Pengukuran Berorientasi Input Input-Oriented Measures

Jika harga input tersedia, efisiensi alokatif AE dapat ditentukan. Garis isocost AA’ digambarkan menyinggung isquant SS’ di titik Q’ dan memotong garis OP di titik R. Titik R menunjukkan rasio input-output optimal yang meminimumkan biaya produksi pada tingkat output tertentu karena slope isquant sama dengan slope garis isocost. Titik Q secara teknis efisien tetapi secara alokatif inefisien karena perusahaan di titik Q berproduksi pada tingkat biaya yang lebih tinggi dari pada di titik Q’.Jarak OR-OQ menunjukkan penurunan biaya produksi jika produksi terjadi di titik Q’ secara alokatif dan teknis efsien, sehingga efisiensi alokatif AE untuk perusahaan yang beroperasi di titik P adalah rasio OROQ. Oleh Farrell 1957, efisiensi alokatif ini juga disebut sebagai efisiensi harga price efficiency. Total efisiensi ekonomi EE adalah sama dengan perkalian efsiensi teknis dengan efisiensi alokatif, yaitu: EE = TE x AE = OQOP x OROQ = OROP. Dapat disimpulkan bahwa efisiensi teknis dan alokatif bisa diukur dari segi fungsi produksi frontier dan asosiasi first order condition FOC atau dengan menggunakan dual fungsi biaya Taylor, et al., 1986. Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa TE tidak harus berimplikasi total EE, maupun minimisasi biaya. Petani bisa mencapai TE dengan menggunakan input tanpa mempertimbangkan harga input. Terlepas dari tingkat produksi yang relative tinggi, produsen yang mengikuti strategi ini tidak akan mungkin meminimalkan biaya. Pengukuran efisiensi menurut Farrel semula sah untuk teknologi restriktif yang dicirikan oleh CRS atau homogenitas linier. Analisis Farrel tidak mempertimbangkan level produksi optimal karena skala produksi tidak terbatas pada CRS. Tetapi, pengukuran Farrel 1957 telah digeneralisir menjadi teknologi yang kurang restriktif.

2.2.2. Pengukuran Berorientasi output Output-Oriented Measures

Metode pengukuran berorientasi output output-oriented measures seperti yang diilustrasikan Gambar 6 Coelli, et al., 1998, dijelaskan dengan menggunakan kurva kemungkinan produksi production possibility frontierPPF yang direpresentasikan garis AA’. Garis AA’ adalah garis isocost yang ditarik secara tangensial ke kurva kemungkinan produksi. Sementara itu, titik P menunjukkan petani yang berada dalam kondisi in-efisien secara teknis. Garis OP menggambarkan kondisi yang in-efisien secara teknis, yang ditunjukkan oleh adanya tambahan output tanpa membutuhkan tambahan input. Gambar 6. Ukuran Efisiensi Berorientasi Output Sumber: Farrell 1957 Berkenaan dengan kondisi tersebut, pada pendekatan ini rasio efisiensi teknis didefinisikan sebagai : OB=TExOA. Dengan adanya informasi harga output yang digambarkan oleh garis isorevenue AA’ maka efisiensi alokatif dituliskan dalam bentuk : OC= AE xOB. Sehingga EE=TExAE 2.3. Pengukuran Efisiensi Parametrik Menurut Debertin 1986 fungsi produksi menggambarkan hubungan teknis technical relationship antara sejumlah input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dalam proses produksi. Coelli, et al., 1998 menyatakan bahwa fungsi produksi frontier adalah fungsi produksi yang menggambarkan output maksimum yang dapat dicapai dari setiap penggunaan input. Apabila suatu kegiatan usahatani berada pada titik pada fungsi produksi frontier artinya usahatani tersebut efisien secara teknis. Jika fungsi produksi frontier diketahui maka dapat diestimasi in-efisiensi teknis melalui perbandingan posisi aktual relatif terhadap frontier-nya. Pendekatan parametrik mengacu pada setiap metode frontier yang dikonstruksi adalah parametrik, misalnya fungsi produksi frontier Cobb-Douglas atau translog. Pendekatan parametrik dapat dibedakan menjadi pendekatan parametrik deterministik dan frontier stokastik Bravo-Ureta dan Pinherio,1993, sedangkan Kumbhakar dan Lovell 2000 pendekatan parametrik untuk data cross-sectional dibedakan menjadi pendekatan parametrik deterministik, frontier stokastik, dan frontier distance. Pendekatan ini memerlukan spesifikasi eksplisit teknologi produksi. Sampai akhir 1960-an sebagaian besar studi menggunakan x i Y 2 x Y 1 x O A R A` S Q’ S’ Q P metodologi least-squares tradisional untuk mengestimasi fungsi produksi. Coelli 1995 dan Coelli, et al., 1998 berpendapat bahwa mengestimasi fungsi produksi frontier memiliki dua keuntungan utama dibanding dengan mengestimasi fungsi produksi rata-rata. Pertama, estimasi fungsi produksi rata- rata hanya memberikan fungsi teknologi rata-rata petani, sedangkan estimasi fungsi produksi frontier sangat dipengaruhi oleh petani yang mempunyai kinerja terbaik yang mencerminkan teknologi yang digunakan. Kedua, fungsi produksi frontier mewakili hasil estimasi metode praktek terbaik di mana efisiensi petani dalam industri tersebut bisa diukur. Misalnya, proses produksi atau teknologi dituliskan sebagai berikut : i=1,2… n …….……...............................................2.1 di mana adalah tingkat produksi untuk petani contoh ke-i; adalah bentuk fungsi yang sesuai; adalah vektor input untuk petani ke-i; adalah vektor parameter tidak diketahui yang akan diukur; adalah variabel acak; dan N adalah jumlah petani. Fungsi produksi mewakili output maksimum yang mungkin tercapai pada kombinasi input tertentu. Tetapi, estimasi model di atas mengasumsikan ~N0, σ s 2 menghasilkan fungsi produki rata-rata. Untuk pengukuran efisiensi, diupayakan bisa menentukan standar atau fungsi produksi dari perilaku yang diamati bisa diukur. Dalam realita, petani mungkin tidak mencapai tingkat output maksimum, sebagai akibat terjadinya inefisiensi teknis. Muller 1974 melakukan modifikasi fungsi cobb-douglas dalam rangka melakukan studi empiris dalam upaya mengukur dampak informasi terhadap efisiensi teknis yang dikaitkan dengan fungsi produksi frontier. Perbedaan inefisiensi teknis yang terjadi pada petani disebabkan ketidakmampuan petani berproduksi pada fungsi produksi frontier. Hal tersebut dikarenakan : 1 teknologi produksi yang digunakan oleh petani dapat berbeda, dengan demikian jika hal ini benar, maka tidak ada alasan kuat untuk membandingkannya; 2 perbedaan pengamatan yang dapat disebabkan gangguan acak, kemungkinan yang kedua ini jelas dan tidak sukar dijelaskan; dan 3 terjadi perbedaan efisiensi teknis, dalam hal situasi ini semua produsen telah menggunakan teknologi yang sama tetapi produsen yang satu lebih efisien menggunakannya daripada yang lain.