Model Just and Pope

41

4.5.2 Analisis Risiko Produksi

Pengukuran risiko produksi pada penelitian ini menggunakan metode Just and Pope.

4.5.2.1 Model Just and Pope

Risiko produksi dapat diidentifikasi menggunakan nilai variance produktivitas. Salah satu model yang digunakan untuk mengetahui variance produktivitas yaitu model Just and Pope. Dengan model Just and Pope ini, risiko produksi diperoleh dengan melakukan pendugaan terhadap fungsi produksi rata- rata dan fungsi variance produktivitas. Fungsi produksi yang digunakan dalam model ini adalah fungsi produksi Cobb-Douglas dalam bentuk logaritma natural. Produksi jagung manis di Desa Gunung Malang dipengaruhi oleh faktor produksi dan faktor eksternal. Perbedaan penggunaan faktor produksi dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman jagung manis hal ini menyebabkan produktivitas jagung manis yang dihasilkan oleh petani beragam. Menurut Putra 2011, produksi jagung manis ditentukan oleh luas lahan, jumlah benih, pupuk urea, pupuk KCl, pupuk TSP, jumlah pestisida, dan jumlah tenaga kerja. Dengan mengacu pada penelitian terdahulu tersebut dan dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi di lapang, produktivitas jagung manis di Desa Gunung Malang dipengaruhi oleh faktor produksi diantaranya penggunaan benih, penggunaan pupuk kandang, penggunaan pupuk urea, penggunaan pupuk phonska, penggunaan pupuk TSP, penggunaan pestisida cair, penggunaan furadan, jumlah tenaga kerja dan varietas benih yang digunakan. Selain itu, produktivitas juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengaruh musim. Adapun fungsi produksi rata-rata dan fungsi variance produktivitas jagung manis sebagai berikut: Fungsi Produksi Rata-Rata: LnY i β + β 1 LnX 1i + β 2 LnX 2i + β 3 LnX 3i + β 4 LnX 4i + β 5 LnX 5i + β 6 LnX 6i + β 7 LnX 7i + β 8 LnX 8i + β 9 D 1i + β 10 D 2i + ε Fungsi Variance Produktivitas : Lnσ 2 Yi θ + θ 1 LnX 1i + θ 2 LnX 2i + θ 3 LnX 3i + θ 4 LnX 4i + θ 5 LnX 5i + θ 6 LnX 6i + θ 7 LnX 7i + θ 8 LnX 8i + θ 9 D 1i + θ 10 D 2i + ε 42 Variance Produktivitas : σ 2 Yi = Yi - ̂i 2 Dimana: Y = Produktivitas Jagung Manis Aktual tonha ̂ = Produktivitas Jagung Manis Dugaan tonha X 1 = Jumlah penggunaan benih per musim tanam kgha X 2 = Jumlah penggunaan pupuk kandang per musim tanam kgha X 3 = Jumlah penggunaan pupuk urea per musim tanam kgha X 4 = Jumlah penggunaan pupuk phonska per musim tanam kgha X 5 = Jumlah penggunaan pupuk TSP per musim tanam kgha X 6 = Jumlah penggunaan pestisida cair per musim tanam mlha X 7 = Jumlah penggunaan furadan per musim tanam kgha X 8 = Jumlah tenaga kerja per musim tanam HOKha D 1 = Dummy Musim D1 = 1 jika musim kemarau dan D1 = 0 jika musim hujan D 2 = Dummy Varietas D2 = 1 jika varietas benih Hawai dan D2 = 0 jika lainnya σ 2 Y = Variance produktivitas jagung manis ε = error i = Petani responden β 1 ,β 2 ,...,β 8 = Koefisien parameter dugaan X 1 , X 2 ,..., X 8 θ 3 ,θ 4 ,...,θ 10 = Koefisien parameter dugaan X 1 , X 2 ,..., X 8 Penentuan variabel dummy musim didasarkan bahwa pada musim hujan peluang serangan hama dan penyakit meningkat sehingga dapat menurunkan produksi. Oleh karena itu, musim kemarau diduga dapat menghasilkan produksi yang lebih besar daripada musim hujan. Variabel dummy varietas menggunakan acuan varietas Hawai. Hal ini dikarenakan varietas Hawai banyak digunakan oleh petani jagung manis dan dinilai lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan Desa Gunung Malang. Oleh karena itu, varietas Hawai diduga mampu menghasilkan produksi yang lebih besar daripada varietas lainnya.

4.5.2.2 Hipotesis