35
3.4 Kerangka Pemikiran Operasional
Usaha budidaya jagung manis mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Salah satu daerah di Kabupaten Bogor yang megusahakan
tanaman jagung manis ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya. Menurut data BPS Kabupaten Bogor, Desa Gunung Malang merupakan salah satu
desa di Kecamatan Tenjolaya yang menghasilkan produksi jagung manis terbesar. Budidaya jagung manis yang dilakukan oleh petani di Desa Gunung
Malang sudah berlangsung lama. Akan tetapi, budidaya jagung manis ini tidak dibudidayakan selama satu tahun penuh. Kebanyakan petani mengusahakan
tanaman jagung manis dengan pergiliran tanaman atau tumpangsari. Dalam kegiatan budidaya, petani tidak terlepas dari permasalahan risiko. Risiko yang
sering dihadapi oleh petani jagung manis adalah risiko produksi. Hal ini terlihat dari adanya fluktuasi produktivitas jagung manis yang ditanam petani. Fluktuasi
produksi ini dipengaruhi oleh faktor ekternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang mengakibatkan produksi berfluktuasi adalah faktor cuaca yang tidak
menentu, dan faktor serangan hama dan penyakit. Sumber risiko tidak hanya berasal dari faktor eksternal, penggunaan input yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tanaman juga menyebabkan hasil penen yang bervariasi. Penggunaan input produksi dapat mengakibatkan peningkatan risiko dan ada pula yang dapat
menurunkan risiko produksi. Faktor penggunaan input ini termasuk dalam faktor internal.
Fluktuasi produktivitas mengakibatkan produksi yang dihasilkan petani bervariasi pada musim tanam tertentu. Hal ini menyebabkan pendapatan petani
juga akan bervariasi tergantung jumlah produksi yang dihasilkan dan tingkat harga pada musim tersebut. Adanya risiko produksi dapat mempengaruhi terhadap
penerimaan petani dalam kegiatan usahatani jagung manis. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui
indikasi adanya risiko produksi yang dihadapi oleh petani. Petani yang mengalami risiko dilihat dari adanya fluktuasi produksi. Setelah mengetahui adanya indikasi
risiko ini maka langkah selanjutnya mengkaji faktor penyebab risiko yang terjadi pada kegiatan produksi. Faktor penyebab risiko ini diduga dipengaruhi oleh faktor
input faktor produksi dan faktor eksternal seperti musim dan hama dan penyakit.
36 Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan model risiko produksi Just and
Pope dengan pendekatan fungsi produksi rata-rata dan fungsi variance error. Dengan model ini dapat dilihat pengaruh penggunaan input terhadap risiko
produksi dan mengetahui pengaruh musim sebagai faktor eksternal terhadap risiko produksi. Sementara itu, untuk mengetahui gambaran pendapatan usahatani
jagung manis dalam kondisi risiko produksi maka digunakan analisis pendapatan usahatani. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
37
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Risiko Produksi Jagung Manis Zea mays saccharatta di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya
Kabupaten Bogor
Produksi jagung manis
Kegiatan produksi jagung manis yang dilakukan petani di Desa Gunung Malang
Adanya fluktuasi produktivitas jagung manis petani di Desa Gunung Malang
Risiko produksi
Sumber Risiko Ekternal:
-
Musim Sumber Risiko Internal:
Penggunaan input produksi
Benih Pupuk Kandang
Pupuk urea Pupuk Phonska
Pupuk TSP Pestisida Cair
Furadan Tenagakerja
Varietas Benih Harga
Input
Harga Output
Penerimaan Usahatani
Pengeluaran Usahatani
Pendapatan Usahatani
38
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian