Manfaat Ekonomi bagi Kegiatan Konservasi
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 4. Pendidikan Terakhir
SD 4
4 SMP
17 17
SMA 52
52 Perguruan Tinggi
37 37
Jumlah 100
100 5. Pekerjaan Pokok
Petani 35
35 PNS
14 14
Pekerja Kebun 9
9 Pekerja Pabrik
9 9
Wiraswasta 8
8 Pelajarmahasiswa
7 7
Penambang 6
6 Pegawai swasta
4 4
Pensiunan 2
2 Lainnya
6 6
Jumlah 100
100 6. Tingkat Pendapatan Rupiah per bulan
500.000,00 16
16 500.000,00 - 1.500.000,00
64 64
1.500.000,01 - 2.500.000,00 14
14 2.500.000,01 - 3.500.000,00
6 6
Jumlah 100
100 7.
Status Pernikahan Menikah
65 65
Belum Menikah 35
35 Jumlah
100 100
8. Jumlah Tanggungan
Tidak Ada 34
34 1-2 orang
24 24
3-4 orang 32
32 ≥5 orang
10 10
Jumlah 100
100 Sumber: Data primer 2013
Sebagian besar pengunjung TWA Rimbo Panti merupakan wisatawan lokal yang berada disekitar kawasan dengan jarak tempuh relatif dekat. Keberadaan
lokasi wisata ini kurang diketahui masyarakat luar daerah, karena kurangnya promosi dan informasi sehingga mengakibatkan sedikitnya pengunjung dari luar
daerah datang ke lokasi ini. Sebagian besar pengunjung bekerja sebagai petani dengan tingkat pendidikan SMA. Pendidikan SMA tidak menjamin pertanian
daerah itu maju, karena kebanyakan mereka mewarisi cara bertani yang dulu diterapkan orang tua mereka. Jadi tidak ada kemajuan ilmu pengetahuan dalam
bertani, sehingga pertanian mereka tetap tidak mengalami kemajuan. Mereka bekerja sebagai petani karena merupakan pekerjaan turun temurun
dan terbatasnya dana untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Kebanyakan orang tua mewarisi lahan pertanian bagi anak-anaknya dalam jumlah yang tidak banyak. Cara bertani yang belum maju ini akan berdampak pada
penghasilan. Sebagian besar pengunjung berada pada kelompok penghasilan menengah ke bawah dengan umur berkisar antara 21-30 tahun, dan memiliki
kondisi fisik yang masih kuat. Hal ini mengingat atraksi wisata yang ditawarkan merupakan wisata keluarga yang memerlukan kekuatan fisik dan terjangkau bagi
masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.