Kuadran III Prioritas Rendah

117

3. Kuadran III Prioritas Rendah

Kuadran III pada diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting pengaruhnya oleh konsumen, dan pada kenyataannya kinerjanya juga tidak terlalu istimewa atau tidak terlalu baik. Prioritas perbaikan atribut yang ada di kuadran ini menjadi rendah karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen. Berikut adalah atribut yang termasuk dalam kuadran III : a Porsi Ukuran Martabak Ufo Indikator porsi ukuran Martabak Ufo dalam penelitian ini antara lain besar kecilnya Martabak Ufo, ketebalan Martabak Ufo, dan kesesuaian porsi dengan harga Martabak Ufo yang ditetapkan. Konsumen memiliki kapasitas makan yang berbeda-beda. Kemampuan kapasitas makan ini ditentukan oleh jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, dan kebiasaan makan. Porsi Martabak Ufo dirasa kurang penting bagi konsumen karena umumnya mereka beranggapan bahwa pihak Martabak Hoouse Restaurant Pandega Marta sudah mengerti takaran yang pas untuk setiap porsi. Namun, sebagian besar konsumen memiliki kepuasan yang relatif kecil terhadap kinerja atribut ini karena mereka merasa porsi Martabak Ufo tersebut kurang besar, baik dalam ketebalan dan ukurannya, dalam arti porsi Martabak Ufo tersebu terlalu kecil sebagai makanan utama atau tidak sebanding dengan harga yang ditetapkan pihak Martabak Hoouse Restaurant Pandega Marta. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. b Ketersediaan Area Parkir Ketersediaan area parkir yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu ada atau tidaknya kapasitas parkir yang cukup dan memadai untuk kendaraan milik pelanggan restoran sehingga mudah bagi pelanggan dalam mencari tempat parkir. Berdasarkan hasil survey, sebagian konsumen Martabak House Restaurant Pandega Marta menilai atribut ketersediaan area parkir 118 tidak penting dalam pertimbangannya berkunjung ke Martabak House Restaurant Pandega Marta. Hal ini sejalan dengan hasil kinerja restoran yang diberikan terhadap atribut ini. Konsumen merasa tidak puas terhadap kinerja yang diberikan. Tempat parkir yang disediakan pihak Martabak House Restaurant Pandega Marta belum mampu menampung kendaraan roda empat lebih dari satu. Hal ini menjadi tidak masalah bagi konsumen, karena konsumen yang datang pada umumnya membawa kendaraan sepeda motor. Dengan demikian, atribut ketersediaan area parkir ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya yang rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. c Tampilan Restoran Atribut ini menjelaskan tentang pengaturan tata letak hiasan maupun aksesoris yang ada dan tingkat kesesuaiannya sehingga dapat menciptakan nilai keindahan. Selain itu atribut ini juga menggambarkan bagaimana kerapihan tata letak meja kursi di dalam restoran dan tingkat pemeliharaan bangunan yang dilakukan oleh pihak Martabak House Restaurant Pandega Marta. Tampilan restoran dirasakan tidak penting oleh konsumen dalam memutuskan berkunjung ke Martabak House Restaurant Pandega Marta. Hal ini dikarenakan konsumen yang datang adalah mereka yang tidak memprioritaskan penampilan luar restoran. Mereka datang dengan tujuan menikmati Martabak Ufo yang ditawarkan Martabak House Restaurant Pandega Marta dan karena faktor lokasi yang dekat dengan tempat tinggal konsumen. Umumnya konsumen merasa tidak puas terhadap kinerja atribut tampilan restoran karena mereka merasa bahwa tampilan Martabak House Restaurant Pandega Marta tersebut terlihat biasa dengan konsep minimalis tersebut. Martabak House Restaurant Pandega Marta memiliki konsep minimalis sehingga penataan ruangannyapun tidak terlalu berlebihan. Hanya menggunakan lampu neon, bangku dan meja plastik yang minimalis, dan tanpa menggunakan terlalu banyak hiasan dinding. Selain itu, bangunan restoran juga terlihat seperti usang dan warna cat dinding restoran yang telah pudar membuat konsumen tidak tertarik dengan 119 penampilan restoran. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. Namun, ada baiknya pihak restoran mengecat ulang bagian luar restoran agar terlihat lebih menarik. d Tersedianya Fasilitas Wi-fi Indikator ketersediaan fasilitas wi-fi dalam penelitian ini adalah tersedianya fasilitas wi-fi. Atribut ini dianggap kurang penting oleh konsumen karena umumnya konsumen yang datang ke Martabak House Restaurant Pandega Marta tujuan utamanya adalah untuk makan, bukan untuk mengerjakan tugas ataupun browsing internet. Pada kenyataannya, tidak tersedia fasilitas Wi-fi di dalam restoran menyebabkan secara otomatis tidak puasnya konsumen terhadap kinerja yang diberikan. Oleh karena itu, atribut tersedianya fasilitas Wi-fi menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki kinerjanya karena konsumen menganggap tidak penting dan kinerjanya tidak dapat memuaskan konsumen yang datang. e Tersedianya Fasilitas Televisi Indikator ketersediaan fasilitas televisi dalam penelitian ini adalah tersedianya fasilitas televisi dengan ukuran besar, tampilan layar yang jelas dan dapat dijangkau dari semua table. Atribut ini dianggap kurang penting oleh konsumen karena umumnya konsumen yang datang ke Martabak House Restaurant Pandega Marta tujuan utamanya adalah untuk makan, bukan untuk menonton acara tertentu di televisi. Berdasarkan hasil penelitian, pada umumnya konsumen merasa tidak puas dengan kinerja yang diberikan. Fasilitas televisi yang tersedia tidak terlalu besar dan tidak dapat dijangkau dari semua table. Hal tersebut membuat konsumen merasa tidak puas dengan kinerja fasilitas televisi tersebut. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. f Durasi Waktu Buka Restoran Indikator atribut durasi waktu buka restoran dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan waktu. Atribut ini dikatakan puas jika restoran beroperasi mulai pukul sembilan pagi dan tutup pukul sepuluh malam. Sebagian besar konsumen menganggap atribut ini tidak penting 120 karena pada umumnya konsumen yang datang ke Martabak House Restaurant Pandega Marta sekitar pukul dua belas siang atau untuk menikmati makan siang. Sehingga konsumen tidak begitu peduli dengan waktu buka restoran tersebut. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa konsumen merasa tidak puas dengan waktu buka restoran yang telah diberlakukan karena restoran mulai beroperasi pada pukul sebelas siang. Dengan demikian, atribut durasi waktu buka restoran menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. g Papan Nama Atribut papan nama restoran adalah jelastidaknya posisi papan nama restoran sehingga memudahkan pelanggan untuk melihat letak restoran serta menariktidaknya papan nama restoran di mata pelanggan. Papan nama restoran merupakan salah satu bagian dari gedung restoran yang dapat berfungsi sebagai media informasi keberadaan restoran tersebut. Konsumen akan merasa puas jika papan nama restoran terlihat dengan jelas dari segala arah dengan desain yang mencolok dan menarik minat bagi yang melihatnya untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Sedangkan konsumen akan merasa tidak puas jika papan nama restoran tidak terlihat sama sekali dari arah manapun. Umumnya, konsumen menganggap atribut ini tidak penting karena informasi yang didapat oleh konumen mengenai Martabak House Restaurant Pandega Marta berasal dari mulut ke mulut. Sehingga papan nama restoran menjadi tidak penting dalam menetapkan keputusan. Pada kenyataannya, konsumen merasa tidak puas dengan papan nama yang digunakan Martabak House Restaurant Pandega Marta karena tidak terlalu jelas dan warna yang digunakan tampak pudar. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen. Namun, ada baiknya pihak restoran merenovari ulang papan nama restoran agar terlihat lebih jelas dan menarik. 121

4. Kuadran IV Berlebihan

Dokumen yang terkait

Analisis Perilaku Konsumen Martabak Air Mancur Bogor (Kasus Di Cabang Jl.Pajajaran Dan Cabang Jl.Sudirman)

2 25 112

Analisis kepuasan, loyalitas, dan preferensi konsumen martabak air mancur Bogor

4 50 126

PERLINDYAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 13

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 23

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PADA MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEWARNA TEKSTIL DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 7 8

Pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan PDAM Tirtadharma Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta : studi kasus pada karyawan PDAM Tirtadharma Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 136

Pengaruh lingkungan fisik, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Waroeng Steak and Shake cabang Sleman, Yogyakarta.

1 6 178

Studi Kasus pada SMA Swasta Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 153

Analisis kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen - USD Repository

0 0 119

Pengaruh lingkungan fisik, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Waroeng Steak and Shake cabang Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 1 176