Data dan Instrumentasi Analisis kepuasan dan loyalitas konsumen martabak House Restaurant: studi kasus Cabang Pandega Marta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

60 House Restaurant Pandega Marta sebanyak dua kali termasuk waktu ketika diajukan kuesioner. Hal tersebut dilakukan agar konsumen sudah mengetahui Martabak House Restaurant Pandega Marta dan memiliki pertimbangan untuk perbandingan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja di Martabak House Restaurant Pandega Marta. Selain itu, persyaratan konsumen dalam penelitian ini harus berusia lebih atau sama dengan 17 tahun dengan alasan pada usia tersebut, konsumen dianggap telah dapat menentukan pilihan secara rasional.

4.3. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan observasi di lapangan, wawancara langsung dengan pihak Martabak House Restaurant, serta wawancara terstruktur dengan konsumen melalui kuesioner. Data sekunder diperoleh dari beberapa studi literatur yang relevan, instansi dan lembaga terkait, baik dari manajemen Martabak House Restaurant , internet, perpustakaan IPB, Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Pusat Statistik. Instrumentasi atau alat pengumpul yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner penelitian harus dapat dipercaya dan valid, sehingga kuesioner harus diuji terlebih dahulu kelayakannya sebelum disebarkan kepada konsumen. Uji yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kebenaran dari alat ukur yang digunakan atau kesesuaian alat ukur dengan yang ingin diukur, sedangkan uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui ketepatan alat ukur yang dipakai, Nazir 2003.

4.3.1. Pengujian Kuesioner

Sebelum dilakukan uji validitas dan realibiitas, ditentukan dahulu atribut- atribut dari Martabak House Restaurant yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Identifikasi atribut mutu pelayanan yang terdapat pada kuesioner untuk wawancara merupakan penjabaran dari 7P bauran pemasaran, yaitu bauran produk, bauran harga, bauran tempat, bauran promosi, bauran orang, bauran bukti fisik, serta bauran proses. Penentuan atribut dilakukan melalui observasi dari penelitian terdahulu, diskusi antara peneliti dengan pihak manajemen Martabak 61 House Restaurant dan diskusi dengan beberapa konsumen yang telah melakukan pembelian di Martabak House Restaurat Pandega Marta. Peneliti mengajukan usulan sebanyak 28 atribut yang akan digunakan berdasarkan identifikasi topik yang akan dibahas. Hasil identifikasi tersebut menghasilkan beberapa pertanyaan yang kemudian disusun menjadi kuesioner untuk mempelajari kepuasan dan loyalitas konsumen di Martabak House Restaurant Pandega Marta. Atribut yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 5. 62 Tabel 5. Penjabaran Atribut Penelitian Variabel 7P Atribut yang digunakan Indikator Produk Harga Orang Proses Tempat Bukti Fisik Promosi 1. Cita rasa Martabak Ufo 2. Keempukan dan tekstur Martabak Ufo 3. Aroma Martabak Ufo 4. Tampilan bentuk Martabak Ufo 5. Kehigienisan Martabak Ufo dan perlengkapan makan yang digunakan 6. Variasi topping pada Martabak Ufo 7. Kemasan 8. Porsi ukuran Martabak Ufo 9. Harga martabak UFO yang ditawarkan 10. Kesigapan pramusaji 11. Keramahan dan kesopanan pramusaji 12. Penampilan pramusaji 13. Pengetahuan pramusaji terhadap produk 14. Kecepatan penyajian 15. Kecepatan transaksi 16. Kesigapan pihak restoran dalam merespon keluhan pelanggan 17. Kemudahan dalam menjangkau lokasi 18. Ketersediaan area parkir 19. Keamanan restoran 20. Kenyamanan restoran 21. Tampilan restoran 22. Tersedianya Fasilitas Wi-fi 23. Tersedianya Fasilitas LCD Plasma 24. Kebersihan ruang makan 25. Ketersediaan dan Kebersihan toilet dan wastafel 26. Durasi waktu buka restoran 27. Papan nama 28. Iklan dan promosi 1. Rasa gurih 2. Mudah dipotong 3. Aroma, selera 4. Hiasan, warna 5. Debu, rambut 6. Banyak pilihan 7. Tebal, tahan lama 8. Besar, tebal 9. Kualitas, porsi 10. Inisiatif pramusaji 11. Senyum, tutur kata 12. Rapi, bersih,seragam 13. Pengetahuan produk 14. Waktu 15. Waktu 16. Sesuai harapan konsumen, segera 17. Dari jalan utama 18. Luas 19. Jasa parkir 20. Luas, sejuk, musik 21. Rapi, unik 22. Jaringan 23. Ukuran, jangkauan 24. Debu, rambut 25. Tempat sampah, sabun, tissue 26. Waktu 27. Tampilan, warna 28. Waktu Atribut-atribut dalam kuesioner yang akan ditanyakan kepada responden terlebih dahulu dilakukan pengujian. Atribut-atribut tersebut perlu diuji validitas 63 dan reliabilitasnya. Menurut Rangkuti 2006, pada umumnya uji validitas dan uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 30 responden di luar 60 responden yang dibutuhkan dalam penelitian. Validitas adalah suatu pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur Umar 2003. Dengan kata lain, pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur Rangkuti 2006. Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud adalah atribut- atribut yang dimiliki Martabak House Restaurant Pandega Marta. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16,0. Validitas suatu variabel atribut dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai validtidaknya masing-masing variabel atribut dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing variabel atribut. Suatu variabel atribut dapat dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3 dan dikatakan tidak valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3 Nugroho 2005. Variabel atribut yang tidak valid harus dihilangkan dan tidak ditanyakan kepada responden pada saat pengambilan data dalam penelitian. Hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 28 atribut yang diuji, terdapat satu atribut Martabak House Restaurant Pandega Marta yang tidak valid yaitu kemasan. Atribut kemasan tersebut memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, yaitu 0,281. Sehingga atribut kemasan harus dihilangkan dan tidak ditanyakan dalam penelitian. Sedangkan atribut lain sudah valid karena memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, yaitu berkisar antara 0,315 – 0,805. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 27 atribut tersebut sudah valid untuk ditanyakan kepada responden dan dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini Lampiran 1. Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner Nugroho 2005. Dapat dikatakan pula bahwa reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam 64 mengukur gejala yang sama Umar, 2002. Menurut Umar 2002, terdapat berbagai macam teknik pengukuran reliabilitas, yaitu : 1. Teknik Test-Retest 2. Teknik Spearman-Brown 3. Teknik K-R 20 4. Teknik K-R 21 5. Teknik Cronbach 6. Teknik Observasi Dalam penelitian ini, teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach karena skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert 1-5. Sama halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16,0. Reliabilitas suatu variabel atribut dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Reliability Statistics. Menilai reliabeltidaknya masing-masing variabel atribut dapat dilihat dari nilai Alpha. Indikator reliabilitas variabel-variabel atribut-atribut adalah sebagai berikut Nugroho 2005 :  Alpha 0,00-0,20 = tidak reliabel  Alpha 0,21-0,50 = kurang reliabel  Alpha 0,51-0,60 = cukup reliabel  Alpha 0,61-0,80 = reliabel  Alpha 0,81-1,00 = sangat reliabel Jika tidak reliabel, maka variabel atribut yang memiliki nilai Alpha if Item Deleted terbesar harus dihilangkan dan tidak ditanyakan kepada responden pada saat pengambilan data dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua atribut Martabak House Restaurant Pandega Marta dapat dikatakan sangat reliabel karena memiliki nilai Alpha = 0,932, di mana nilai tersebut berada dalam rentang 0,81-1,00. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua atribut tersebut sudah konsisten dalam pengukurannya pada penelitian ini Lampiran 1. 65

4.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Analisis Perilaku Konsumen Martabak Air Mancur Bogor (Kasus Di Cabang Jl.Pajajaran Dan Cabang Jl.Sudirman)

2 25 112

Analisis kepuasan, loyalitas, dan preferensi konsumen martabak air mancur Bogor

4 50 126

PERLINDYAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 13

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 23

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 7 8

Pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan PDAM Tirtadharma Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta : studi kasus pada karyawan PDAM Tirtadharma Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 136

Pengaruh lingkungan fisik, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Waroeng Steak and Shake cabang Sleman, Yogyakarta.

1 6 178

Studi Kasus pada SMA Swasta Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 153

Analisis kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen - USD Repository

0 0 119

Pengaruh lingkungan fisik, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Waroeng Steak and Shake cabang Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 1 176