Gambar 3a menunjukkan bahwa sebelum diberlakukannya pajak terhadap input, harga dan jumlah keseimbangan dari penawaran input non
tradable berada pada Pd dan Q
1
. Adanya pajak sebesar Pc-Pd menyebabkan produk yang dihasilkan turun menjadi Q
2
. Harga di tingkat produsen turun menjadi Pp dan harga yang diterima konsumen naik menjadi Pc. Efisiensi
ekonomi yang hilang dari produsen sebesar BEA dan dari konsumen adalah BCA. Gambar 3b menunjukkan bahwa sebelum diberlakukan subsidi terhadap
input, harga dan jumlah keseimbangan dari permintaan dan penawaran input non tradable
berada pada Pd dan Q
1
. Harga yang diterima produsen menjadi lebih rendah yaitu Pc. Efisiensi yang hilang dari produsen adalah sebesar ACB dan
inefisiensi konsumen adalah sebesar ABE.
3.4. Matrik Analisis Kebijakan
Model Policy Analysis Matrix PAM membantu pengambil kebijakan baik di pusat maupun di daerah untuk menelaah tiga isu sentral analisis kebijakan
pertanian Pearson dan Gotsch, 2004. Isu pertama berkaitan terhadap pertanyaan apakah sebuah sistem usahatani memiliki daya saing pada tingkat harga dan
teknologi yang ada. Sebuah kebijakan harga akan mengubah nilai output atau biaya input dan dengan sendirinya, keuntungan privat privat profitability.
Perbedaan keuntungan privat sebelum dan sesudah kebijakan menunjukkan pengaruh perubahan kebijakan atas daya saing pada tingkat harga aktual harga
pasar. Isu kedua adalah dampak investasi publik dalam bentuk pembangunan
infrastruktur baru terhadap tingkat efisiensi sistem usahatani. Efisiensi diukur
dengan tingkat keuntungan sosial social profitability, yaitu tingkat keuntungan yang dihitung berdasarkan harga efisiensi. Investasi publik yang berhasil
misalnya, investasi dalam bentuk jaringan irigasi atau transportasi akan meningkatkan nilai output atau menurunkan biaya input. Perbedaan keuntungan
sosial sebelum dan sesudah adanya investasi publik menunjukkan peningkatan keuntungan sosial.
Isu ketiga berkaitan erat dengan isu kedua, yaitu dampak investasi baru dalam bentuk riset atau teknologi pertanian terhadap tingkat efisiensi sistem
usahatani. Sebuah investasi publik dalam bentuk penemuan benih baru, teknik budidaya, atau teknologi pengolahan hasil akan meningkatkan hasil usahatani atau
hasil pengolahan dengan sendirinya meningkatkan pendapatan atau menurunkan biaya. Perbedaan keuntungan sosial sebelum dan sesudah investasi dalam bentuk
riset menunjukkan manfaat dari investasi tersebut. Model PAM pada dasarnya secara ringkas dapat digunakan untuk
menganalisis efisiensi ekonomi dan besarnya insentif atau intervensi pemerintah serta dampaknya pada sistem komoditas pada aktivitas usahatani, pengolahan dan
pemasaran secara keseluruhan dengan sistematis. Dibandingkan dengan menghitung efisiensi ekonomi dan insentif intervensi pemerintah yang
konvensional, maka dengan menggunakan matriks PAM penghitungan dapat dilakukan secara menyeluruh dan sistematis. Sementara itu output yang keluar
selain nilai efisiensi ekonomi dan besarnya insentif intervensi pemerintah, juga nilai keuntungan dan efisiensi privat dan sosial, besarnya transfer input, transfer
faktor, transfer bersih, transfer output diantara produsen dan pedagang perantara. Asumsi yang digunakan adalah:
1. Perhitungan berdasarkan harga privat private cost yaitu harga yang benar- benar terjadi dan diterima oleh produsen dan konsumen atau harga yang
terjadi setelah adanya kebijakan pemerintah. 2. Perhitungan berdasarkan harga sosial social cost atau harga bayangan
shadow price yaitu harga pada kondisi pasar persaingan sempurna atau harga yang terjadi bila tidak ada kebijakan pemerintah. Pada komoditi
tradable harga bayangan adalah harga yang terjadi di pasar internasional.
3. Output bersifat tradable sedangkan input dapat dipisah berdasarkan komponen tradable asing dan non tradable faktor domestik.
Analisis PAM, dapat digunakan pada sistem komoditas dengan berbagai wilayah, tipe usahatani dan teknologi. Merujuk pada Tabel 3 tampak bahwa
matriks PAM terdiri dari tiga baris, dimana baris pertama perhitungan dengan harga privat harga pasar yaitu harga yang diterima petani. Baris kedua
perhitungan dengan harga sosial harga bayangan yaitu harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomi yang sesungguhnya bagi unsur
biaya maupun hasil, dari dua perhitungan tersebut masing-masing dihitung keuntungan. Keuntungan merupakan perbedaan antara penerimaan dan biaya.
Perbedaan perhitungan antara harga privat dengan harga sosial disebabkan terjadinya kegagalan pasar atau masuknya kebijakan pemerintah yang terletak
pada baris ketiga. Apabila kegagalan pasar dianggap faktor yang tidak begitu berpengaruh, maka perbedaan tersebut lebih banyak disebabkan adanya insentif
kebijakan yang dapat dianalisis dalam penelitian ini. Setiap matriks mempunyai empat kolom yaitu kolom pertama adalah
penerimaan, kolom kedua adalah kolom biaya yang terdiri dari biaya input yang
dapat diperdagangkan tradable input dan biaya faktor domestik domestic factors
. Input yang digunakan seperti pupuk, pestisida, benihbibit, alat bangunan dan lain-lain dipisahkan menjadi input yang dapat diperdagangkan dan faktor
domestik. Penggunaan harga privat dan sosial dalam matrik PAM menggambarkan
bahwa matriks ini mengandung analisis privat dan sosial. Analisis sosial, akan merujuk aktivitas dilihat dari sudut masyarakat secara keseluruhan sedangkan
pada analisis privat kita meninjau aktivitas pelaku ekonomi individu atau perusahaan yang berkepentingan langsung dalam kegiatan ekonomi. Matriks
PAM menunjukkan tingkat efisiensi pemakaian sumberdaya. Tabel 3. Matriks Analisis Kebijakan
Uraian Penerimaan
Biaya Keuntungan
Input Tradable
Non Tradable
Harga Privat A
B C
D Harga Sosial
E F
G H
Efek Divergensi I
J K
L Sumber: Monke and Pearson, 1989 dan Pearson dan Gotsch, 2004
Keterangan : 1. Keuntungan Privat PP
: D = A-B-C 2. Keuntungan Sosial SP
: H = E-F-G 3. Transfer Output OT
: I = A-E 4. Transfer Input untuk Input Tradable IT
: J = B-F 5. Tranfer Faktor untuk Non Tradable FT
: K = C-G 6. Tranfer Bersih NT
: L = D-H atau I-J-K 7. Rasio Biaya Privat PCR
: = CA-B 8. Rasio Biaya Sumberdaya Domestik DRC
: = GE-F 9. Koefisien Proteksi Output Nominal NPCO
: = AF 10. Koefisien Proteksi Input Nominal NPCI
: = BF 11. Koefisien Proteksi Efektif EPC
: = A-BE-F 12. Koefisien Keuntungan PC
: = DH 13. Rasio Subsidi Bagi Produsen SRP
: = LE
Berdasarkan matriks PAM tersebut dapat dilakukan beberapa analisis yaitu:
1. Analisis Keuntungan Privat dan Keuntungan Sosial
a. Private Profitability PP; D = A – B + C