Status Usahaternak Sapi Perah

5.5.1. Status Usahaternak Sapi Perah

Status usahaternak dikategorikan menjadi dua yaitu usahaternak sapi perah sebagai pekerjaan utama dan sebagai pekerjaan sampingan. Klasifikasi ini berdasarkan curahan waktu yang dilakukan peternak dalam melakukan pekerjaannya. Jika curahan waktu lebih banyak pada usahaternak sapi perah maka peternak tersebut ditetapkan dalam status usaha utama meskipun tingkat pendapatan dari hasil usahaternak yang dilakukan mungkin lebih kecil dibanding dengan usaha lainnya. Status usahaternak sapi perah dapat dilihat di Tabel 11. Tabel 11. Status Usahaternak Sapi Perah Responden di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009 Status Usahaternak Kec. Lembang Kec. Pangalengan Kec.Cikajang Jumlah Jumlah Jumlah Utama 26 86.70 28 93.30 30 100 Sampingan 4 13.30 2 6.70 0.00 Jumlah 30 100 30 100 30 100 Diantara 30 responden peternak anggota KPSBU Jabar di Kecamatan Lembang, 26 reponden diantaranya atau 86.70 persen menyatakan bahwa usahaternak sapi perah adalah pekerjaan utama. Sementara empat orang lainnya 13.30 persen menyatakan bahwa usahaternak sapi perah yang dijalani adalah sebagai usaha sampingan. Akan tetapi, pekerjaan utama empat responden tersebut masih berhubungan dengan usahaternak sapi perah, yaitu bertani dan karyawan KPSBU Jabar. Hal yang sama terjadi pula pada responden anggota KPBS Pangalengan. Diantara 30 responden peternak anggota KPBS Pangalengan, 28 responden diantaranya atau 93.30 persen menyatakan bahwa usahaternak sapi perah adalah pekerjaan utama, sementara dua orang lainnya 6.70 persen menyatakan bahwa usahaternak sapi perah yang dijalani adalah sebagai usaha sampingan. Pekerjaan utama kedua responden tersebut juga masih berhubungan dengan usahaternak sapi perah, yaitu bertani dan karyawan KPBS Pangalengan. Sementara usahaternak sapi perah merupakan pekerjaan utama bagi 30 responden dari KPS Garut. Melihat kondisi dari status usataternak yang dijalankan, menggambarkan bahwa untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dari peternak mengandalkan usahaternak yang dijalankan dari susu yang dihasilkan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan peternak sendiri tergantung pada usahaternak yang dijalankan, karena lebih dari 86 persen responden menyatakan bahwa usahaternak yang dijalankan adalah usaha utamanya. Sehingga kesempatan untuk mendapatkan pendapatan sampingan, dapat dikatakan tidak ada. Kondisi ini tentunya juga, akan memberikan konsekuensi terhadap pengembangan usahaternaknya, karena terdapat prioritas dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga dari hasil yang diperoleh bila dibandingkan untuk mengembangkan usahaternak, karena keterbatasan modal yang dimiliki.

5.5.2. Umur Peternak Responden