Harga Bayangan Nilai Tukar

4. Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling meniadakan, sehingga dengan demikian eksternalitas dianggap nol.

4.6.1. Harga Bayangan Nilai Tukar

Penetapan nilai tukar Rupiah didasarkan atas perkembangan nilai tukar mata uang asing yang menjadi acuan US Dollar. Penentuan harga bayangan nilai tukar menggunakan formula yang telah dirumuskan oleh Squire dan Van der Tak 1982 dalam Gittinger 1986, bahwa penentuan harga bayangan nilai tukar mata uang ditentukan dengan menggunakan rumus berikut: SCFt OERt SERt  Dimana, SERt : Nilai Tukar Bayangan RpUS OERt : Nilai Tukar Resmi RpUS SCFt : Faktor konversi Standar Nilai faktor konversi standar yang merupakan rasio dari nilai impor dan eskpor ditambah pajaknya dapat ditentukan sebagai berikut: Tmt Mt Txt Xt Mt Xt SCFt      Dimana, SCFt : Faktor konversi stadar untuk tahun ke-t Xt : Nilai ekspor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Mt : Nilai impor Indonesia untuk tahun ke-t Rp Txt : Penerimaan pemerintah dari pajak ekspor untuk tahun ke-t Rp Tmt : Penerimaan pemerintah dari pajak impor untuk tahun ke-t Rp Harga bayangan nilai tukar dihitung berdasarkan metode diatas, yaitu perhitungan didasarkan pada informasi total nilai ekspor dan impor Indonesia untuk tahun 2009, serta total penerimaan pemerintah dari pajak ekspor dan impor untuk tahun 2009. Namun, karena pengumpulan data dilakukan pada Juli- September maka nilai total ekspor dan impor, serta penerimaan pajak diperhitungkan pada berdasarkan nilai semester pertama untuk tahun 2009. Berdasarkan nilai yang diperoleh, dimana nilai total ekspor Xt Indonesia padah tahun 2009 sebesar Rp. 656 942 000 juta, nilai impor Mt sebesar Rp. 550 695 200 juta. Penerimaan pemerintah dari pajak ekspor TXt sebesar Rp. 520 700 juta, dan penerimaan pemerintah dari pajak impor TMt sebesar Rp. 11 600 000 juta. Nilai official exchange rate OER yang dilihat dari kurs Rupiah terhadap US Dollar. Menurut Saptana 1999 dengan adanya kebijakan makro yang diterapkan di Indonesia yang menerapkan nilai tukar bebas atau mengambang floating exchange rate sejak 1996, serta kebijakan deregulatif berupa penurunan tarif bea masuk dan pajak ekspor maka diasumsikan nilai tukar uang yang terjadi di pasar uang dapat menggambarkan harga bayangan nilai tukar uang. Berdasarkan asumsi tersebut, maka nilai kurs Rupiah terhadap US Dollar adalah rata-rata kurs nilai tengah yang terjadi pada Juli-September 2009 yakni sebesar Rp. 9993.59US Dollar BPS, 2009 dan Bank Indonesia, 2009. Menggunakan informasi dan data-data diatas, maka nilai faktor konversi standar atau SCF yang diperoleh adalah sebesar 0.99, sehingga nilai SER yang akan digunakan dalam penelitian ini sebesar Rp. 10 094.54US Dollar.

4.6.2. Penentuan Harga Bayangan Output