Konsep Usahatani Kerangka Teoritis
Dimana nilai TE antara 0 dan 1, atau 0 ≤ TE ≤ 1
Dengan mengasumsikan bahwa sebuah perusahaan atau usahatani dalam mencapai keuntungan harus mengalokasikan biaya secara minimum dari input yang ada, atau
berarti sebuah usahatani berhasil mencapai efisiensi alokatif. Dengan demikian akhirnya akan diperoleh fungsi biaya dual sebagai berikut:
C = C y
i
, р
i, i
+ µ
i
....................................................................... 3.5 Dimana:
C = biaya produksi
y
i
= jumlah output р
i
= harga input
i
= koefisien parameter µ
i
= error term efek inefisiensi biaya Jondrow et al. 1982 mendefinisikan efisiensi secara ekonomi sebagai
rasio total biaya produksi minimum yang diobservasi C dengan total biaya produksi aktual C.
EE =
C C
=
E C
i
µ
i
= 0, Y
i
,P
i
E C
i
µ
i
= Y
i
,P
i
= E
[
exp U
i
]
........................................ 3.6 dimana EE similar 0
≤ EE ≤ 1. Efisiensi secara ekonomi merupakan gambaran gabungan dari efisiensi teknis dan alokatif.
Konsep efisiensi melalui pendekatan output diilustrasikan menggunakan Kurva Kemungkinan Produksi KKP dengan simbol ZZ’ pada Gambar 2.
Sumber: Coelli et al., 1998
Gambar 2. Konsep Efisiensi Orientasi Output
D
Z` Z
y
2
x
y
1
x C
A B
B’
D’
Titik A menunjukkan petani berada dalam kondisi inefisien. Ruas garis AB menggambarkan kondisi yang inefisien secara teknis. Berkenaan dengan kondisi
tersebut, pada pendekatan ini efisiensi teknis didefinisikan sebagai: TE = 0A0B ..................................................................................... 3.7
Dengan adanya informasi harga output yang digambarkan oleh garis isorevenue DD maka efisiensi alokatif ditulis dalam bentuk :
AE = 0B0C ..................................................................................... 3.8 Sedangkan kondisi efisiensi ekonomis ditunjukkan oleh:
EE = TE x AE = 0A0B x 0B0C = 0A0C ................................... 3.9
Nilai ketiga efisiensi ini berkisar antara 0-1. Pembahasan mengenai efisiensi tidak lepas dari konsep utama teori
ekonomi produksi yaitu fungsi produksi. Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi atau input dengan keluaran produksi atau output
Soekartawi, 2002. Fungsi produksi digunakan untuk menentukan output maksimum yang dihasilkan dengan sejumlah input. Secara matematis bentuk
umum fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = f X
1
, X
2
, X
3
,…X
n
….………………………………………...3.10 Dimana Y merupakan jumlah produksi yang dihasilkan atau output dari
penggunaan masukan input, sedangkan X
1
, X
2
, X
3
,…X
n
merupakan faktor-faktor produksi atau input yang digunakan untuk menghasilkan output. Model fungsi
produksi seperti ini belum dapat menerangkan hubungan output dan input secara kuantitatif. Untuk itu fungsi produksi harus dinyatakan dalam bentuk yang spesifik
sesuai dengan sifat hubungan input-output dari proses produksi yang bersangkutan Beberapa karakteristik fungsi produksi yaitu: 1 fungsi produksi
merupakan fungsi kontinyu bukan diskrit atau limit mendekati nol, 2 fungsi produksi bernilai tunggal single value yaitu setiap input berpasangan dengan
setiap output tertentu, 3 turunan pertama dan kedua bersifat kontinyu, nilai yang dipakai positif = Q = fX
1
, dimana Q dan X
1
0, dan 4 fungsi produksi cembung convect dengan titik nol. Asumsi dasar yang dibangun fungsi produksi yaitu
pengusaha berusaha
mencari keuntungan
sebesar-besarnya dengan
memaksimumkan output dan mengoptimumkan penggunaan faktor produksi.