2.1.13. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu tentang Agenda Setting
Model Agenda setting untuk pertama kali ditampilkan oleh McCombs dan D.L. Shaw dalam “Public Opinion Quarterly” terbitan Tahun 1972, berjudul
“The Agenda Setting Function of Mass Media” mengangkat studi terhadap pemilihan Presiden Amerika Serikat Tahun 1968. Kedua pakar tersebut
mengatakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting”. Studi
selanjutnya oleh McCombs dan Shaw menunjukkan bahwa meskipun surat kabar dan televisi sama-sama mempengaruhi agenda politik pada khalayak, ternyata
surat kabar pada umumnya lebih efektif dalam menata agenda daripada televisi Effendy, 2003.
Penelitian agenda setting yang dilakukan di Indonesia pada umumnya mengangkat isu-isu politik. Siahaan 1997 meneliti mengenai hubungan agenda
media surat kabar Kompas dan Suara Pembaruan dengan agenda publik mahasiswa GMKI Jakarta dan menganalisis isu-isu apa saja yang menjadi
perhatian khalayak, terutama yang sering muncul di media massa dalam hal ini surat kabar dalam kurun waktu tertentu. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, ditemukan bahwa hubungan agenda surat kabar Kompas dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang kuat
r
s
=0.80, juga diketahui bahwa hubungan antara agenda surat kabar Suara Pembaruan dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi
cukup kuat r
s
=0.67. Kekuatan hubungan masing-masing agenda surat kabar terhadap agenda publik agenda mahasiswa GMKI ternyata dipengaruhi oleh
variabel kredibilitas surat kabar, penggunaan media, dan tingkat orientasi. Pada Tahun 2004, Descartes menganalisis hubungan agenda Koran
Tempo dengan agenda mahasiswa yang tergabung dalam sekretariat KAMMI pusat tentang pentingnya isu politik dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keeratan hubungan antar keduanya, dan menganalisis hubungan agenda stasiun Televisi Metro TV dengan agenda mahasiswa yang tergabung dalam sekretariat
KAMMI pusat tentang pentingnya isu politik dan faktor-faktor yang mempengaruhi keeratan hubungan antar keduannya. Hasil uji korelasi Rank
Spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara agenda Koran
Tempo dan agenda sekretariat KAMMI pusat rs=0.576. Penelitian hubungan antara agenda stasiun televisi Metro TV dengan agenda sekretariat KAMMI pusat,
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan diantara dua agenda tersebut rs=0.575. Keeratan hubungan antara agenda Koran Tempo dan agenda
sekretariat KAMMI maupun antara agenda stasiun televisi Metro TV dan agenda sekretariat KAMMI pusat dipengaruhi oleh kredibilitas masing-masing media
tersebut dan penggunaan media yang ditempatkan sebagai variabel antara dalam penelitian.
Sulistiawan 2005 meneliti kesesuaian antara agenda Banyumas Televisi dengan agenda anggota kelompok peternak Sawedyambo mengenai berita
pertanian dan peternakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa berita yang disajikan Banyumas Televisi sudah sesuai dengan perhatian responden. Hasil uji
Rank Spearman, didapatkan hubungan yang sangat signifikan antara agenda Banyumas Televisi dan agenda responden rs=0.964; α=0,01. Sementara
berdasarkan sistem agribisnis, hasil uji Rank Spearman didapatkan hubungan yang sangat signifikan antara agenda Banyumas Televisi dengan agenda
responden rs=1.000; α=0.01. Artinya bahwa agenda Banyumas Televisi sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari berita yang disajikan Banyumas Televisi
sudah sesuai dengan berita yang menjadi perhatian anggota kelompok peternak Sawedyambo.
Demikian pula penelitian Suwanda 2009 menganalisis hubungan agenda setting surat kabar Jurnal Bogor dengan agenda mahasiswa FEMA IPB
Angkatan 2007 mengenai Berita Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2009. Hasil penelitian menyatakan bahwa agenda surat kabar Jurnal Bogor sangat sesuai
dengan agenda khalayak mahasiswa FEMA IPB angkatan 2007 yang terbukti dari uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan korelasi sempurna rs sebesar 1.
Karakteristik khalayak mahasiswa FEMA IPB angkatan 2007 seperti: jenis kelamin, usia, departemen, penghasilan orang tua dan uang saku mempunyai
keeratan hubungan tersendiri pada agendanya yang diuji menggunakan rumus Chi
Square.
2.2. Kerangka Pemikiran