Gambar 3.1 Diagram alur pemikiran
TCM Kawasan Cagar Alam Rimbo Panti
Pengembangan Taman Wisata Alam
Peningkatan Jumlah Kunjungan dan Aktivitas Wisata pada Titik Rawan
Sekitar Cagar Alam
Pengelolaan dan Pengembangan TWA Rimbo Panti yang Mendukung Kelestarian Cagar Alam
Manfaat Ekonomi
Nilai Ekonomi Wisata Alam
Masyarakat Unit Usaha
dan Tenaga Kerja
WTP
Penetapan Tarif Segmentasi
Open Access dan Under Value Terhadap TWA
Penerapan Segmentasi
Persepsi Pengunjung
Setuju Tidak
Setuju Harapan
Pengembangan Kegiatan
Konservasi
Analisis Pendapatan
Deskriptif, Kuantitatif
Analisis Deskriptif,
kuantitatif
Nilai Ekonomi dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Minat Wisata Proporsi
Perubahan Pendapatan
Kontribusi bagi
Konservasi
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan di TWA Rimbo Panti Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. TWA Rimbo Panti terletak di jalan lintas
Sumatera yang menghubungkan Bukittinggi dengan Medan. Tepatnya TWA Rimbo Panti berada di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Pemilihan lokasi penelitian di Kabupaten Pasaman dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa atraksi wisata di TWA Rimbo Panti sebagian besar
masih bersifat open acces, dan dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian cagar alam. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari hingga Februari 2013.
4.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden pengunjung, masyarakat sekitar, key
person, dan unit usaha, serta tenaga kerja lokal. Key person dalam penelitian ini terdiri dari instansi terkait Dinas BKSDA dan Dinas Pariwisata Kabupaten
Pasaman dan pengelola. Metode ini memerlukan alat bantu kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran yang
berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku Prasetyo dan Jannah
2005. 4.3
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari kegiatan
wawancara yang dilakukan terhadap pengunjung dan pengelola kawasan wisata melalui kuesioner. Data ini berupa informasi mengenai kesediaan pengunjung
untuk membayar fasilitas wisata yang dapat mereka nikmati dan berdasarkan kepuasan yang diperoleh pengunjung. Data primer juga diperoleh dari pengelola
kawasan wisata berupa informasi tentang nilai-nilai manfaat dan potensi yang terkandung di kawasan ini.