Metode Analisis Efisiensi Alokatif

1. Bila t hitung t tabel , maka Ho diterima, berarti nilai koefisien input produksi atau efek in-efisiensi teknis signifikan mempengaruhi terhadap produksi 2. Bila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dengan hasil uji berarti nilai koefisien input produksi atau efek in-efisiensi teknis tidak signifikan mempengaruhi terhadap produksi atau tingkat efisiensi teknis. Uji t-statistik yang lain digunakan adalah menguji nilai marjinal produk NMP dengan hipotesis untuk pengujian ini adalah : H : NPMPx = 1 H 1 : NPMPx ≠ 1 Dengan kriteria sebagai berikut: 1. NPMPx = 1, berarti secara ekonomis alokasi faktor produksi sudah efisien 2. NPMPx 1, berarti secara ekonomis penggunaan faktor produksi belum berada pada tingkat optimum 3. NPMPx 1, berarti secara ekonomis alokasi faktor produksi tidak efisien. Nilai t-hitung masing-masing nilai marjinal produk dapat diketahui dari hasil perhitungan software statistik. Statistik uji yang digunakan dalam uji-t adalah : Dimana : bi = Elastisitas Se = Standart error elastisitas produksi Xi = Rata-rata penggunaan faktor produksi ke-i Y = Rata-rata produksi per hektar P xi = Harga per satuan faktor produksi ke-i P y = Harga satuan hasil produksi Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Bila t hitung t tabel , maka Ho diterima, berarti penggunaan faktor produksi input berada dalam keadaan yang optimal 2. Bila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dengan hasil uji bahwa tingkat penggunaan faktor produksi belum optimal. 3. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan letak nilai t-hitung masing- masing koefisien regresi pada kurva normal yang digunakan dalam penentuan nilai kritis. Jika letak t -hitung suatu koefisien regresi berada pada daerah penerimaan H , maka keputusannya adalah menerima H . artinya koefisien regresi tersebut tidak berbeda dengan nol. Dengan kata lain, variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap nilai variabel dependen. Sebaliknya jika t- hitung menyatakan tolak H maka koefisien regresi berbeda dengan nol dan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

C. Uji Efek In-efisiensi

Pengujian hipotesis hanya dilakukan untuk hasil output efek efisiensi teknis frontier. Untuk mengetahui apakah ada efek inefisiensi di dalam model menggunakan nilai LR test galat satu, sedangkan untuk masing-masing variabel penduga apakah koefisien dari masing- masing parameter bebas δ i yang dipakai secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas μ i dengan menggunakan t- hitung pada taraf nyata 1 persen dan 5 persen. Beberapa hipotesa yang dilakukan untuk pengujian parameter dugaan nilai gamma yang menunjukan ada atai tidaknya efek inefisiensi. Dimana : H : = δ = δ 1 = δ 2 = δ 3 = δ 4 = ……. δ 10 = 0 H 1 : = δ = δ 1 = δ 2 = δ 3 = δ 4 = ……. δ 10 Hipotesis nol artinya efek inefisiensi teknis tidak ada dalam model.Jika hipotesis ini diterima, maka model fungsi produksi rata-rata sudah cukup mewakili data empiris.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. LR= Dimana LH dan LH 1 adalah nilai dari fungsi likelihood di bawah hipotesis H dan H 1 . Dengan kriteria uji : LR galat satu sisi χ 2 restriksi tabel Kodde dan Palm maka tolak H LR galat satu sisi χ 2 restriksi tabel Kodde dan Palm maka terima H Tabel chi-square Kodde dan Palm adalah table upper and lower bound dari nilai kritis untuk uji bersama persamaan dan pertidaksamaan restriksi. Hipotesis kedua adalah menguji dari parameter delta dari masing-masing variable efek inefisiensi. Dimana :