1.79 GAMBARAN UMUM DAN KERAGAAN USAHATANI TEBU DI DAERAH PENELITIAN

nilai elastisitas 0.5509. Berbeda dengan pola tanam non-keprasan, pada pola tanam keprasan variabel lahan cenderung kurang elastis. Artinya petani sudah tidak rasional lagi menambah luas areal lahannya. Hal ini juga sesuai dengan pola usahatani tebu rakyat dimana penambahan lahan hanya bisa dilakukan jika menggunakan bibit atau pola non-keprasan. Variabel pupuk Urea X2 pada pola tanam non-keprasan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 29 berpengaruh nyata terhadap fungsi produksi batas pada α 10 persen dengan nilai elastisitas sebesar 0.1707. Nilai elastistas tersebut menunjukkan bahwa penambahan input sebesar 10 persen dengan input lain tetap akan meningkatkan produksi batas petani contoh di daerah penelitian sebesar 1.707 persen. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan nilai elastisitas pada fungsi produksi rata-ratanya yaitu sebesar 0.1202. Nilai ini menunjukkan bahwa bahwa penggunaan pupuk Urea X3 pada produksi batas kurang elastis dibandingkan produksi rata-ratanya. Pada pola tanam keprasan, variabel pupuk Urea X2 berpengaruh nyata terhadap produksi batas pada α 10 persen dengan nilai elastisitas sebesar 0.1136. Nilai elastistas tersebut menunjukkan bahwa penambahan input sebesar 10 persen dengan input lain tetap akan meningkatkan produksi batas petani contoh di daerah penelitian sebesar 1.136 persen. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai elastisitas pada fungsi produksi rata-rata yaitu sebesar 0.1202. Nilai ini menunjukkan bahwa bahwa penggunaan pupuk Urea X3 pada produksi batas lebih elastis dibandingkan pada produksi rata- ratanya. Variabel pupuk TSP X4 pada pola non-keprasan memiliki nilai elastisitas produksi batas sebesar 0.0883. Artinya penambahan input sebesar 10 persen dengan input lain tetap akan meningkatkan produksi batas sebesar 0.883 persen. Nilai elastisitas pada fungsi produksi batas untuk pupuk TSP ini juga lebih kecil dibandingkan dengan nilai elastisitas pada fungsi produksi rata-ratanya yaitu 0.0989. Penambahan penggunaan Pupuk TSP sebaiknya tidak dilakukan karena sudah tidak rasional untuk dilakukan. Pada pola tanam keprasan, variabel pupuk TSP X4 memiliki nilai elastisitas produksi batas sebesar 0.1505. Artinya penambahan input sebesar 10 persen dengan input lain tetap akan meningkatkan produksi batas sebesar 1.505 persen. Nilai elastisitas pada fungsi produksi batas