IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di daerah sentra sapi perah di Provinsi Jawa Barat dengan wilayah atau level usaha ternak sapi perah rakyat. Pemilihan daerah
sentra susu sapi perah di Provinsi Jawa Barat dilakukan secara purposive berdasarkan data statistik dari Direktorat Jenderal PeternakanDitjennak 2009,
yang menyebutkan bahwa pada tahun 2008 Jawa Barat merupakan salah satu sentra penghasil susu terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur. Sekitar
40 persen 30 714 kepala keluarga peternak sapi perah Indonesia ada di Jawa Barat dan 32 persen 242 142 ton produksi susu segar nasional dihasilkan oleh
Propinsi Jawa Barat Ditjennak dan GKSI, 2008. Adapun pemilihan Kabupaten sentra yang dipilih yakni Kabupaten
Bandung Barat Kecamatan Lembang, Bandung Kecamatan Pangalengan, dan Garut Kecamatan Cikajang. Dasar penentuan sentra kabupaten atau kecamatan
sebagai lokasi penelitian adalah bahwa jumlah susu yang dihasilkan dari tiga kabupaten tersebut adalah sebesar 65.2 persen pada tahun 2008 untuk tingkat
Provinsi Jawa Barat. Umumnya kecamatan sentra tersebut merupakan tempat berdirinya koperasi sebagai wadah yang mengakomodasi kepentingan peternak.
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama enam bulan, yakni pada Juli- Desember 2009. Pengambilan data ke lapangan dilakukan pada Juli-September
2009.
4. 2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan dengan kegiatan wawancara
langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk pertanyaan terstruktur kuesioner. Data sekunder tersebut diperoleh dari peternak sapi perah
yang terpilih menjadi responden anggota koperasi dan koperasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS Biro Pusat Statistik di Jakarta, Departemen
Pertanian, Dewan Persususan Nasional, Gabungan Koperasi Susu Indonesia GKSI, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan Kabupaten
Bandung, Bandung Barat dan Garut, serta instansi lain yang dapat membantu penyediaan data yang akan digunakan pada penelitian ini.
Adapun data primer yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1 data harga input-input tradable dan non tradable factor domestic yang berlaku di
Provinsi Jawa Barat ataupun tingkat kabupaten sentra, data ini akan digunakan untuk membantu dalam perhitungan daya saing usahaternak, 2 arakteristik
responden yang terdiri dari jumlah ternak sapi perah dan khususnya sapi lakstasi, kegiatan usaha ternak yang terdiri dari pendapatan dan penggunaan faktor-faktor
produksi, pemasaran susu segar aktivitas dan saluran, penentuan harga di tingkat peternak dan pandangan dan informasi dari peternak dalam peningkatan kualitas
susu sapi, penyediaan lahan, pakan dan obat-obatan. Data primer diperoleh dari kegiatan wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang ditanyakan
kepada peternak, koperasi yang mewakili pedagang, dan pengambil kebijakan. Data sekunder yang dibutuhkan terdiri dari: 1 kebijakan pemerintah
pusat, provinsi dan kabupaten dalam pengembangan dan yang berkaitan dengan
usaha ternak sapi perah dan komoditas susu. 2 Data ekspor dan impor, nilai pendapatan pajak ekspor dan impor, nilai total dari kegiatan impor dan eskpor. 3
Perkembangan data harga susu domestik dan impor, nilai tukar dan harga berdasarkan pelabuhan acuan cif. Data-data ini secara keseluruhan akan
digunakan untuk melengkapi pembahasan secara komprehensif yang dikaitkan terhadap hasil analisis PAM.
4.3. Metode Penentuan Sampel Penelitian