Pengujian Hipotesis Analisis Risiko Produksi

47 Gambar 5 . Statistik d Durbin-Watson Sumber : Gujarati 2007

4.5.2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat tingkat akurasi atau tingkat kesesuaian model dalam memprediksi variabel dependent. Pengujian hipotesis dilakukan melalui evaluasi model dugaan yaitu dengan melihat nilai koefisien determinasi R 2 , uji signifikansi model dugaan, dan uji signifikansi variabel. a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian goodness of fit model dugaan dan untuk mengetahui seberapa jauh keragaman produksi dan variance produktivitas dapat dijelaskan oleh variabel independen yang telah dipilih. Nilai R 2 maksimal bernilai 1 dan minimal bernilai 0. Nilai R 2 menunjukkan seberapa besar keragaman produksi dapat dijelaskan oleh variabel independent yang dipilih dan sisanya 1-R 2 dijelaskan oleh komponen yang tidak dimasukkan dalam model atau komponen error. Semakin besar nilai koefisien determinasi R 2 berarti model dugaan yang diperoleh semakin akurat untuk meramalkan variabel dependent. Koefisien determinasi R 2 dapat dituliskan sebagai berikut Gujarati dan Porter 2010: 2 Jumlah Kuadrat egresi Jumlah Kuadrat otal 2 ∑ ̂- ̅ 2 ∑ - ̅ 2 Ada Autokorelasi positif Ada Autokorelasi negatif Daerah meragukan Daerah meragukan Tidak ada autokorelasi d L d U 4-d U 4-d L 4 2 48 b. Uji signifikansi model dugaan Uji signifikansi model dugaan digunakan untuk mengetahui apakah faktor produksi yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi jagung manis. Pengujian model dugaan menggunakan uji F Gujarati dan Porter 2010. Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut: 1 Hipotesis Pengujian fungsi produksi rata-rata: H : β 1 β 2 .... β 8 = 0 H 1 : Ada salah satu β i yang tidak sama dengan 0 Pengujian fungsi variance produktivitas: H : θ 3 θ 4 .... θ 10 = 0 H 1 : Ada salah satu θ i yang tidak sama dengan 0 2 Statistik Uji – Uji F F hitung 2 k-1 ⁄ 1- 2 n-k ⁄ Dimana: R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel bebas termasuk intersept n = Jumlah sampel 3 Kriteria Uji Kriteria uji dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai sebaran F pada tabel: F hitung F k-1, n-k pada taraf nyata α, maka tolak H F hitung F k-1, n-k pada taraf nyata α, maka terima H Jika tidak menggunakan tabel maka dapat dilihat nilai P dengan kriteria uji sebagai berikut: P- value α , maka tolak H P- value α , maka terima H Apabila F hitung F k-1, n-k atau P- value α maka secara bersama-sama variabel bebas dalam kegiatan produksi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap hasil produksi atau variance produktivitas. Sedangkan apabila F hitung F k-1, n-k atau P- value α maka secara bersama-sama variabel bebas atau faktor 49 produksi tersebut tidak berpengaruh secara nyata terhadap hasil produksi atau variance produktivitas. c. Uji signifikansi variabel Uji signifikansi variabel digunakan untuk mengetahui variabel bebas mana saja yang berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Uji yang digunakan yaitu uji T Gujarati dan Porter, 2010. Prosedur uji signifikansi variabel sebagai berikut: 1 Hipotesis Pengujian fungsi produksi rata-rata: H : β i = 0 , i = 1,2,3,...,8 H 1 : β i ≠ 0 Pengujian fungsi variance produktivitas: H : θ i = 0 , i = 3,4,5,...,10 H 1 : θ i ≠ 0 2 Statistik Uji – Uji T hitung b i - 0 tDev b i Dimana: b i = Koefisien determinasi untuk variabel X i StDev = Standar deviasi dari b i 3 Kriteria Uji Kriteria uji dengan membandingkan nilai T-hitung dengan nilai sebaran T pada tabel: T hitung T α, n-k pada taraf nyata α, maka tolak H T hitung T α, n-k pada taraf nyata α, maka terima H Dimana: n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Jika tidak menggunakan tabel maka dapat dilihat nilai P dengan kriteria uji sebagai berikut: P- value α , maka tolak H P- value α , maka terima H 50 Jika tolak H artinya variabel bebas ke-i berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dalam model.

4.5.2.5 Definisi Operasional