sentra sapi perah, terutama keunggulan komperatif dan kompetitif susu segar terhadap susu impor.
Kondisi di atas menyebabkan posisi peternak terutama peternak rakyat yang berada pada kegiatan budidaya yang memberikan nilai tambah yang rendah.
Hal ini diperparah pula oleh posisi peternak rakyat kecil yang terjepit karena harus menghadapi kekuatan monopoli di pasar input dan kekuatan monopsoni di pasar
output usahaternak Saragih, 1998 dan Saptana, 1999. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, dimana pada setiap
tingkatan usahternak sapi perah ini memiliki tantangan dan kendala. Kendala- kendala tersebut, menjadi penyebab rendahnya produksi nasional sehingga IPS
harus mengimpor susu untuk memenuhi susu nasional. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan susu dalam negeri yang meningkat setiap tahun tersebut,
apakah sebaiknya pemerintah mengimpor ataukah memproduksi sendiri dengan meningkatkan produktivitas usahaternak sapi perah dalam negeri?. Permasalahan
penting lain yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah, apakah usahaternak sapi perah tersebut memiliki daya saing keunggulan komperatif dan
kompetitif dalam penggunaan sumberdaya domestik?.
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ’’Daya saing usahaternak sapi perah, dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usaha ternak
sapi perah di daerah sentra Jawa Barat”. Secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis tingkat efesiensi finansial dan ekonomi usahaternak dalam
memproduksi susu sapi segar di daerah sentra sapi perah Jawa Barat.
2. Menganalisis dan mengukur keunggulan kompetitif dan komparatif komoditas susu sapi di daerah sentra sapi perah Jawa Barat.
3. Menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing peternakan sapi perah di sentra Jawa Barat.
4. Menganalisis sensitivitas perubahan harga input dan output terhadap keuntungan dan daya saing peternakan sapi perah di daerah sentra Jawa
Barat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pemerintah pusat dan daerah dapat menjadi rujukan dan masukan serta
bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan peternakan sapi perah, terutama dalam hal peningkatan daya saing.
2. Bagi koperasi susu sapi perah dan IPS dapat mengetahui informasi mengenai penetapan harga susu dan penentuan jumlah yang akan diserap oleh IPS.
3. Bagi peternak sapi perah dapat memperoleh informasi dan masukan dalam upaya peningkatan efisiensi produksi dan daya saing susu yang dihasilkan.
4. Bagi kalangan akademisi seperti mahasiswa, dosen dan peneliti merupakan bahan referensi maupun informasi bagi penelitian lanjut secara lebih
mendalam pada pengembangan metodologi maupun pengembangan komoditas susu dan usaha peternakan yang efisien, produktif, berdaya saing
dan berkelanjutan di Indonesia.
1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, terutama subsektor peternakan merupakan keharusan dalam menggerakan perekonomian berbasis
ekonomi kerakyatan, oleh karena itu kebijakan pengembangan subsektor peternakan juga harus mampu menyusun kebijakan yang tepat dan memberikan
kesejahteraan bagi peternak. Penelitian ini dilakukan di lokasi sentra penghasil susu terbesar di Jawa
Barat, dimana yang dijadikan lokasi unit penelitian adalah tingkat kecamatan utama penghasil susu terbesar di masing-masing kabupaten. Sehingga lokasi
penelitian di setiap kabupaten hanya pada wilayah yang masuk dalam wilayah kecamatan tersebut.
Lingkup pembahasan dalam penelitian ini meliputi analisis komparatif dan kompetitif usaha ternak sapi perah yang meliputi perhitungan nilai sumberdaya
domestikDomestic Resource Cost Ratio DRC, Private Cost Ratio PCR, analisis efisiensi yang dilihat berdasarkan keuntungan baik sosial maupun privat
dan aspek dampak kebijakan pemerintah yang mempengaruhi daya saing komoditas susu tersebut. Penelitian ini lebih difokuskan dan mengukur tingkat
daya saing usaha peternakan pada tingkat usahatani peternakan dengan skala kecil dan sangat kecil kepemilikan sapi perahlakstasi sebanyak 1-3 ekor per peternak
dan bukan pada skala besar industri pengolahan. Adapun yang menjadi batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini difokuskan di kabupaten sentra penghasil susu terbesar di Jawa Barat yakni Kabupaten Bandung Barat, Bandung, dan Garut.
2. Pengukuran daya saing peternakan sapi perah atau komoditi susu hanya dilakukan pada level usahatani peternakan tersebut.
3. Dilihat dari ruang lingkup, studi ini terbatas pada data yang tersedia dari berbagai aspek ekonomi pada usaha ternak sapi perah yang ada di tingkat
desa. Data ini juga terbatas pada penggunaan data cross section yang bersifat statis.
II. TINJAUAN PUSTAKA