatinya tanpa pandangan berat sebelah bias yang berarti pula merupakan laporan yang jujur. 4. Berita sebagai interpretasi news as interpretation Dalam situasi yang kompleks yang menyangkut bidang politik, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan, suatu fakta perlu dijelaskan mengenai sebab-sebab, latar belakang, akibat, situasi, dan hubungannya dengan hal lain-lain agar pembaca mengerti. 5. Berita sebagai sensasi news as sensation Terdapat unsur subjektif, yakni bahwa sesuatu yang mengejutkan shocks dan yang menggetarkan atau mengharukan bagi pembaca yang satu akan berlainan dengan pembaca yang lain. 6. Berita sebagai minat insani news as human interest Berita yang dipandang bukan karena pentingnya peristiwa yang dilaporkan, tetapi karena sifatnya menyentuh perasaan insani. 7. Berita sebagai ramalan news as prediction Wartawan cenderung untuk menaruh perhatian kepada masa depan dari masa kini dan masa lalu. Pada umumnya khalayak mengharapkan berita yang berupa informasi mengenai kejadian kini, juga ramalan yang masuk akal mengenai masa depan. 8. Berita sebagai gambar news as picture Gambar-gambar yang disajikan dalam halaman surat kabar seringkali lebih efektif daripada yang diterangkan melalui kata. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dan sekaligus menjadi karakteristik utama sebuah berita yang layak dipublikasikan di media massa Romli, 2000 dalam Luthfie, 2005. Keempat unsur tersebut adalah a cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu, b nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta fact, bukan fiksi atau karangan, c penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak, d menarik, artinya mengandung orang untuk membaca berita tersebut. Pemberitaan suatu berita biasanya tidak terlepas dari nilai berita bersangkutan. Menurut Junaedhie 1991, nilai berita adalah ukuran baik-tidaknya suatu berita untuk dipilih dan dipublikasikan. Nilai-nilai berita yang tinggi biasanya selalu berkaitan dengan kecepatan penyajian, kedekatan berita dengan masyarakat, kaitannya dengan nama-nama mashyur, dampak berita, dan sentuhan terhadap unsur-unsur kemanusiaan. Nilai berita menjadi acuan yang baik untuk para jurnalis dalam memilih kelayakan berita. Brook 1980 dalam Yunus 2010 menyebutkan kriteria umum nilai berita yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut: 1. Proximity, atau kedekatan berita dari segi psikologis maupun geografis dengan khalayak pembaca. Kejadian yang dekat dengan pembaca akan menarik perhatian pembaca. Berita yang secara fisik dan psikologis dekat dengan khalayak akan semakin tinggi nilai beritanya. 2. Timelines, atau aktual bahwa berita tersebut sedang atau baru terjadi. Waktu merupakan nilai berita yang amat penting. Berita adalah sesuatu yang baru, sedang berlangsung, dan seringkali adalah kelanjutan dari hari ini atau saat sebelumnya. 3. Unusualness, atau keluarbiasaan bahwa berita adalah sesuatu yang luar biasa, bukan peristiwa biasa. Kejadian yang tidak lazim adalah berita besar. Nilai keluarbiasaan ini diteruskan oleh wartawan lewat kalimat-kalimat yang klise. 4. Newness, atau kebaruan bahwa berita adalah semua yang terbaru. Kejadian-kejadian yang terbaru terangkum dalam berita. 5. Impact, atau akibat bahwa berita memiliki dampak yang luas. Berita berkaitan dengan kejadian yang kemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca. 6. Information, berita adalah informasi. Informasi adalah hal yang dapat menghilangkan ketidakpastian. Fakta-fakta dikemukakan sebagai informasi, informasi mempunyai syarat bahwa harus ada fakta yang diperoleh wartawan, kemudian fakta tersebut disampaikan kepada khalayak. 7. Conflict, berita adalah konflik atau pertentangan. Peristiwa mengenai perang, perkelahian, pergulatan politik, bisnis, olahraga sangat menarik minat pembaca. 8. Public figure, berita adalah tentang orang-orang penting. Publik akan tertarik untuk membaca, mendengarkan atau menonton berita yang berkaitan dengan orang-orang penting dan dikenal. 9. Suprising, berita adalah kejutan yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan. Berita berkaitan dengan hal-hal yang besar secara kuantitatif. 10. Human interest, ketertarikan manusia bahwa berita dapat menggugah perasaan. Kejadian memberikan sentuhan perasaan bagi pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa menarik perhatian pembaca. 11. Sex, berita adalah informasi yang terkait dengan jenis kelamin, terutama mengenai perempuan.

2.1.4. Jenis Berita

Fakta atau pendapat dalam sebuah berita dapat disajikan dalam berbagai bentuk berita. Menurut Wahyudi 1996, terdapat dua jenis sajian berita yaitu bentuk berita langsung straight news dan berita mendalam indepth news. 1. Straight news atau berita langsung merupakan uraian fakta yang nilai beritanya kuat penting, menarik dan harus disajikan secepatnya dengan minimal mengandung what, where, when, who, why, dan how 5W + 1H serta dimulai dengan uraian terpenting ke kurang penting. 2. Indept news atau berita mendalam merupakan fakta yang diuraikan dapat ditinjau dari banyak aspek dan direfleksikan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, sehinga disebut uraian multilinear. Jenis berita mendalam ada tiga yaitu: a. Berita komprehensif, adalah uraian secara terperinci tentang peristiwa fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita dengan menempatkan fakta itu sebagai mata rantai dalam konteks permasalahan yang lebih luas di dalam suatu sistem sosial tertentu dan penyusunannya dilakukan dengan mengkombinasikan fakta dan pendapat langsung nara sumber secara berimbang, dinamis dan variatif berorientasi pada fakta utama. b. Berita interpretatif, adalah uraian fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan fakta atau pendapat itu pada satu mata rantai dan mereflesikannya dalam konteks permasalahan lebih luas. Dengan demikian, suatu fakta atau realita, ragam sumber informasi dapat memberikan pendapat menurut interpretasinya masing-masing. Penyusunan berita ini dilakukan dengan memilih topik yang sedang hangat ditengah masyarakat dan mencari fakta, serta pendapat lain yang relevan dengan topik yang dipilih. c. Berita investigatif, adalah uraian fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan membandingkan antara fakta di permukaan dan fakta tersembunyi, yang diperoleh dengan menyusuri jejak melalui suatu investigasi. Tujuan uraian investigasi adalah mengungkap fakta yang sengaja disembunyikan atau ditutupi oleh sumber informasi, karena jika dipublikasikan akan merugikan pihak tertentu. Penyusunan berita investigasi memerlukan tim kerja yang dikendalikan oleh tim redaktur berpengalaman. Reporter yang diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pencarian fakta tersembunyi ditunjuk oleh tim redaktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diarahkan, karena sasaran dari uraian investigasi sudah ditentukan dengan jelas. Perbedaan berita langsung dan berita mendalam terletak pada isi uraian, kecepatan penyajian kepada khalayak, serta kepadatan dan rincian fakta atau pendapat yang disajikan. Uraian berita mendalam, apapun bentuknya, akan memberikan informasi lebih lengkap menyeluruh bila dibandingkan dengan uraian berita langsung. Uraian mendalam berguna untuk melaporkan suatu berita yang bukan apa adanya, tetapi juga melihat kecenderungan yang akan terjadi kemudian ataupun latar belakang suatu peristiwa. Laporan mendalam merupakan