Pemenuhan Asumsi Regresi Linier Berganda
diperoleh dengan mengetahui nilai surplus konsumen pengunjung terlebih dahulu. Surplus konsumen diperoleh dengan cara mengkuadratkan jumlah kunjungan
responden pengunjung satu tahun terakhir yaitu sebanyak 255 kunjungan Lampiran 4 kemudian dibagi dengan dua kali koefisien biaya perjalanan.
Koefisien biaya perjalanan diestimasi berdasarkan fungsi permintaan wisata yang sudah diuraikan pada sub bab sebelumnya. Analisis regresi antara jumlah
kunjungan sebagai variabel terikat dan biaya perjalanan sebagai variabel bebasnya dilakukan agar nilai koefisien biaya perjalanan lebih akurat. Berdasarkan hasil
analisis regresi, diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 2,93 - 0,000004 X1
........................................................
Lampiran 6 Dimana:
Y = Jumlah kunjungan ke TWA Rimbo Panti per tahun X1 = Biaya perjalanan individu ke TWA Rimbo Panti Rp.
Setelah nilai surplus konsumen diketahui, nilai ekonomi TWA Rimbo Panti dapat diperoleh dengan cara mengalikan surplus konsumen tersebut dengan
jumlah wisatawan ke TWA Rimbo Panti pada tahun 2012 Tabel 1.2. Perhitungan nilai ekonomi TWA Rimbo Panti dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Perhitungan nilai ekonomi TWA Rimbo Panti pada Tahun 2012
Keterangan Nilai
Satuan Jumlah responden a
100 Orang
Jumlah kunjungan responden b 255
KaliTahun Jumlah kunjungan tahun 2012 c
22.045 KaliTahun
Koefisien biaya perjalanan d 0,000004
Satuan Surplus konsumen e = b
2
2d 8.128.125.000,00
Rupiah Surplus konsumenindividukunjungan f = eab
318.750,00 Rupiah
Nilai ekonomi g = f x c 7.026.843.750,00
Rupiah Sumber : Data primer diolah 2013
Tabel 6.2 memperlihatkan nilai surplus konsumen pengunjung terhadap TWA Rimbo Panti sebesar Rp.
318.750
per orang per kunjungan, sehingga diperoleh nilai ekonomi TWA Rimbo Panti sebesar Rp.
7.026.843.750
. Nilai tersebut menunjukkan bahwa TWA Rimbo Panti sebagai kawasan wisata dengan
daya tarik berupa keindahan alam dan atraksi wisata yang ditawarkan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Artinya, kawasan tersebut mempunyai manfaat
tangible sebagai penghasil jasa wisata. Oleh karena itu, agar manfaat tersebut dapat dirasakan secara terus menerus maka keberadaan kawasan TWA Rimbo
Panti harus dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan.