Pemilihan Responden Nilai dan Manfaat Ekonomi Pengembangan Taman Wisata Alam bagi Konservasi dan Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Taman Wisata Alam Rimbo Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat)

5. Semakin jauh jarak tempuh menuju lokasi, maka intensitas kunjungan wisatan ke TWA Rimbo Panti akan cenderung berkurang. 6. Semakin banyak lokasi alternatif yang tersedia, maka akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan ke TWA Rimbo Panti. 7. Semakin banyak jumlah tanggungan seseorang, maka akan mengurangi intensitas kunjungan ke TWA Rimbo Panti. 8. Semakin lama seseorang mengetahui keberadaan TWA Rimbo Panti, maka semakin banyak intensitas kunjungannya. Pendekatan ITCM menggunakan teknik ekonometrik seperti regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya dependent variable dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas independent variable, namun masih menunjukkan hubungan yang linier. Variabel-variabel diatas dipilih berdasarkan teori-teori penelitian terdahulu dan observasi di lapang. Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis regresi berganda agar menghasilkan estimator yang terbaik, sehingga diperoleh model yang lebih akurat. Ada pun beberapa pengujian statistik yang diperlukan adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah error term dari data observasi mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Hal tersebut dapat dilihat dari normal probability plot dan histogram. Apabila terbentuk kurva normal yang menyerupai bentuk lonceng dalam histogram dan letak titik-titik berada pada garis berbentuk linier dalam normal probability plot, maka asumsi kenormalan terpenuhi.

b. Uji Statistik F

Uji F merupakan pengujian hipotesis koefisien regresi berganda untuk melihat apakah semua variabel bebas secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel terikat, dengan kata lain pengujian regresi berganda ini dilakukan terhadap model secara keseluruhan. Tabel pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel.

c. Uji Statistik t

Uji t merupakan pengujian hipotesis koefisien regresi berganda dengan hanya satu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat Hasan 2002. Tabelnya disebut tabel t-student. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol H yang dikemukakan.

d. Uji Multikolinearitas

Multikolineritas terjadi jika antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linier. Biasanya korelasinya mendekati sempurna atau sempurna. Cara untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolineritas dalam model.

e. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Heteroskedastisitas akan muncul dalam bentuk residu yang semakin besar jika pengamatan semakin besar. Cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas dapat juga dideteksi dengan metode grafik uji Bartlett dan Levene, uji Park, Uji Breusch-Pagan, Uji Goldfield-Quandt, dan white test.

f. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi jika terdapat korelasi antar anggota sampel atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu time series atau ruang cross section. Cara untuk mendeteksi autokorelasi dalam analisis regresi berganda adalah dengan uji Durbin-Watson. Jika nilai uji Durbin-Watson berada di antara nilai 1,55 dan 2,46 maka tidak terjadi autokorelasi di dalam model Firdaus 2004.

4.5.2 Penerapan Segmentasi dan Estimasi Tarif Masuk Setiap Segmen

Wisata 1. Analisis Persepsi Persepsi dari pengunjung, pengelola, dan masyarakat mengenai rencana penetapan tarif di setiap segmen wisata dianalisis secara deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Menurut Whitney dalam Nazir 2003, metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif memiliki tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan, secara sistematis, faktual, dan