Estimasi Tarif Masuk Sumber Mata Air Panas
Tabel 6.11 Dampak keberadaan TWA Rimbo Panti bagi masyarakat sektor wisata
Penyerapan Dampak Peluang Kerja
Total Masyarakat Sekitar
Panti Masyarakat Luar
Panti Pemilik Unit Usaha
11 4
15 Tenaga Kerja
13 2
15 Jumlah
24 6
30 Sumber: Data primer 2013
Tabel 6.11 menunjukkan bahwa dari total pemilik usaha dan penyerapan tenaga kerja karena adanya TWA Rimbo Panti lebih besar dirasakan oleh
masyarakat sekitar Panti jika dibandingkan masyarakat di luar Panti. Sebanyak 11 pemilik unit usaha merupakan masyarakat sekitar Panti dan sisanya dimiliki oleh
masyarakat di luar panti. Begitu pula dengan tenaga kerja, sebanyak 13 orang tenaga kerja juga berasal dari sekitar Panti dan hanya dua orang yang merupakan
masyarakat luar Panti. Beragam jenis unit usaha yang muncul dengan keberadaan TWA Rimbo
Panti dapat dilihat pada Tabel 6.12 berikut: Tabel 6.12 Jumlah unit usaha dan jenis usaha di TWA Rimbo Panti
No Jenis Usaha
Jumlah 1.
Warung Makan 3
2. Kios Makanan
5 3.
Warung Kopi 1
4. Pedagang Asongan
3 5.
Penginapan 2
6. Toilet Umum
1 Total
15 Sumber: Data primer 2013
Tabel 6.12 menunjukkan jumlah unit usaha dan jenis usaha apa saja yang ada di TWA Rimbo Panti. Unit usaha ini mulai dibuka setelah adanya TWA
Rimbo Panti. Pemilik unit usaha sudah memiliki pekerjaan utama sebelum adanya kegiatan wisata di TWA. Pekerjaan disektor wisata merupakan pekerjaan
sampingan bagi mereka. Unit usaha warung makan menyediakan berbagai menu makan. Sedangkan kios makanan terdiri dari kios bakso, soto, dan jajanan ringan.
Beragam jenis pekerjaan yang dapat diserap dengan keberadaan TWA Rimbo Panti. Tabel 6.13 yang menggambarkan jenis pekerjaan dan jumlah
penyerapan tenaga kerja yang diperlukan.
Tabel 6.13 Penyerapan tenaga kerja TWA Rimbo Panti
No Tenaga Kerja
Jumlah 1.
Petugas Kebersihan 2
2. Pegawai Warung Makan
2 3.
Pegawai Penginapan 3
4. Penjaga Kolam Pemandian
1 5.
Juru Parkir 2
6. Tukang Ojek
5 Total
15 Sumber: Data primer 2013
Dampak dari adanya TWA Rimbo Panti dalam penyerapan tenaga kerja cukup sedikit. Hal ini dikarenakan sedikitnya unit usaha yang ada disekitar TWA
Rimbo Panti dan sedikitnya jumlah pengunjung pada hari-hari biasa, sehingga pekerja yang diperlukan relatif sedikit. Seiring dengan peningkatan jumlah
pengunjung terutama pada saat libur lebaran dan peak season, banyak unit usaha yang menambah jumlah pekerja. Juru parkir dan tukang ojek juga akan bertambah
dengan sendirinya karena pengunjung yang datang ke lokasi juga meningkat. Dengan demikian, jumlah penyerapan tenaga kerja akan meningkat seiring
pertambahan jumlah pengunjung pada saat-saat tertentu. Dampak ekonomi dengan adanya TWA Rimbo Panti akan memberikan
perubahan terhadap pendapatan masyarakat pemilik unit usaha dan pekerja yang memanfaatkan keberadaan kawasan ini. Perubahan tingkat pendapatan masyarakat
dapat dianalisis dengan cara mengurangi total pendapatan masyarakat dengan TWA dan diluar TWA, sehingga didapatkan pendapatan dari dari TWA Rimbo
Panti Persamaan 6. Semua pendapatan yang digunakan pada perhitungan ini sudah merupakan pendapatan bersih yang diperoleh masyarakat. Jika pendapatan
rata-rata masyarakat meningkat karena adanya kawasan wisata berarti keberadaan kawasan wisata ini memberikan dampak positif bagi perekonomian mereka.
Berikut Tabel 6.14 yang menggambarkan perubahan pendapatan masyarakat dari tiap kelompok pekerjaan. Rincian data pendapatan masyarakat dengan TWA dan
tanpa TWA ada di Lampiran 6.