Hubungan Lama Menjadi Anggota terhadap Partisipasi

Hasil korelasi antara pengalaman beternak dengan partisipasi di bidang usaha memiliki korelasi negatif -0,123 dan tidak signifikan 0,099. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman beternak anggota maka partisipasi di bidang usaha semakin kecil. Hal ini dibuktikan bahwa semakin lama pengalaman, anggota semakin jarang melakukan pembelian terhadap makanan ternak, kebutuhan di waserda, dan melakukan simpan pinjam. Anggota sudah berpengalaman untuk menjalankan usaha ternaknya sehingga terbiasa menggunakan makanan ternak dari luar koperasi. Namun, dalam hal pemasaran susu seluruh anggota berpartisipasi aktif dengan menyetorkan seluruh susu yang dihasilkan oleh ternaknya.

6.1.6.4. Hubungan Lama Menjadi Anggota terhadap Partisipasi

Lama keanggotaan didasarkan pada lamanya anggota bergabung menjadi anggota KUD Puspa Mekar setelah berasosiasi dengan KPSBU. Adanya hubungan antara lama menjadi anggota dengan partisipasi anggota diketahui dengan menggunakan analisis Rank Spearman. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada output SPSS 17.00 for windows pada Tabel 10. Tabel 10. Korelasi Antara Lama Menjadi Anggota terhadap Tingkat Partisipasi Lama Menjadi Anggota Jenis Partisipasi Organisasi Usaha Correlation Coefficient .065 -.303 Sig. 1-tailed .250 .001 N 111 111 Berdasarkan output, lama keanggotaan berpengaruh postif terhadap partisipasi organisasi 0,065 dan tidak signifikan 0,250. Hal ini menandakan bahwa antara lama keanggotaan memiliki hubungan yang positif terhadap partisipasi dibidang organisasi. Hubungan tidak nyata menunjukkan bahwa berapapun lamanya menjadi anggota tetapi memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi di bidang organisasi. Berdasarkan output, lama keanggotaan berpengaruh negatif lemah -0,303 dan signifikan 0,001 terhadap partisipasi dibidang usaha. Hal ini berbeda dengan penelitian Tenang 2007 yang menyatakan lama keanggotaan berpengaruh positif tehadap partisipasi. Hasil korelasi menunjukkan bahwa semakin lama keanggotaan, maka partisipasi dibidang usaha semakin kurang. Hal ini dibuktikan bahwa semakin lama keanggotaan, anggota semakin jarang melakukan pembelian terhadap makanan ternak, kebutuhan di waserda, dan melakukan simpan pinjam. Namun, dalam hal pemasaran susu seluruh anggota berpartisipasi aktif dengan menyetorkan seluruh susu yang dihasilkan oleh ternaknya. Hubungan yang negatif ini juga menandakan bahwa anggota yang sudah lama bergabung membutuhkan program dengan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat terus berpartisipasi dibidang usaha. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan membuat unit usaha pengolahan susu untuk meningkatkan kreativitas dan pendapatan peternak.

6.1.6.5. Hubungan Jumlah Ternak terhadap Partisipasi