5.5.6. Pemeliharaan Ternak
Pada umumnya, peternak sapi perah di Jawa Barat sangat jarang memelihara sapi jantan. Hal ini karena perkawinan dilakukan dengan teknik
Inseminasi Buatan IB. Sapi jantan umumnya dipelihara hanya sebagai sapi potong.
Pemeliharaan sapi perah dilakukan secara intensif. Kegiatan pemerahan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi pukul 05.30-06.30 dan sore hari pukul
15.00-16.00. Kegiatan membersihkan kandang dan memandikan sapi dilakukan sebelum pemerahan agar susu yang diperah terhindar dari kotoran dan bibit
penyakit yang menempel pada sapi. Setelah pemerahan pada pagi hari, peternak biasanya melakukan kegiatan pencarian pakan hijauan yang biasanya ditanam
sendiri atau dicari di hutan.
5.5.7. Pakan
Pakan yang diberikan peternak terdiri dari hijauan, pakan konsentrat, dan pakan tambahan berupa dedak, ampas singkong, dan atau ampas tahu serta
mineral. Pakan hijauan yang diberikan berupa rumput yang mengandung serat kasar yang tinggi seperti rumput gajah Pennisetum purpureum, rumput raja
Pennisetum purputhypoides, dan rumput lapang. Adapun pemberian pakan rata-rata peternak responden di Kecamatan
Lembang untuk satu ekor sapi laktasi per hari adalah hijauan sebanyak 50.90 kg, konsentrat 6.70 kg, dedak 3.70 kg, dan ampas singkong 6.90 kg. Rumput untuk
pakan ternak tersebut biasanya diperoleh dari hasil budidaya sendiri maupun dari hutan di sekitar Lembang dan Subang. Akan tetapi, peternak seringkali
mengalami kesulitan dalam memperoleh rumput di musim kemarau. Untuk menghindari kekurangan pakan hijauan, peternak harus membeli rumput dengan
harga rata-rata Rp. 150 hingga Rp. 250 per kilogram Pakan konsentrat diperoleh dari koperasi dengan harga Rp. 1 500 per kilogram dan Rp. 1 900 per kilogram
untuk kualitas yang lebih baik. Akan tetapi peternak pada umumnya menggunakan pakan yang berharga Rp. 1 500 per kilogram. Beberapa peternak
menggunakan pakan yang berharga Rp 1 900 per kilogram dengan cara dicampur dengan pakan yang berharga Rp. 1 500 per kilogram. Peternak membeli dedak
dan ampas singkong di bandar atau pedagang setempat atau membelinya langsung ke Subang. Selain itu, peternak juga sering menambahkan mineral
sebagai bahan makanan tambahan. Untuk satu ekor sapi laktasi, rata-rata peternak responden di Kecamatan
Pangalengan memberikan pakan per hari dengan komposisi konsentrat sebanyak 6.50 kg, hijauan 12 kg, dan ampas singkong 6.70 kg. Peternak membeli pakan
konsentrat dari KPBS dengan harga Rp. 1 750 per kilogram. Peternak memperoleh rumput selain dari hasil budidaya sendiri juga membeli dari pihak
perhutani. Sedangkan ampas singkong diperoleh melalui bandar setempat dengan harga Rp. 540 per kilogram.
Pemberian pakan peternak responden di Kecamatan Cikajang untuk satu ekor sapi laktasi per hari terdiri dari konsentrat sejumlah 5.20 kg, hijauan 57.80
kg, dan ampas tahu 5.10 kg. Pakan konsentrat diperoleh peternak dari KPGS dengan harga Rp. 1 400 per kilogram, sedangkan hijauan diperoleh peternak
melalui proses budidaya sendiri dan mencari serta kadang-kadang membeli
dengan harga Rp. 150 per kilogram, sedangkan ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu setempat dengan harga Rp. 200 per kilogram.
5.5.8. Cara Penjualan Hasil Ternak