Nilai Ekonomi Kawasan Wisata

pengunjung mengenai nilai atau harga yang bersedia mereka berikan terhadap barang dan jasa yang tidak memiliki harga pasar. Metode ini sangat berkaitan erat dengan preferensi seseorang terhadap barang dan jasa yang mereka inginkan. Metode willingness to pay biasanya akan dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada responden tentang kesediaan seseorang untuk membayar pihak lain sebagai kompensasi untuk tetap memelihara hutan, sehingga nilai keberadaan hutan tersebut akan tetap lestari Yakin 1997. Metode WTP akan digunakan sebagai dasar dalam penetepan tarif pada setiap segmen wisata yang ditawarkan.

2.10 Dampak Ekonomi Wisata

Dampak ekonomi yang muncul dari aktivitas kegiatan wisata menjadi perhatian utama ketika kegiatan pariwisata mulai dikembangkan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dari adanya suatu kawasan wisata. Banyak penelitian- penelitian terdahulu yang meneliti mengenai dampak ekonomi dari berdirinya suatu kawasan wisata. Dampak ekonomi wisata alam adalah manfaat atau kontribusi produk wisata berbasis alam terhadap ekonomi suatu wilayah. Dampak tersebut dapat berupa: 1 penerimaan dari penjualan produk wisata tiket masuk TWA, hotel, camp ground, restoran, atraksi, transportasi, dan retail; 2 pendapatan masyarakat; 3 peluang pekerjaan; 4 penerimaan pemerintah dari pajak dan retribusi Frechtling 1987. Dampak ekonomi yang dihasilkan sektor wisata diukur dari keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi, dan keperluan lainnya. Analisis dampak ekonomi kegiatan wisata umumnya berfokus pada perubahan penjualan, penghasilan, dan penempatan tenaga kerja yang terjadi akibat kegiatan wisata.

2.11 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang pariwisata, penerapan segmentasi, dan dampak ekonomi wisata. Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini disajikan dalam tabel berikut: