mm pertahun dengan jumlah hari hujan 91 hari. Curah hujan tertinggi sekitar 2.008 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 84 hari sedangkan curah hujan
terendah sekitar 1.063 mm dengan jumlah hari hujan 68 hari.Angin barat dan angin timur tertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali.
Temperatur dan lama penyinaran matahari merupakan faktor penting dalam proses produksi garam, semakin tinggi suhu dan lama penyinaran akan
mempercepat proses produksi garam. Areal pegaraman yang baik haruslah mempunyai suhu atau penyinaran matahari yang cukup atau jarang
mendungberkabut. Makin panas suatu daerah penguapan air laut akan semakin cepat.
Berdasarkan data dari Badan Meterologi dan Geofisika BMKG variasi temperatur udara rata-rata tahunan di Kabupaten Indramayu tercatat berkisar
antara 37-39°Celcius dimana temperatur cenderung meningkat dari bulan April sampai dengan November.Musim hujan di Kabupaten Indramayu berlangsung
pada Oktober-Maret dan kemarau pada April sd September. Kabupaten Indramayu mempunyai tipe iklim D, dengan temperatur pada pagi hari berkisar
18-28°C. Curah hujan rata-rata pertahun berkisar 1.418 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 75 hari, curah hujan yang tertinggi pada bulan Januari dengan
curah hujan 364 mm, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Agustus dengan curah hujan 10 mm.
Curah hujan rata-rata di Kabupaten Indramayu tercatat berkisar antara 2.222 mm pertahun. Dalam satu tahun besaran curah hujan rata-rata bulanan
berkisar antara 0-488 mm. curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari dan terendah di bulan Agustus sampai dengan Oktober. Dengan rata-rata curah
hujan tahunan sebesar 1.418 mm dimana kondisi ini sedikit di atas ambang batas yang dipersyaratkan untuk area pegaraman maksimal 1.300 mm, kondisi curah
hujan yang tinggi berpengaruh pada proses penguapan. Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu
meliputi air permukaan dan air tanah.Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai DAS sedangkan air tanah
tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber
air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.
Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh,
Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran,
Pamengkang, Cimanis, dan Kumpul kuista. Evaporasi atau penguapan merupakan proses utama untuk menghasilkan
endapan kristal garam dari air laut. Tingkat evaporasi yang disyaratkan untuk areal pegaraman minimal 228 mm. penguapan terjadi pada tiap keadaan suhu
sampai udara di permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
1. Interface evaporasi, yaitu transformasi air menjadi uap air di permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
2. Vertical vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan uap air dari interface ke uap atmosfer bebas.
Kelembaban rata-rata di Kabupaten Indramayu tercatat relatif tinggi dimana kelembaban berkisar antara 46,87-67,97 persen. Kelembaban rata-rata
di Wilayah Kabupaten Indramayu cenderung naik pada bulan Desember sampai dengan Februari dan berangsur turun pada bulan-bulan.
5.2. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan menurut data GIS Geographic Information System Bapeda Kabupaten Indramayu , wilayah seluas 204.011 Ha tersebut
terdiri dari Sawah Irigasi 121.355 Ha 59,50 persen; Sawah tadah hujan 12.420 ha 06,09 persen; Perkebunan 42.130 ha 15,75 persen; Pemukiman 17.980 ha
08,81 persen; Empang 12.600 ha 06.18 persen; Lainnya 7.526 ha 03,67 persen.
5.3. Kependudukan
Tabel 7. Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2005 – 2010
Tahun Jumlah penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah
2005 865.682
832304 1.697.986
2006 870.895
838.233 1.709.128
2007 875.126
842.667 1.717.793
2008 883.472
849.202 1.732.674
2009 888.579
856.318 1.744.897
2010 886.346
884.078 1.769.423
Sumber : Indramayu Dalam Angka 2011
Pada tahun 2009 berdasarkan hasil registrasi penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa terdiri dari laki-laki
888.579 jiwa dan perempuan 856.318 jiwa dengan sex rasio 103.81 dan pada akhir 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.769.423 jiwa terdiri dari laki-
laki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078 jiwa. Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2010, potensi sumber daya manusia di Kabupaten
Indramayu cukup besar sebagaimana Tabel 7 di bawah ini : Tabel 8. Luas Wilayah, Jumlah Desa Kel, Rata-rata Jiwa KK dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Indramayu Tahun 2010
No Kecamatan
Luas Wilayah
Km
2
Jumlah Penduduk
Jumlah Kk
Jumlah DesaKel
Kepadatan Penduduk
Km
2
1 Haurgeulis
56.05 93,509
24.145 10
1,661 2
Gantar 268.86
62.535 23.306
6 247
3 Kroya
69.35 64.859
22.611 9
919 4
Gabuswetan 96.48
56.737 17.532
10 610
5 Cikedung
126.67 39,801
14.818 7
313 6
Terisi 163.79
54.760 20.258
9 326
7 Lelea
56.19 49,813
20.008 11
885 8
Bangodua 40.11
29.126 10.342
8 705
9 Tukdana
45.88 55.108
21.208 13
1,186 10
Widasari 39.17
36.044 27.084
10 917
11 Kertasemaya
40.21 61.037
17.713 13
1,502 12
Sukagumiwang 39.96
35.188 7.073
6 876
13 Krangkeng
61.14 68.888
23.832 11
1,109 14
Karangampel 29.5
66.261 18.442
11 2,201
15 Kedokanbunder
28.08 46.416
14.483 7
1,597 16
Juntinyuat 45.3
86.378 26.278
12 1,865
17 Sliyeg
51.25 62.435
20.074 14
1,174 18
Jatibarang 41.61
73.269 22.476
15 1,730
19 Balongan
33.37 41.201
12.695 10
1,217 20
Indramayu 63.36
101.940 19.424
18 1,641
21 Sindang
31.22 49.900
15.358 10
1,631 22
Cantigi 91.2
24,636 7.418
7 266
23 Pasekan
50.23 26.268
8.542 6
471 24
Lohbener 32.59
59.134 18.102
12 1,709
25 Arahan
33.24 36.016
16.390 8
1,025 26
Losarang 119.07
59.128 12.401
12 486
27 Kandanghaur
76.63 85.411
30.247 13
1,131 28
Bongas 45.58
51.386 17.258
8 1,016
29 Anjatan
81.5 90.457
29.073 13
1,073 30
Sukra 43.36
46.052 13.984
8 1,058
31 Patrol
39.16 55.732
18.914 8
1,395 Jumlah KabKota
2.040 1.769.423
514.964 315
855
Sumber : Indramayu Dalam Angka 2011
Pada akhir Tahun 2009 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa.Sedangkan
pada akhir Tahun 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.769.423 jiwa, keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 24.526 jiwa.Dari 1.769.423
jiwa penduduk Kabupaten Indramayu terdapat 514.964 KK yang tersebar di 315 DesaKel.Adapun jumlah penduduk yang terbanyak yaitu Kecamatan Indramayu
dengan jumlah penduduk 101.940 jiwa dan yang terendah Kecamatan Cantigi dengan jumlah penduduk 24.636 jiwa.
5.4. Sarana dan Prasarana a. Pendidikan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan, dan berdasarkan data dari dinas pendidikan
Kabupaten Indramayu pada tahun ajaran 2008 2009 untuk tingkat SD jumlah sekolah sebanyak 880, SLTP sebanyak 148, SLTA sebanyak 52.
b. Perhubungan
Kondisi Kabupaten Indramayu sangat di untungkan secara ekonomis dengan letak geografisnya yang berada di jalur utama pantura yang merupakan
urat nadi perekonomian nasional dan berada di pantai utara Jawa dengan panjang garis pantai 144 km. Panjang jalan merupakan salah satu syarat
majunya suatu daerah, keadaan ini secara signifikan berpengaruh terhadap kemajuan daerah tersebut. Sampai tahun 2010 panjang jalan di Kabupaten
Indramayu mencapai 796.615 Km, yaitu jalan Nasional sepanjang 108.150 km, jalan Provinsi 105.680 km dan jalan Kabupaten 796.615 km. Jalan -jalan raya
tersebut 74.08 persen dalam keadaan baik, 13,76 persen dalam kondisi sedang, 7,05 km dan kondisi rusak dan 5,11 persen dalam keadaan rusak
parah. Sementara itu jumlah terminal resmi di Kabupaten Indramayu sampai tahun 2010 sebanyak 6 terminal, dimana 2 terminal merupakan katagori B yaitu
terminal Indramayu dan Jatibarang sedangkan 4 terminal lainnya katagori C yaitu terminal Sindang, Karangampel, Patrol Dan Haurgeulis. Angkutan darat
merupakan sarana yang ada di Kabupaten Indramayu, sedangkan sampai tahun 2010 ini mobil yang beroperasi di Kabupaten Indramayu berjumlah 16.212 unit
yang terdiri dari mobil penumpang 7.067 unit, mobil angkutan barang 8.623 unit dan mobil angkutan penumpang 522 unit, sedangkan sepeda motor di tahun
2010 tercatat sebanyak 243.247 unit. Selain transportasi jalan raya, Kabupaten
Indramayu juda merupakan perlintasan jalur kereta api antara Jakarta dengan kota - kota lain di jawa tengah dan Jawa Timur. Statsiun Kerata Api yang ada di
Kabupaten Indramayu berada di Kecamatan Haurgeulis, Terisi, Kedokan gabus dan Jatibarang.
Keberadaan transportasi laut di Kabupaten Indramayu hingga sekarang masih terbatas pada moda angkutaan niaga dan perikanan.Selama tahun 2010
tercatat sebanyak 3.558 unit kapal yang terdiri dari 6.062 Kapal Nelayan.
5.5. Sentra Produksi Usaha Garam
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten sentra garam di Jawa Barat. Wilayah sentra garam yang terkenal dari dulu ada 3 tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Losarang, dan Kecamatan Krangkeng. Kecamatan Cantigi salah satu kecamatan sebagai
pengikut 3 tiga sentra garam dilihat dari meningkatnya jumlah petambak yang mencoba mengembangkan usaha garam.
Potensi lahan garam di Kabupaten Indramayu seluas 3.664,30 hektar. Luas yang dikembangkan produktif untuk garam sekarang ini mencapai 2.129,41
hektar menyebar di 3 tiga sentra dan 1 satu tambahan pengembangan. Berdasarkan tabel 9 di bawah jadi sampai saat ini tingkat pemanfaatan lahan
untuk garam masih sekitar 58 persen dari total potensi yang ada dengan jumlah petambak yang terlibat dalam usaha garam sejumlah 2.847 orang.
Tabel 9.Potensi Lahan Garam Kabupaten Indramayu Tahun 2012
No. Kecamatan
Potensi Termanfaatkan
persen
1. Kandanghaur
597,40 289,47
48,46 2.
Losarang 1.981,80
1.335,17 67,37
3. Krangkeng
701,2 429,77
61,29 4.
Cantigi 383,9
75,00 19,54
Jumlah 3.664,30
2.129,41 58,11
Kecamatan Losarang salah satu sentra garam di Kabupaten Indramayu memiliki
luasan yang
paling luas
yaitu sekitar
1.981,80 hektar
potensial.Sedangkan yang baru dimanfaatkan masih 67 persen atau sekitar 1.335 hektar area garam.Usaha garam di Losarang sudah menjadi alternative
usaha para petambak ikan atau udang dan petani lading atau sayur yang mereka alokasikan untuk usaha garam selama masa kemarau.Usaha garam sudah