Sejarah Perkembangan KUD Puspa Mekar

V GAMBARAN UMUM

5.1. Sejarah Perkembangan KUD Puspa Mekar

Koperasi yang bergerak di bidang sapi perah salah satunya yaitu KUD Puspa Mekar yang terletak di Jalan Kolonel Masturi RT 0215 No. 20 Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. KUD Puspa Mekar berbadan hukum nomor 8804BHPADKWK-10VI1998. KUD Puspa Mekar didirikan pada tahun 1998, awalnya bergerak pada bidang hortikultura. Namun seiring perkembangan waktu KUD Puspa Mekar dinilai tidak berperan secara signifikan terhadap komoditi hortikultura. Pada tahun 2002, KUD Puspa Mekar beralih dari komoditi hortikultura menjadi sapi perah. Penggantian komoditi menjadi sapi perah dikarenakan di Kecamatan Parongpong selain berpotensi pada pengembangan hortikultura, juga berpotensi pada pengembangan sapi perah. Awal peralihan komoditi menjadi sapi perah KUD Puspa Mekar mampu menghasilkan 12 Ton susu perhari. Seiring berjalannya waktu, jumlah produksi susu semakin menurun dan tahun 2006, penurunan hasil produksi mencapai pada titik terendah yaitu sejumlah 2700 liter susu perhari dan menyebabkan kebangkrutan bagi KUD Puspa Mekar. Mengatasi hal tersebut pada bulan Mei 2006, KUD Puspa Mekar mengajukan surat kepada Gabungan Koperasi Susu Indonesia GKSI tentang permohonan bantuan untuk mengelola manajemen persusuan KUD Puspa Mekar dan juga memohon pinjaman dana talangan untuk pembayaran susu kepada anggota. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh GKSI karena GKSI merupakan lembaga koperasi sekunder dan tidak menangani masalah teknis. Menanggapi permohonan KUD Puspa Mekar dalam hal penanganan manajemen persusuan, GKSI menunjuk KPSBU. Hal tersebut didasarkan bahwa KPSBU merupakan koperasi persusuan yang sudah cukup baik dalam manajemen persusuan dan mengenai dana talangan. GKSI meminta agar KPSBU memberikan pinjaman dengan jaminan setoran susu dari KUD Puspa Mekar. Atas permohonan KUD Puspa Mekar dan surat penunjukan GKSI Jawa Barat sesuai dengan prinsip kerjasama antar koperasi, maka KPSBU menyanggupi permohonan tersebut untuk membantu manajemen persusuan dan memberi pinjaman kepada KUD Puspa Mekar. Beberapa hal yang menjadi kesepakatan adalah terbentuknya Asosiasi KPSBU – KUD Puspa Mekar, dibentuk kepengurusan yang diketuai oleh ketua KPSBU, KPSBU memberikan pinjaman sejumlah dana talangan yang dibutuhkan KUD Puspa Mekar untuk pembayaran susu kepada anggota, di angkat Chief Excecutive Officer CEO dan Chief Operational Officer COO, dan peninjauan ulang jumlah karyawan yang akan dipekerjakan untuk efisiensi biaya. Tujuan pembentukan Asosiasi KPSBU – KUD Puspa Mekar adalah: a. Mempertahankan kelangsungan gerakan koperasi susu di Parongpong. b. Menghindari agar peternak tidak bergabung dengan kolektor-kolektor susu yang semakin lama semakin menjamur dan akibatnya sangat merugikan bagi peternak itu sendiri. c. Meningkatkan pelayanan kepada anggota KUD Puspa Mekar. d. Memperbaiki kualitas susu dengan tujuan untuk meningkatkan harga susu di tingkat peternak. KUD Puspa Mekar setelah berasosiasi dengan KPSBU terjadi beberapa perbaikan yaitu pembenahan organisasi, pembenahan manajemen, pembenahan sistem, dan menyatukan visi bagi seluruh unsur yang terkait serta membangun komitmen antara pengurus, anggota, karyawan serta stakeholders lainnya. Pembenahan sistem yang dilakukan yakni terkait dengan sistem keanggotaan.

5.2. Visi dan Misi KUD Puspa Mekar