VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI
Produksi  garam  memberikan  peluang  usaha  yang  cocok  sebagai  usaha subsisten  pada  petambak  di  Kabupaten  Indramayu.  Usaha  yang  sudah  turun
temurun warisan dari petambak dulu yang mengadopsi usaha di wilayah Madura. Metode  penguapan  atau  madurase  merupakan  teknologi  dalam  sistem  usaha
garam  dari  dulu  sampai  saat  ini.  Dengan  memanfaatkan  sinar  matahari  setiap hari  dan  mengalirkan  air  laut ke  area tambak,  petambak  sudah  bisa melakukan
produksi  dan  dapat  mengumpulkan  garam  Kristal.    Sehingga  bisa  dikatakan produksi garam sangatlah sederhana. Faktor yang lain adalah tenaga kerja yang
intensif  dalam  memantau  intensitas  panas  matahari,  kecepatan  angin  dan memantau aliran air dengan memakai pompa atau secara manual, sehingga bisa
dikatakan  pula  usaha  garam  termasuk  yang  padat  karya.      Empat  faktor  itulah
yang menjadi ukuran hasil produksi dan produktifitas dalam usaha garam. 7.1. Penggunaan Faktor Produksi Usaha Garam Rakyat
Model  fungsi  produksi  stochastic  frontier  yang  digunakan  di  dalam analisis ini merupakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang terdiri dari 4 variabel
penjelas, yaitu: luas lahan, jumlah hari produksi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah air laut yang digunakan sebagai bahan baku garam. Ringkasan data dapat dilihat
pada Tabel 15 di bawah yang dibagi menjadi 3 kelompok petambak. Luas lahan rata-rata yang dikelola dari 3 tiga jenis kelompok petambak dengan luasan yang
berbeda-beda.  Untuk  petambak  sewa  cash  rent    rata-rata  mengelola  luasan lahan  1.4  hektar  yang  digarap  oleh  orang  lain  atau  petambak  sendiri.  Hal  ini
tergantung  modal  awal  yang  tersedia.    Kelompok  petambak  bagi  hasil  share- rent  mengelola  lahan  rata-rata  1.9  hektar.  Untuk  petambak  milik-garap  owner
rata-rata  mengolah  lahan  sebesar  0.5  hektar  Tabel  15.  Perbedaan  dalam luasan  pengolahan  lahan  ini  tergantung  dari  kesediaan  petambak  dalam
mengusahakan  garam  dan  memprediksi  musim  yang  akan  berlangsung  serta memprediksi  ketersediaan  modal  minimal  untuk  menggarap  tanah  pada  tahap
awal. Variable  jumlah  hari  produksi  rata-rata  antara  tiga  kelompok  petambak
hampr  sama  sekitar  90  hari.  Selama  tiga  bulan  penuh  pada  tahun  2011 petambak gunakan  untuk  proses  penguapan  dan  pengambilan  garam. Ada  pun
petambak  yang  kurang  dari  90  hari,  petambak  yang  terlambat  dalam
penggarapan awal lahan dan ketersediaan lahan setelah sebelumnya dilakukan usaha tambak ikan. Menurut petambak pada tahun 2011 jumlah kemarau sesuai
dengan  kondisi  musim  untuk  zona  III  wilayah  Kabupaten  Indramayu  yaitu sebanyak 4 bulan masa kemarau.
Penggunaan  tenaga  kerja  pada  kelompok  petambak  berbeda-beda.  Hal ini  berhubungan  dengan  ukuran  lahan  yang  dikelola  oleh  petambak.  Jumlah
tenaga  kerja  yang  dikeluarkan  sangat  banyak  ketika  awal  pengolahan  lahan. Pada  petambak  sewa  cash-rent  mengeluarkan  tenaga  kerja  penuh.
Karakteristik  padat  karya  pada  kelompok  ini  sangat  terlihat  pada  tahap  awal. Luasan  3  hektar  lahan  membutuhkan  jumlah  tenaga  kerja  sebanyak  21  orang
untuk  proses  penggalian  atau  pembalilkan  tanah  dan  pengerasan  lahan  untuk meja garam.  Untuk petambak bagi hasil share rent umumnya mengelola lahan
sendiri  dan  akan  mengeluarkan  tenaga  kerja  tambahan  jika  dibutuhkan  dan diseimbangkan  dengan  ketersediaan  dana  untuk  upah  tenaga  kerja.    Jumlah
tenaga  kerja  yang  diikutsertakan  pada  petambak  pemilik-garap  owner  dalam usaha  rata-rata menggunakan  3  orang,  dimana komposisinya  terdiri  dari  kepala
rumah  tangga  penggarap  garam  sendiri  dan  melibatkan  anggota  keluarga sendiri  dan  tenaga  kerja  yang  digunakan  dari  luar  keluarga  jika  sangat
dibutuhkan untuk kebutuhan tambahan tambahan seperti mengeruk garam ketika hari  petambak  bisa  memprediksikan  hari  sangat  baik  dan  kondisi  meja  garam
sudah siap untuk dikeruk. Tabel 15. Ringkasan Data  Produksi
Variable Satuan
Rata-rata S-Dev
Maksimum Minimum
Sewa Cash Rent Luas lahan
Hektar 1.4
0.960 6
1.1 Jumlah hari produksi
Hari 90
2.665 100
21 Tenaga kerja
Orang 6
4 21
3 Air laut
Ribu liter 3,6              9.000
4,4 2.2
Bagi Hasil  Share rent Luas lahan
Hektar 1.9
2.052 10
1.1 Jumlah hari produksi
Hari 88
4.704 98
40 Tenaga kerja
Orang 4
7 4
3 Air laut
Ribu liter 2,4
9 3.9
2.2
Pemilik-Garap Owner Luas lahan
Hektar 0.5
0.091 0.57
0.3 Jumlah hari produksi
Hari 89
3.082                    98 80
Tenaga kerja Orang
3 3.709                      4
2 Air laut
Ribu liter 2,3
601 3.0
2.1
Jumlah  air  laut  atau  air  payau  yang  disediakan  tergantung  dari  luasan lahan dan kecepatan proses pengauapan garam. Rata-rata jumlah air laut yang