Taman Wisata Alam Nilai dan Manfaat Ekonomi Pengembangan Taman Wisata Alam bagi Konservasi dan Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Taman Wisata Alam Rimbo Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat)
2. Pendekatan Individual Travel Cost Method ITCM dengan menggunakan
data sebagian besar dari survei. Haab dan McConnel 2002, menyatakan bahwa dalam melakukan valuasi
dengan metode TCM, ada dua tahap kritis yang harus dilakukan, yaitu pertama, menentukan perilaku model itu sendiri dan kedua, menentukan pilihan lokasi.
Fokus pertama menyangkut apakah TCM yang dibangun harus ditentukan dulu fungsi preferensinya secara hipotesis, setelah itu baru membangun model
perilakunya behavioural model, atau apakah model perilaku langsung ditetapkan. Fokus kedua berkaitan dengan apakah kita harus melakukan
pemodelan untuk semua atau beberapa tempat sebagai suatu model. Penentuan fungsi permintaan untuk kunjungan ke suatu tempat wisata dengan pendekatan
ITCM menggunakan teknik ekonometrik. Hipotesis yang dibangun adalah bahwa kunjungan ke tempat wisata akan dipengaruhi oleh biaya perjalanan travel cost
dan diasumsikan berkorelasi negatif, sehingga diperoleh kurva permintaan yang berkemiringan negatif.
Menurut Haab dan McConnel 2002, agar penilaian terhadap sumberdaya alam melalui TCM tidak bias, fungsi permintaan harus dibangun dengan asumsi
dasar: 1.
Biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proxy atas harga dari rekreasi.
2. Waktu perjalanan bersifat netral, artinya tidak menghasilkan utilitas ataupun
disutilitas. 3.
Perjalanan merupakan perjalanan tunggal bukan multi-trips.