62 budidaya jagung manis. Minat petani untuk menanam jagung manis dipengaruhi
oleh keberhasilan petani jagung manis yang sudah lebih dahulu menanamnya dan karena adanya trend yang mengarah pada pembudidayaan jagung manis. Sebaran
pengalaman bertani jagung manis petani responden dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11
. Pengalaman Bertani Jagung Manis Petani Responden di Desa Gunung Malang Tahun 2012
No Pengalaman Bertani
Tahun Jumlah Orang
Presentase 1
1 - 10 14
45,16 2
11 - 20 14
45,16 3
21 - 30 2
6,45 4
30 1
3,23 Jumlah
31 100,00
5.2.5 Status Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan dibagi menjadi tiga yaitu lahan milik sendiri, lahan sewa, dan lahan campuran. Lahan milik sendiri merupakan lahan yang
dimiliki secara sah oleh petani. Lahan sewa merupakan lahan milik orang lain yang digunakan untuk melakukan budidaya dengan sistem sewa, bagi hasil, atau
gadai. Sedangkan lahan campuran merupakan lahan budidaya yang terdiri dari lahan milik sendiri maupun lahan sewa.
Biaya sewa yang harus dikeluarkan petani rata-rata sebesar Rp 1.000.000,00 per tahun untuk setiap 1000 m
2
. Biaya sewa ini dibayarkan di awal tahun sebelum melakukan kegiatan budidaya. Sistem gadai juga sering dilakukan
petani untuk menyewa lahan. Sistem gadai ini tidak ditentukan besar nominal dan besar luas lahan. Petani akan menukarkan sejumlah uang tertentu untuk ditukar
dengan lahan sawah hingga periode tertentu. Jatuh tempo peminjaman lahan habis ketika uang yang dipinjam dari petani telah dikembalikan. Sistem sewa yang
terakhir adalah bagi hasil. Pada sistem bagi hasil ini, petani meinjam lahan milik petani lain yang tidak dimanfaatkan untuk digarap. Petani tidak membayarkan
sejumlah uang sewa tertentu kepada pemilik lahan tetapi petani harus melakukan bagi hasil dari hasil panen pada lahan tersebut. Besarnya presentase bagi hasil
yaitu 50 untuk petani dan 50 untuk pemilik lahan.
63 Sebagian besar petani responden melakukan budidaya tanaman di lahan
milik sendiri yaitu sebesar 48,39 persen. Lahan ini merupakan lahan warisan atau lahan turun temurun dari keluarga petani sebelumnya dan juga lahan yang sengaja
dibeli. Petani yang melakukan sewa lahan juga cukup besar yaitu mencapai 29,03 persen. Petani yang menyewa lahan ini pada umumnya karena tidak memiliki
lahan, adanya lahan kosong milik masyarakat yang tidak digunakan, dan karena gadai dengan sejumlah uang tertentu. Sebaran status kepemilikan lahan petani
responden dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 . Status Kepemilikan Lahan Petani Responden di Desa Gunung Malang
Tahun 2012 No
Status Lahan Jumlah Orang
Presentase 1
Lahan Milik Sendiri 15
48,39 2
Lahan Sewa 9
29,03 3
Lahan Campuran 7
22,58 Jumlah
31 100,00
5.2.6 Luas Lahan