38
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya,
Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Gunung Malang merupakan salah satu daerah
produksi jagung manis di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Juni- Juli 2012.
Desa Gunung Malang dipilih karena daerah ini merupakan daerah pegunungan dimana banyak diusahakan berbagai komoditas tanaman pangan dan
hortikultura. Menurut informasi dari BP3K Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Cibungbulang yang membawahi wilayah kerja
kecamatan Tenjolaya, salah satu tanaman budidaya yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Desa Gunung Malang adalah tanaman jagung manis. Diantara
beberapa desa yang ada di Kecamatan Tenjolaya, Desa Gunung Malang memiliki jumlah produksi jagung manis lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya.
Luas lahan, produksi, dan produktivitas jagung manis di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 . Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Jagung Manis di Kecamatan
Tenjolaya, Kabupaten Bogor Tahun 2010 No
Desa Luas Panen
Produksi Produktivitas
Ha kw
kwha 1 Tapos 1
102 1530
15
2 Gunung Malang 105
1575 15
3 Tapos 2 102
1530 15
4 Situ Daun 95
1425 15
5 Cibitung Tengah 95
1425 15
6 Cinangneng 101
1515 15
Sumber: BPS Kab. Bogor 2011
4.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau
39 objek penelitian. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung pada
kegiatan di lapang dan melalui wawancara dengan petani, penyuluh pertanian, perangkat desa, ketua gapoktan maupun pemerintah dinas untuk mengetahui
keadaan umum lokasi usaha, proses produksi, penanganan produk, pemasaran, dan sumber risiko yang dihadapi dalam melakukan usaha pembudidayaan jagung
manis di Desa Gunung Malang. Data sekunder adalah jenis data yang sudah diterbitkan tidak untuk tujuan
penelitian peneliti. Data sekunder diantaranya diperoleh dalam bentuk data historis yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Gunung Malang berupa data
monografi desa, literatur pada instansi-instansi terkait seperti data yang terkait dengan data Produk Domestik Bruto, data produksi, konsumsi, dan data ekspor
impor hortikultura dari Badan Pusat Statistik Jakarta, Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementrian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusat
Perpustakaan Deptan, perpustakaan Pusat Kajian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, dan literatur penelitian terdahulu yang terkait dengan risiko produksi
dan pembudidayaan jagung manis dari perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, buku, jurnal, penelusuran melalui internet dan literatur-literatur lain yang relevan
dengan topik dan komoditas penelitian.
4.3 Metode Pengambilan Sampel