tahun. Pada tahun 2011 ini harga garam bisa dikatakan pada posisi harga paling tinggi.
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI
Produksi garam memberikan peluang usaha yang cocok sebagai usaha subsisten pada petambak di Kabupaten Indramayu. Usaha yang sudah turun
temurun warisan dari petambak dulu yang mengadopsi usaha di wilayah Madura. Metode penguapan atau madurase merupakan teknologi dalam sistem usaha
garam dari dulu sampai saat ini. Dengan memanfaatkan sinar matahari setiap hari dan mengalirkan air laut ke area tambak, petambak sudah bisa melakukan
produksi dan dapat mengumpulkan garam Kristal. Sehingga bisa dikatakan produksi garam sangatlah sederhana. Faktor yang lain adalah tenaga kerja yang
intensif dalam memantau intensitas panas matahari, kecepatan angin dan memantau aliran air dengan memakai pompa atau secara manual, sehingga bisa
dikatakan pula usaha garam termasuk yang padat karya. Empat faktor itulah
yang menjadi ukuran hasil produksi dan produktifitas dalam usaha garam. 7.1. Penggunaan Faktor Produksi Usaha Garam Rakyat
Model fungsi produksi stochastic frontier yang digunakan di dalam analisis ini merupakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang terdiri dari 4 variabel
penjelas, yaitu: luas lahan, jumlah hari produksi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah air laut yang digunakan sebagai bahan baku garam. Ringkasan data dapat dilihat
pada Tabel 15 di bawah yang dibagi menjadi 3 kelompok petambak. Luas lahan rata-rata yang dikelola dari 3 tiga jenis kelompok petambak dengan luasan yang
berbeda-beda. Untuk petambak sewa cash rent rata-rata mengelola luasan lahan 1.4 hektar yang digarap oleh orang lain atau petambak sendiri. Hal ini
tergantung modal awal yang tersedia. Kelompok petambak bagi hasil share- rent mengelola lahan rata-rata 1.9 hektar. Untuk petambak milik-garap owner
rata-rata mengolah lahan sebesar 0.5 hektar Tabel 15. Perbedaan dalam luasan pengolahan lahan ini tergantung dari kesediaan petambak dalam
mengusahakan garam dan memprediksi musim yang akan berlangsung serta memprediksi ketersediaan modal minimal untuk menggarap tanah pada tahap
awal. Variable jumlah hari produksi rata-rata antara tiga kelompok petambak
hampr sama sekitar 90 hari. Selama tiga bulan penuh pada tahun 2011 petambak gunakan untuk proses penguapan dan pengambilan garam. Ada pun
petambak yang kurang dari 90 hari, petambak yang terlambat dalam