dikarenakan kurangnya pengetahuan anggota mengenai struktur kepengurusan koperasi.
Korelasi antara tingkat pendidikan terhadap partisipasi di bidang usaha berkorelasi negatif -0,005 nilai ini sangat lemah dan mendekati 0. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan partisipasi di bidang usaha.
Tidak ada hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan terhadap partisipasi, ini menunjukkan bahwa tidak adanya batasan tingkat pendidikan
anggota anggota KUD Puspa Mekar dalam berpartisipasi. Semua anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Hanya kemauan dan
kesadaran dari anggota yang membedakan tingkat partisipasinya.
6.1.6.3. Hubungan Pengalaman Beternak terhadap Partisipasi
Pengalaman beternak merupakan faktor yang memiliki hubungan dengan partisipasi. Adanya hubungan antara pengalaman beternak dengan partisipasi
anggota diketahui dengan menggunakan analisis Rank Spearman. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada output SPSS 17.00 for windows pada Tabel 9.
Tabel 9. Korelasi Antara Pengalaman Beternak terhadap Tingkat Partisipasi
Pengalaman Beternak Jenis Partisipasi
Organisasi Usaha
Correlation Coefficient .054
-.123 Sig. 1-tailed
.286 .099
N 111
111 Berdasarkan hasil korelasi, pengalaman beternak memiliki hubungan yang
positif 0,054 dan tidak signifikan 0,286 terhadap partisipasi dibidang organisasi. Hal ini menunjukkan semakin lama pengalaman beternak maka
semakin tinggi partisipasi di bidang organisasi karena memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal berkoperasi dan beternak. Hubungan antara pengalaman
beternak dengan tingkat partisipasi memiliki hubungan yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya batasan pengalaman beternak anggota
koperasi KUD Puspa Mekar terhadap kegiatan-kegiatan koperasi. Semua anggota baik yang muda maupun yang tua memiliki kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi.
Hasil korelasi antara pengalaman beternak dengan partisipasi di bidang usaha memiliki korelasi negatif -0,123 dan tidak signifikan 0,099. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman beternak anggota maka partisipasi di bidang usaha semakin kecil. Hal ini dibuktikan bahwa semakin lama
pengalaman, anggota semakin jarang melakukan pembelian terhadap makanan ternak, kebutuhan di waserda, dan melakukan simpan pinjam. Anggota sudah
berpengalaman untuk menjalankan usaha ternaknya sehingga terbiasa menggunakan makanan ternak dari luar koperasi. Namun, dalam hal pemasaran
susu seluruh anggota berpartisipasi aktif dengan menyetorkan seluruh susu yang dihasilkan oleh ternaknya.
6.1.6.4. Hubungan Lama Menjadi Anggota terhadap Partisipasi