Kebijakan Input Analisis Dampak Kebijakan

3.3.2. Kebijakan Input

Kebijakan pemerintah dapat diterapkan pada input tradable dan non tradable . Intervensi pemerintah berupa hambatan perdagangan tidak tampak pada input yang diperdagangkan non tradable. Adapun perubahan yang terjadi akibat adanya intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi dan kebijakan perdagangan akan mengakibatkan perubahan harga barang, jumlah barang, surplus produsen dan konsumen berubah Monke and Pearson, 1989. Perubahan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3. P P S S’ S’ S C Pw C A Pw A B B D D Q Q Q 2 Q 1 Q 1 Q 2 a S – PI b S + PI Sumber : Monke and Pearson 1989 Gambar 2. Subsidi dan Pajak pada Input Tradable Gambar 2a menunjukkan adanya pajak pada input menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga pada tingkat output yang sama, output domestik turun dari Q 1 menjadi Q 2 dan kurva penawaran bergeser ke atas. Efisiensi ekonomi yang hilang yaitu ABC. Perbedaan antara nilai output yang hilang dengan biaya produksi untuk menghasilkan output tersebut adalah sebesar Q 2 BCQ 1 . Gambar 2b menunjukkan dampak subsidi pada input tradable yang digunakan. Apabila kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku adalah sebesar Pw dan produksi yang dihasilkan adalah Q 1 . Adanya subsidi pada input tradable menyebabkan biaya produksi semakin rendah dan penggunaan input lebih intensif sehingga kurva penawaran bergeser ke bawah S’ dan produksi mengalami kenaikan dari Q 1 menjadi Q 2 . Inefisiensi yang terjadi adalah sebesar ABC yang merupakan pengaruh perbedaan antara biaya produksi setelah ouput meningkat yaitu Q 1 ACQ 2 dengan penerimaan output yang meningkat yaitu Q 1 ABQ 2 . P C S Pc S Pp C B A A B Pd Pd Pp E Pc E D D Q Q Q 2 Q 1 Q 1 Q 2 a S – N b S + N Sumber : Monke and Pearson 1989 Keterangan : Pd : Harga domestik sebelum diberlakukan pajak dan subsidi Pc : Harga di tingkat konsumen setelah diberlakukan pajak dan subsidi Pp : Harga di tingkat produsen setelah diberlakukan pajak dan subsidi Gambar 3. Dampak Subsidi dan Pajak pada Input Non Tradable Gambar 3a menunjukkan bahwa sebelum diberlakukannya pajak terhadap input, harga dan jumlah keseimbangan dari penawaran input non tradable berada pada Pd dan Q 1 . Adanya pajak sebesar Pc-Pd menyebabkan produk yang dihasilkan turun menjadi Q 2 . Harga di tingkat produsen turun menjadi Pp dan harga yang diterima konsumen naik menjadi Pc. Efisiensi ekonomi yang hilang dari produsen sebesar BEA dan dari konsumen adalah BCA. Gambar 3b menunjukkan bahwa sebelum diberlakukan subsidi terhadap input, harga dan jumlah keseimbangan dari permintaan dan penawaran input non tradable berada pada Pd dan Q 1 . Harga yang diterima produsen menjadi lebih rendah yaitu Pc. Efisiensi yang hilang dari produsen adalah sebesar ACB dan inefisiensi konsumen adalah sebesar ABE.

3.4. Matrik Analisis Kebijakan