Jenis dan Jumlah Kepemilikan Sapi Laktasi

Pengalaman beternak di ketiga lokasi penelitian secara umum sudah relatif lama, dimana rata-rata pengalaman beternak sebagian besar sudah lebih dari tujuh tahun. Hal ini seperti terlihat di Kecamatan Lembang bahwa jumlah peternak yang memiliki pengalaman tujuh tahun sebanyak 19 orang 63.30 persen, di Kecamatan Pangalengan dan Cikajang sebanyak 26 orang 83.70 persen. Sedangkan peternak yang baru memulai usahanya jumlahnya hanya sedikit dari total peternak yang ada di masing-masing lokasi penelitian. Secara umum peternak baru tersebut berusaha mendapatkan masukan-masukan dari peternak senior yang lebih berpengalaman, termasuk orang tua mereka. Selain pengalaman yang dimiliki peternak, mereka juga mendapatkan informasi-informasi mengenai budidaya dan pengembangan usahaternak sapi perah melalui penyuluhan dan pelatihan yang didapat dari masing-masing koperasi yang mewadahi mereka.

5.5.5. Jenis dan Jumlah Kepemilikan Sapi Laktasi

Pada umumnya peternak di daerah Lembang mengusahakan sapi perah FH Fries Hollands murni maupun turunannya. Menurut Aak 1995 populasi sapi FH adalah yang terbesar di dunia dan juga terbesar di Indonesia. Jenis sapi ini berasal dari Belanda. Produksi susu rata-rata sapi jenis FH adalah 4 500-5 500 liter per satu masa laktasi. Tabel 15 menggambarkan sebaran responden menurut jumlah kepemilikan sapi laktasi. Menurut hasil penelitian, produksi susu rata-rata sapi milik responden di Kecamatan Lembang adalah 15.02 liter per hari atau setara dengan 4 581 liter per satu masa laktasi. Sedangkan untuk hasil penelitian pada daerah Kecamatan Pangalengan, produksi rata-rata sapi milik responden adalah 13.90 liter per hari atau setara dengan 4 244 liter per satu masa laktasi. Hasil yang jauh berbeda diperoleh dari Cikajang yaitu dengan produksi rata-rata 7.90 liter per hari yang setara dengan 2 402.4 liter per satu masa laktasi. Jika dilihat dari jumlah produksi, maka produksi rata-rata per tahun sapi perah di daerah Garut berada di bawah rata-rata produksi dimana kisaran rata-rata produktivitas sapi FH adalah 4 500-5 500 liter per satu masa laktasi Aak, 1995. Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Sapi Laktasi di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009 Jumlah Kepemilikan Sapi Laktasi ekor Kec. Lembang Kec. Pangalengan Kec. Cikajang Jumlah Jumlah Jumlah 1-2 11 36.70 15 50.00 19 63.30 3-4 9 30.00 13 43.30 8 26.70 5-6 7 23.30 1 3.30 3 10.00 7-8 1 3.30 1 3.30 0.00 9-10 2 6.70 0.00 0.00 Jumlah 30 100 30 100 30 100 Tabel 15 dapat mendeskripsikan bahwa kepemilikan sapi laktasi mayoritas responden di Lembang 37 persen adalah satu sampai dua ekor yang diikuti terbanyak kedua 30 persen yaitu kepemilikan tiga sampai empat ekor. Kepemilikan mayoritas pada satu hingga dua ekor sapi laktasi juga ditunjukkan oleh data yang diperoleh dari Pangalengan dan Lembang. Data tersebut menggambarkan keragaan usahaternak sapi perah di Jawa Barat yang mayoritas adalah peternak kecil dengan tingkat kepemilikan mayoritas satu sampai dua ekor sapi laktasi. Jumlah sapi laktasi yang dimiliki rata-rata hanya 1-3 ekor sapi tentunya akan mempengaruhi jumlah susu yang dihasilkan. Jumlah kepemilikan sapi yang terbatas juga akan memberikan implikasi terhadap daya saing, baik keunggulan kompetitif ataupun komperatifnya.

5.5.6. Pemeliharaan Ternak