4. Otonomi dan kemandirian independen. Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri serta diawasi oleh
para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau menumpuk modal dari sumber luar, koperasi
melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan yang mempertahankan otonomi mereka.
5. Pendidikan, pelatihan, dan penerangan. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-
wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manajer dan karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi
pengembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyarakat umum tentang hakekat perkoperasian dan manfaat berkoperasi.
6. Kerjasama antar koperasi. Koperasi melayani para anggotanya secara efektif dan memperkuat gerakan
koperasi dengan kerjasama melalui organisasi koperasi tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. Kerjasama antar koperasi ini adalah
suatu keharusan jika koperasi ingin tetap hidup dan demi untuk pertumbuhan gerakan koperasi dalam memperjuangkan kebebasan dan menjunjung
matrabat manusia Hendrojogi 2000. 7. Kepedulian terhadap masyarakat.
Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh rapat
anggota.
3.1.1. Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Koperasi akan kuat jika anggotanya mempunyai
kepentingan ekonomi dan sosial yang sama Hardjosoekarto 1994. Ketentuan yang terdapat pada pasal 19 ayat 1 ini menunjukkan bahwa faktor kesamaan
kepentingan dalam usaha koperasi merupakan tolak ukur untuk menentukan diterima atau tidaknya seseorang menjadi anggota koperasi. Anggota merupakan
faktor penentu dalam kehidupan koperasi, oleh karena itu penting bagi anggota untuk mengembangkan dan memelihara kebersamaan.
Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 19 ayat 1. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari adanya kecenderungan anggota hanya akan mementingkan kepentingan pribadinya sendiri. Pasal 20 UU No. 251992 secara rinci mengatur
kewajiban dan hak anggota. Setiap anggota mempunyai kewajiban: 1. Mematuhi Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART serta
keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang telah diselenggarakan oleh
koperasi. 3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Hak anggota koperasi seperti hal nya kewajiban koperasi sudah diatur
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Hak anggota adalah sebagai berikut:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas. 3. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD.
4. Mengememukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.
5. Memanfaakan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota.
6. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam AD.
Koperasi tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya anggota sebagai penggerak koperasi. Jumlah anggota dalam koperasi menentukan besarnya modal
yang dimiliki Firdaus Susanto 2004. Kedudukan anggota dalam koperasi secara hukum adalah suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota
tersebut memiliki hak serta kewajiban umum seperti yang terlihat pada Gambar 1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. Sukarela memiliki
makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat sukarela juga dapat berarti seorang anggota dapat mengundurkan diri dari
koperasinya dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaannya tidak dilakukan pembatasan
atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
Gambar 1. Paradigma Faktor Anggota sebagai Salah Satu Faktor yang
Mempengaruhi Kemampuan Berkembang KUD
Sumber: Suarta 1997
Sesuai pasal 17 ayat 1 UU No. 251992 dinyatakan bahwa anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi seperti pada Gambar 2.
Anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Koperasi dapat memberikan pelayanan kepada bukan
anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi.
Gambar 2. Status Ganda Anggota Koperasi
Sumber: Hendar Kusnadi 2005
Rapat Anggota
Anggota Koperasi
Koperasi
Pasar Kebutuhan
ekonomi Sebagai Pemilik
Sebagai Pengguna
Status ganda anggota dapat dilihat bahwa anggota-anggota koperasi secara individu ataupun rumah tangga mempunyai kebutuhan ekonomi yang sama yang
mendasari pendirian koperasi. Perumusan program pengembangan perusahaan, rencana kebutuhan anggaran, penetapan pengelola perusahaan, dan lainnya yang
sifatnya strategis ditetapkan dalam rapat anggota Sitio Tamba 2001. Anggota sebagai pengguna jasa berhak berpartisipasi aktif dalam kegiatan
usaha koperasi. Kegiatan usaha koperasi pada dasarnya adalah kegiatan yang diputuskan oleh anggota dan diselenggarakan untuk kepentingan anggota sendiri.
Hak suara dalam rapat anggota umumnya berlaku satu anggota satu suara dan bahwa hak suara tersebut pada dasarnya tidak boleh diwakilkan no voting no
proxy. Dasar satu orang satu suara yang tidak bisa diwakilkan tersebut adalah untuk mendorong anggota menghadiri rapat anggota, yang berarti mereka ikut
berpartisipasi dalam manajemen koperasi secara tidak langsung Baga 2011.
3.1.3. Konsep Kinerja