2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Minat
Wisata ke Taman Wisata Alam Rimbo Panti
Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke TWA Rimbo Panti terdapat beberapa variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap kunjungan wisatawan, yaitu jarak tempuh, lama mengetahui kawasan wisata, jumlah tanggungan, dan usia pengunjung. Berikut variabel-
variabel yang mempengaruhi minat wisata pengunjung secara signifikan:
a. Jarak Tempuh
Variabel jarak tempuh berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan memiliki pengaruh nyata pada taraf nyata 1. Jarak
tempuh merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi individu untuk menentukan lokasi wisata yang akan dituju dalam memenuhi kebutuhan
akan wisata. TWA Rimbo Panti terletak di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman. Daerah ini berada cukup jauh dari pusat
kota. Oleh karena itu, jarak tempuh menuju lokasi wisata mempengaruhi jumlah kunjungan individu, sehingga semakin jauh jarak yang harus ditempuh individu
menuju TWA Rimbo Panti, semakin rendah intensitas kunjungan wisata yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian setiap penambahan jarak tempuh sejauh
100 km, maka intensitas kunjungan wisata akan berkurang sebanyak 3 kali.
b. Lama Mengetahui Kawasan Wisata
Variabel lama mengetahui keberadaan kawasan wisata berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisata ke TWA Rimbo Panti pada taraf 1 diperoleh
berdasarkan uji t. Pengunjung datang ke TWA Rimbo Panti karena ingin melihat keindahan alam yang masih alami dan sumber mata air panas yang menjadi ciri
khas dari kawasan wisata ini. TWA Rimbo Panti tidak sering dimunculkan dalam media cetak dan elektronik, tetapi pengunjung yang telah mengetahui keberadaan
kawasan wisata ini tetap berkunjung untuk menikmati keindahan alam yang ada.
c. Lama Pendidikan Responden
Variabel lama pendidikan responden memiliki pengaruh positif dan berpengaruh nyata pada taraf 15 terhadap intensitas kunjungan wisatawan.
Lama pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola tingkah laku orang tersebut, termasuk pola tingkah laku terhadap kegiatan wisata. Seseorang yang
berpendidikan tinggi cenderung akan memiliki kesadaran yang tinggi akan kebutuhan wisata terutama wisata alam yang memiliki unsur edukasi, sehinggan
akan meningkatkan intensitas kunjungannya.
3. Faktor-Faktor yang Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap
Minat Wisata ke Taman Wisata Alam Rimbo Panti
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat beberapa faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu variabel biaya perjalanan, jumlah
pendapatan, lama pendidikan, dan wisata alternatif. Berikut variabel-variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan:
a. Biaya Perjalanan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji t, variabel biaya perjalanan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20 dan memliki pengaruh negatif terhadap jumlah
kunjungan individu ke TWA Rimbo Panti. Pengaruh negatif menunjukkan peningkatan biaya perjalanan akan menurunkan frekuensi kunjungan individu ke
kawasan wisata. Biaya perjalanan tidak bepengaruh nyata terhadap frekuensi kunjungan karena responden sebagian besar merupakan masyarakat lokal yang
berasal dari sekitar kawasan dengan jarak tempuh yang relatif dekat, sehingga peningkatan biaya perjalanan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah
kunjungan.
b. Jumlah Pendapatan
Variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan pengunjung ke TWA Rimbo Panti. Peningkatan pendapatan pengunjung akan
menaikkan frekuensi kunjungannya. Variabel ini tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah kunjungan wisatawan pada taraf 20, karena pekerjaan sebagian
besar pengunjung sama homogen yaitu petani, sehingga peningkatan pendapatan tidak terlalu mempengaruhi jumlah kunjungan.
c. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan merupakan semua individu yang dibiayai oleh responden pengunjung dalam pemenuhan kebutuhannya. Variabel jumlah
tanggungan pengunjung berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20. Sebagian besar
pengunjung TWA berpenghasilan rendah dan menganggap kebutuhan akan
wisata merupakan kebutuhan sekunder, sehingga jumlah tanggungan tidak berpengaruh signifikan. Mereka hanya akan melakukan wisata jika kebutuhan
primer telah terpenuhi. Apabila seseorang individu memiliki jumlah tanggungan yang banyak untuk dipenuhi kebutuhannya, maka intensitas kunjungan wisata
yang dilakukan akan cenderung menurun.
d. Usia Pengunjung
Variabel umur pengunjung berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 20. Jenis atraksi
wisata yang ditawarkan di lokasi wisata ini lebih bersifat wisata alam dan wisata keluarga. Kebutuhan akan wisata alam akan meningkat seiring dengan
pertambahan usia dari pengunjung kawasan wisata. Selain itu, atraksi wisata sumber mata air panas yang ditawarkan diyakini dapat mengobati penyakit yang
diderita orang tua seperti rematik. Oleh karena itu, pengunjung yang datang kebanyakan dari mereka yang sudah tua dan mempunyai keluarga, sehingga
menyebabkan usia responden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kunjungan.
e. Tempat Wisata Alternatif
Variabel tempat rekreasi alternatif tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisata ke TWA Rimbo Panti pada taraf 20, diperoleh dari hasil uji t.
Pada umumnya, semakin banyak tempat rekreasi alternatif yang ada di sekitar kawasan tersebut akan mengurangi frekuensi kunjungan individu ke TWA Rimbo
Panti. Banyaknya tempat rekreasi alternatif tidak mempengaruhi frekuensi kunjungan individu ke TWA Rimbo Panti, karena semua lokasi alternatif dari
pengunjung berada di luar Kabupaten Pasaman. Keterbatasan dana yang dimiliki merupakan faktor utama bagi pengunjung untuk mencapai lokasi alternatif, karena
sebagian besar pengunjung hanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan rendah, sehingga mereka tetap berwisata ke TWA Rimbo Panti yang relatif dekat
dan terjangkau biayanya meskipun ada alternatif wisata lainnya.
6.1.2 Nilai Ekonomi Taman Wisata Alam Rimbo Panti
Nilai ekonomi TWA Rimbo Panti diestimasi dengan menggunakan pendekatan Individual Travel Cost Method ITCM. Nilai ekonomi dapat