19
30 8
14 4
25 1 Tahun
2 Tahun 3 Tahun
4 Tahun 5 Tahun
6 Tahun
usia seperti yang terlihat pada Gambar 18. Terlihat pada Gambar 18 sebagian besar anggota baru bergabung di bawah empat tahun yaitu sebesar 71 persen yang
tersebar pada empat kelompok lama menjadi anggota satu tahun, dua tahun, tiga tahun, dan empat tahun.
Beberapa peternak yang baru bergabung berdasarkan wawancara kepada peternak maupun pihak perusahaan sebenarnya sebagian ada yang sudah menjadi
anggota namun sudah lama berhenti karena KUD Puspa Mekar mengalami kebangkrutan. KUD Puspa Mekar berdiri kembali dan berasosiasi dengan
KPSBU, peternak tersebut bergabung kembali menjadi anggota KUD Puspa Mekar. Anggota yang telah bergabung selama enam tahun yaitu sebanyak 25
persen merupakan anggota KUD Puspa Mekar yang setia, ketika KUD Puspa Mekar mengalami kebangkrutan anggota tersebut pindah keanggotaan untuk
memasarkan susu hasil ternaknya, namun saat KUD Puspa Mekar berdiri kembali anggota tersebut kembali menjadi KUD Puspa Mekar atas dasar keyakinan bahwa
KUD Puspa Mekar dapat berjaya kembali.
Gambar 18. Sebaran Responden berdasarkan Lama Bergabung Menjadi Anggota
5.10.6. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Ternak yang Dimiliki
Berdasarkan data yang terkumpul dari 111 responden, dapat dilihat keragaan jumlah ternak yang dimiliki anggota KUD Puspa Mekar, seperti yang
terlihat pada Gambar 19. Usaha ternak sapi perah di Indonesia menurut Mandaka dan Hutagaol 2005 memiliki komposisi peternak skala kecil 1
– 3 ekor sapi perah, peternak skala menengah 4
– 7 ekor sapi perah dan peternak skala besar lebih dari tujuh ekor. Jumlah ternak yang dimiliki anggota KUD Puspa Mekar
sebanyak 75 persen berada pada skala kecil. Peternak berskala menengah
58 36
6 Fokus pada Sapi Perah
Berusahatani pada Komoditi Lain
Pegawai Swasta
sebanyak 19 persen dan hanya sebesar enam persen responden yang memiliki berskala besar. Skala usaha memiliki pengaruh terhadap efisiensi usaha ternak.
Menurut Mandaka dan Hutagaol 2005, jika skala kepemilikan ternak ditingkatkan menjadi peternak dengan skala besar maka akan dapat meningkatkan
efisiensi usaha sebesar 30 persen. Kecilnya skala usaha anggota tersebut disebabkan oleh kepemilikan modal yang terbatas, hal ini akan berakibat pada
rendahnya pendapatan yang diterima.
Gambar 19 . Sebaran Responden berdasarkan Jumlah Ternak yang Dimiliki.
5.10.7. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan data yang terkumpul, anggota KUD Puspa Mekar memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Sebaran pekerjaan responden KUD Puspa Mekar
dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20
. Sebaran Responden berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan Gambar 20 dapat dilihat bahwa sebanyak 58 persen
responden hanya mengusahakan sapi perah. Hal ini disebabkan anggota tersebut
75 19
6
1 - 3 Ekor 4 - 7 Ekor
7 Ekor
tidak memiliki lahan pertanian maupun anggota yang tidak memiliki keahlian lain diluar berusaha ternak. Faktor lain yang menyebabkan banyaknya responden
hanya mengusahakan sapi perah adalah karena sifat produksi sapi perah tidak bersifat musiman tetapi kontinyu sehingga memberikan jaminan pendapatan yang
berkesinambungan bagi peternak. Sebanyak 36 persen responden mengushakan usahatani lain selain mengusahakan sapi perah yang bergerak pada bidang
hortikultura. Sebanyak enam persen responden merupakan pegawai, sapi perah yang dimiliki dibudidayakan oleh keluarga.
VI ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KINERJA, PARTISIPASI, DAN
MANFAAT BAGI ANGGOTA KOPERASI 6.1.
Indikator Model Hubungan Antara Kinerja Koperasi, Partisipasi, dan Manfaat bagi Anggota
KUD Puspa Mekar merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang usaha sapi perah yang berada di Kecamatan Parongpong Kabupaten
Bandung Barat. Seluruh anggota KUD Puspa Mekar merupakan Peternak Sapi Perah yang berada di wilayah kerja KUD Puspa Mekar yaitu di Kecamatan
Parongpong, Cisarua dan Ngamprah. Peternak yang menjadi anggota KUD Puspa Mekar sebagian besar merupakan peternak berskala kecil.
6.1.1. Visi Koperasi