Wilayah Kerja Permodalan KUD Puspa Mekar

yaitu: “Menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota”. Adapun misi-misi dari KUD Puspa Mekar antara lain : a. Menyejahterakan anggota melalui pelayanan prima dengan manajemen yang berkomitmen. b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM dan kemitraan strategis. Perwujudan visi dan misi KUD Puspa Mekar dilakukan dengan membuat rancangan kerja strategis setiap tahunnya yang disampaikan pada saat RAT dan disepakati oleh anggota. Rancangan kerja strategis ini setiap tahunnya memiliki perubahan disesuaikan dengan kondisi terkini KUD Puspa Mekar. Rancangan kerja strategis KUD Puspa Mekar pada tahun 2011 yaitu: a. Melaksanakan pendidikan dasar-dasar koperasi. b. Penyuluhan dan pembinaan terus ditingkatkan. c. Penertiban keanggotaan. d. Penambahan armada susu dan tanki. e. Penyeragaman alat atau ember susu. f. Meningkatkan kualitas susu di atas standar yang berlaku agar harga susu yang diterima anggota meningkat. g. Menata hubungan baik dengan instansi terkait yang sifatnya dapat mendorong kemajuan koperasi. h. Meningkatkan SDM dan profesionalisme karyawan. i. Penambahan anggota. j. Menata kembali KUD Puspa Mekar untuk mandiri di wilayah Kecamatan Parongong. k. Menjaga dan tetap menjalin hubungan baik dengan KPSBU sebagai mitra usaha.

5.3. Wilayah Kerja

Wilayah kerja KUD Puspa Mekar meliputi tiga kecamatan dan delapan desa di wilayah Bandung Barat. Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah. Desa tersebut meliputi Desa Cigugur Girang, Desa Cihideung, Desa Karyawangi, Desa Cihanjuang Rahayu, Desa Kertawangi, Desa Tugu Mukti, Desa Jambudipa, dan Desa Paku Haji. Delapan desa tersebut memiliki potensi yang besar dalam hal usaha ternak sapi perah dan sebagian besar mata pencaharian penduduk yaitu berternak.

5.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi memiliki fungsi dalam menggambarkan tanggung jawab dan pembagian kerja dari setiap bagian struktur tersebut. Strukur organisasi KUD Puspa Mekar secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Struktur Organisasi KUD Puspa Mekar Sumber: KUD Puspa Mekar Kecamatan Parongpong 2011 Struktur kepengurusan koperasi dibentuk atas kepentingan dan kesepakanan anggota dengan tujuan menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pemegang kekuasaan tertinggi KUD Puspa Mekar adalah Rapat Anggota Tahunan RAT. Pengurus melaksanakan tugas Rapat Anggota Tahunan RAT Pengurus Manajer COO KaUr. Sanitasi KaUr. PAD KaUr. Quality Control KaUr. Administrasi Dewan Pengawas dan Penasehat DPP Anggota Keterangan : : Garis Komando Pendelegasian : Garis Tanggung Jawab : Koordinasi Hubungan : Pelayanan berdasarkan persetujuan anggota yang ditentukan dalam RAT. Manajemen KUD Puspa Mekar bertanggung jawab langsung kepada pengurus koperasi. Kepala Urusan KaUr bertanggung jawab langsung kepada manajer atau Chief Operational Officer COO. Perkembangan KUD Puspa Mekar sangat bergantung pada tingkat partisipasi anggota dan kualitas sumberdaya manusia dalam mengolola bisnis dan organisasi koperasi.

5.4.1. Rapat Anggota Tahunan RAT

Rapat Anggota Tahunan RAT berperan sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam koperasi. Setiap anggota memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan saran serta kritik terhadap program-program yang sudah dijalankan koperasi dan perencanaan program yang akan dijalankan. RAT diadakan KUD Puspa Mekar secara rutin setiap tahun dan dihadiri oleh pihak KPSBU. Pelaksanaan RAT selain dihadiri oleh pihak KPSBU hadir pula perwakilan dari GKSI, Kecamatan Parongpong, Dinas Peternakan Kabupaten Bandung Barat, dan Dinas Koperasi Kabupaten Bandung Barat. Anggota KUD Puspa Mekar sebagian besar selalu hadir dalam RAT yang diselenggarakan. Pembagian SHU merupakan motivasi utama peternak untuk hadir dalam RAT.

5.4.2. Keanggotaan

Keanggotaan KUD Puspa Mekar terbuka dan tidak ada paksaan. Persyaratan yang ditetapkan KUD Puspa Mekar untuk menjadi anggota sangat mudah, calon anggota hanya menyerahkan fotokopi KTP, membayar simpanan pokok dan langsung menjual susunya kepada KUD Puspa Mekar maka calon anggota tersebut langsung menjadi anggota. Anggota mempunyai peran yang sangat penting untuk kemajuan koperasi. Anggota melakukan pengawasan langsung terhadap koperasi melalui keterlibatan dalan rapat yang dilaksanakan oleh koperasi. Jumlah anggota KUD Puspa Mekar mengalami peningkatan sejak tahun 2009 seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8. Pada tahun 2006-2008 jumlah anggota KUD Puspa Mekar selalu mengalami penurunan, hal ini dikarenakan sebelumnya keanggotaan berdasarkan pengumpul susu bukan berdasarkan peternak. Setiap pengumpul susu memiliki 5 – 30 peternak. Ketika pengumpul 50 100 150 200 250 300 350 400 2006 2007 2008 2009 2010 2011 O ra ng Tahun tersebut tidak puas dengan pelayanan yang diberikan koperasi dan munculnya perusahaan swasta pemasaran susu maka dengan mudah pengumpul tersebut berpindah keanggotaan. Hal tersebut sangat berdampak buruk bagi KUD Puspa Mekar. Mengatasi hal tersebut, KUD Puspa Mekar merubah sistem keanggotaan menjadi per peternak. Setelah mengalami perubahan sistem keanggotaan, jumlah anggota KUD Puspa Mekar selalu bertambah setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa KUD Puspa Mekar mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dibutuhkan anggota. Masih ada sebagian kecil anggota yang keluar dari koperasi karena tidak setuju dengan sistem yang diterapkan koperasi dalam hal pembayaran susu berdasarkan kualitas susu yang dihasilkan sehingga ketika harga susu turun anggota tersebut keluar dari keanggotaan koperasi. Gambar 8. Perkembangan Jumlah Anggota KUD Puspa Mekar Tahun 2006 – 2011 Sumber: KUD Puspa Mekar diolah Anggota KUD Puspa Mekar tidak semuanya memiliki kelompok ternak. Pada KUD Puspa Mekar hanya terdapat tiga kelompok ternak. Kelompok ternak tersebut adalah Kelompok Ternak Cipeusing Mandiri, Kelompok Ternak Karya Sejahtera, dan Kelompok Ternak Maju Sejahtera. Pembentukan kelompok ternak ini memudahkan KUD Puspa Mekar dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan. Anggota dalam koperasi juga berperan sebagai sumber modal koperasi. Anggota KUD Puspa Mekar memiliki kewajiban untuk membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan manasuka. Simpanan pokok dibayarkan pada saat anggota pertama mendaftarkan diri menjadi anggota KUD Puspa Mekar. Simpanan pokok ini dibayarkan sebesar Rp 25.000,00. Simpanan wajib dibayarkan oleh anggota setiap 15 hari sebesar Rp 5 per liter susu yang dihasilkan. Simpanan manasuka dibayarkan oleh anggota setiap 15 hari sebesar Rp 5.000,00. Anggota KUD Puspa Mekar selalu membayar simpanan wajib dan manasuka karena langsung dipotong dari jumlah pembayaran yang diterima oleh anggota. Simpanan wajib dan simpanan manasuka tersebut dapat diambil oleh anggota setiap tahunnya sebesar 30 persen dari simpanan yang mereka miliki. Anggota yang akan keluar dari keanggotaan KUD Puspa Mekar simpanan wajib dan simpanan manasuka akan dikembalikan seluruhnya kepada anggota tersebut. Jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan manasuka anggota dapat dilihat pada Gambar 9. Simpanan wajib dari anggota terlihat memiliki perkembangan yang cukup tinggi, hal ini menandakan bahwa jumlah susu yang dimiliki anggota selalu mengalami peningkatan. Gambar 9 . Simpanan Anggota KUD Puspa Mekar Tahun 2007-2011 Sumber: KUD Puspa Mekar diolah

5.4.3. Pengurus dan Pengawas

Pengurus dan pengawas dipilih dalam rapat anggota. Pengangkatan pengurus dilakukan secara demokratis melalui pemilihan langsung oleh anggota. Setiap anggota berhak untuk dipilih dan memilih. Pengurus yang terpilih memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menjelaskan kebijakan umum yang telah ditetapkan dalam RAT. 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 2007 2008 2009 2010 2011 S im p a n a n A n g g o ta R p r ib u Tahun Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Manasuka 2. Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi RAPBK dan disahkan dalam RAT. 3. Menetapkan tentang kebijakan personalia kepegawaian. 4. Mewakili untuk dan atas nama KUD dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihak ketiga. 5. Mengawasi dan mengendalikan semua program KUD. 6. Melakukan pembinaan kepada karyawan dan anggota. 7. Membina suasana kerja yang harmonis. 8. Bertanggung jawab atas semua kegiatan KUD. 9. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus tiap tahun buku. Kepengurusan KUD Puspa Mekar diketuai oleh Djatnika, SE. Sedangkan jabatan bandahara dan sekretaris tidak ada, hal ini dikarenakan belum terbentuknya kepengurusan tersebut dan dirasakan belum diperlukan. Dewan Pengawas dan Penasehat DPP KUD Puspa Mekar diketuai oleh Mamat K Danu Wijaya dengan jumlah anggota yaitu Mahmud Hidayat, ST yang juga berperan sebagai Petugas Penyuluh Lapang PPL Peternakan di Kecamatan Parongpong dan Cucu Saefudin. DPP memiliki fungsi sebagai pengawas, pembina dan pelindung terhadap kegiatan KUD seperti memberi nasehat, pandangan, kritik dan saran. DPP juga berperan sebagai penampung aspirasi yang berasal dari atau untuk pengurus, karyawan, anggota, maupun masyarakat. Pengawasan dilakukan oleh DPP, meliputi pengawasan laporan keuangan, surat berharga, persediaan barang, peralatan, perlengkapan, pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan usaha dan organisasi KUD.

5.4.4. Manajer dan Karyawan

Pengelola KUD Puspa Mekar terdiri dari manajer dan karyawan. Manajer KUD Puspa Mekar ditunjuk langsung oleh KPSBU sebagai perwakilan dari Asosiasi KPSBU - KUD Puspa Mekar. Manajer atau COO Chief Operational Officer dipegang oleh Sumira Ferdiansyah. Tugas dan tanggung jawab manajer tersebut antara lain: 1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran masing-masing unit yang berada di bawah tanggungjawabnya. 2. Mengukuti rapat pembahasan rencana kerja dan anggaran koperasi secara keseluruhan dengan pengurus dan membantu menyelesaikan naskah rencana kerja dan anggaran untuk disajikan dalam rapat anggota. 3. Melaksanakan tugas bidang usaha sesuai rencana dan anggaran kerja yang telah disetujui dalam rapat anggota. 4. Memimpin dan mengkoordinasi karyawan dalam melaksanakan tugas unit usaha. 5. Melaksanakan tugas yang telah didelegasikan pengurus. Kepala urusan KaUr Sanitasi adalah Ade Daryana, yang bertugas dalam pengontrolan kebersihan alat-alat inventaris yang dimiliki koperasi untuk mengambil susu dari anggota seperti milk can, mobil, dan peralatan lainnya. Tugas lainnya yaitu melakukan pengontrolan pada kebersihan peralatan yang digunakan anggota. KaUr PAD Petugas Administrasi Daerah adalah Nunang, yang bertugas dalam mengkoordinir penjadwalan dan rute pengambilan susu ke setiap wilayah oleh pada PAD, mengkoordinasikan permintaan kebutuhan di waserda dan makanan ternak dari anggota. Tanggung jawab lainnya yaitu melakukan pengontrolan pada saat pengumpulan susu di Cooling Unit sampai pada pengambilan susu untuk diantar ke IPS. KaUr Quality Control adalah Rahman Mardiana, yang bertugas dan bertanggungjawab atas kualitas susu yang dihasilkan oleh anggota. Melakukan koordinasi untuk melakukan penyampelan susu yang dihasilkan untuk menentukan harga susu dan melakukan pengecekan berat jenis dan test gun langsung di TPS. KaUr Administrasi adalah Asep Supriatna, yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pencatatan jumlah susu yang dihasilkan dan data keanggotaan. Petugas kesehatan hewan yang dikoordinasikan oleh Jajang Jajuli, petugas ini bertugas melayani anggota dalam bidang kesehatan hewan seperti pelayanan Inseminasi Buatan IB, potong tanduk, potong kuku, membantu proses melahirkan, pemberian obat cacing dan memberi penyuluhan kepada anggota mengenai kebersihan kandang untuk menghasilkan kualitas susu dan harga yang baik. Karyawan merupakan salah satu aset yang dimiliki koperasi. Karyawan diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh intitusi untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai gambaran kerja yang diberikan manajer. Jumlah karyawan setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan untuk mengimbangi jumlah anggota dan susu yang terus bertambah. Beberapa karyawan juga berperan sebagai anggota koperasi.

5.5. Permodalan KUD Puspa Mekar

Permodalan merupakan elemen penting untuk menjalankan kegiatan usaha dan organisasi KUD Puspa Mekar. Struktur modal dalam koperasi juga mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi. Permodalan koperasi terdiri dari modal dari dalam dan modal dari luar koperasi. Permodalan dari dalam dalam koperasi berasal dari anggota yaitu berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan manasuka dan transaksi anggota. Permodalan dari luar berasal dari pihak lain yakni dari KPSBU, perbankan atau instansi lainnya. Salah satu prinsip yang dianut koperasi yaitu otonomi dan kemandirian independen. Prinsip ini terkait dengan permodalan koperasi. Jumlah modal dari dalam seharusnya lebih besar dari modal dari luar. Modal dari luar yang lebih besar akan merusak tatanan koperasi, misalnya dalam hal mempertahankan demokratisasi dan otonomi koperasi. KUD Puspa Mekar pernah mengalami kebangkrutan yang salah satu penyebabnya yaitu lebih besarnya modal dari luar daripada modal dari dalam. Hal ini perlu dievaluasi dan diperbaiki agar tidak terjadi kebangkrutan kembali. Struktur modal KUD Puspa Mekar dapat dilihat pada Gambar 10. Jumlah modal dari dalam lebih kecil daripada jumlah modal dari luar koperasi seperti yang terlihat pada Gambar 10. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip dan koridor koperasi sehingga perlu diperbaiki. Pada tahun 2006 jumlah permodalan dari luar sangat tinggi, hal ini karena pada tahun 2006 merupakan awal sejak bangkrutnya KUD Puspa Mekar sehingga membutuhkan permodalan dari luar yang lebih besar. Permodalan dalam koperasi yang disebutkan dalam koridor koperasi yaitu koperasi harus mampu membangun modal seimbang antara modal yang bersumber dari anggota dan modal yang berasal dari non anggota. Keterlibatan anggota dalam permodalan harus ditingkatkan sesuai dengan prinsip -200 -100 100 200 300 400 500 600 700 2006 2007 2008 2009 2010 2011 S im p an an A n ggo ta R p ju ta Tahun Modal dari Dalam Modal dari Luar koperasi yaitu partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Permodalan dari dalam berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan. Permodalan dari luar berasal dari hutang ke anggota, hutang ke KPSBU, hutang jasa SHU, hutang kendaraan, dan simpanan sukarela anggota. Gambar 10. Jumlah Modal dari Dalam dan Luar KUD Puspa Mekar Tahun 2006 – 2011 Sumber: KUD Puspa Mekar diolah

5.6. Unit Usaha Sapi Perah