Uji Statistik-F Uji Statistik

H : δ = δ 1 = δ 2 = δ 3 = δ 4 = ……. δ 8 = 0 H 1 : δ = δ 1 = δ 2 = δ 3 = δ 4 = ……. δ 8 ≠ 0 Hipotesis nol berarti koefisien dari masing-masing variabel di dalam model efek inefisiensi sama dengan nol. Jika hipotesis ini diterima maka masing- masing variabel penjelas dalam model efek inefisiensi tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat inefisiensi dalam proses produksi. Uji statistik yang digunakan dengan t-hitung dan t- tabel = tα, n-k-1. Kriteria uji : │t -hitung │t -tabel tα, n-k-1 : tolak H │t -hitung │t -tabel tα, n-k-1 : terima H Dimana : k = jumlah variabel bebas, n = jumlah pengamatan responden, dan S δ i = simpangan baku koefisien efek inefisiensi

4.6. Definisi Operasional

Guna memudahkan pengumpulan data, peubah-peubah yang digunakan terlebih dahulu didefinisikan dan diukur mengacu pada konsep dan ukuran berikut ini : 1. Produksi garam Y, adalah jumlah garam yang dihasilkan dalam satu musim produksi dalam bentuk garam mentah. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram yang didapatkan petambak per 1 kali kerukan garam. Jika petambak tidak memiliki catatan per kerukan tiap hari, maka data produksi diestimasi akumulasi sepanjang tahun 2011 yang umumnya petambak memakai satuan ton. Asumsi semua garam kualitas yang dihasilkan petambak sama dan posisi garam sudah mengalami proses pengarungan dan posisi garam masih di area meja garam. 2. Luas lahan X 1 , adalah luas lahan yang digarap untuk usaha garam pada musim tanam I 2011. Lahan yang digunakan diasumsikan memiliki petakan yang sama. Satuan ukurannya adalah hektar ha. Data luas lahan yang didapatkan adalah total luas keseluruhan lahan termasuk didalamnya area peminihan, saluran air masuk ke pintu peminihan, pematang dan area meja garam. 3. Tenaga kerja X 2 adalah jumlah total tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi untuk berbagai jenis kegiatan, mulai dari persiapan lahan sampai pasca panen. Satuan yang digunakan adalah Jam Kerja Setara Pria JKSP. Harga tenaga kerja P 1 dihitung sama dengan besarnya tingkat upah petani yang berlaku umum di daerah penelitian, dihitung dengan satuan Rupiah per jam Rpjam. Tenaga kerja ini dipakai diseluruh fase produksi garam mulai dari pengolahan lahan sampai pemanenan garam. Jumlah tenaga yang diperhitungkan dalam proses produksi adalah tenaga kerja yang dipakai ketika mulai proses peminihan sampai pada tahap pengerukan garam. Sedangkan tenaga kerja yang dipakai dalam pengolahan lahan akan dikalibrasi berdasarkan biaya yang dikeluarkan petambak pada tahap pengolahan lahan. 4. Jumlah hari panen garam X 3 adalah jumlah hari yang digunakan untuk mengambil garam dengan kondisi garam diperkirakan bagus menurut petani. 5. Penggunaan jumlah air laut X 4 , adalah jumlah yang digunakan dalam satu kali proses pembuatan garam. 6. Umur petani Z 1 , adalah usia petani pada saat penelitian dilakukan dan dinyatakan dalam tahun. 7. Pendidikan petani Z 2 , yaitu jumlah total waktu yang dibutuhkan petani untuk menempuh pendidikan formal mulai dari SD hingga pendidikan terakhirnya, dinyatakan dalam tahun. 8. Pengalaman petani Z 3 , adalah lamanya waktu yang telah dilalui petani sejak pertama kali mulai hingga saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam tahun. 9. Anggota keluarga yang biasa dijadikan tenaga kerja Z 4 , adalah jumlah dari anggota keluarga yang biasa membantu dalam produksi garam. 10. Luas lahan yang dikelola oleh petambak Z 5 dalam satuan hektar 11. Lama keaggotaan petani dalam kelompok tani Z 6 , merupakan variabel waktu lama petani menjadi anggota dalam kelompok tani. 12. Pendapatan usaha garam Z 7 dalam rupiah berhubungan dengan penerimaan petambak garam selama tahun 2011 yang didapatkan dari usaha garam. 13. Akses kredit pinjaman modal Z 8 , merupakan karakateristik kelembagaan yang dilakukan petambak dalam memanfaatkan permodalan usaha garam dengan cara meminjam. Nilai dummy 0 jika petambak tidak mendapatkan pinjaman hanya mengandalkan modal sendiri dan 1 adalah petambak yang mendapatkan akses permodalan diluar keluarga.