Keputusan Presiden No. 58 Tahun 2004 tentang Penanganan Gula yang

memperlihatkan pula bahwa sektor ini merupakan sektor utama mata pencaharian penduduk Lampung Utara.

6.1.4. Perekonomian Kabupaten Lampung Utara

Pada tahun 2009, perekonomian Kabupaten Lampung Utara mengalami pertumbuhan sebesar 5.85 persen. Beberapa sektor mengalami pertumbuhan yang sangat berarti seperti sektor angkutan dan komunikasi 9.31 persen, bangunan 6.76 persen dan pertanian 5.97 persen. Perekonomian Lampung Utara didominasi oleh empat sektor kegiatan yaitu sektor pertanian 33.76 persen, sektor jasa 19.54 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 13.69 persen dan sektor industri pengolahan 11.77 persen. Adanya kontribusi sektor pertanian dan ketersediaan lahan yang luas merupakan potensi untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Lampung Utara. 6.2. Keragaan Usahatani Tebu di Daerah Penelitian 6.2.1. Karakteristik Petani Sampel Jumlah petani sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 petani. Dari 75 petani responden, 45 petani merupakan anggota TRK yang terdiri dari 14 petani dengan pola non-keprasan plane cane dan 31 petani dengan pola keprasan ratoon, serta 30 petani merupakan anggota TRB yang terdiri dari 11 petani dengan pola non-keprasan plane cane dan 19 petani dengan pola keprasan ratoon. Jika berdasarkan pola tanamnya, maka 25 petani melakukan pola tanam non-keprasan dan 50 petani melakukan pola tanam keprasan. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan pada pola tanam non-keprasan jauh lebih besar dibandingkan pada pola tanam keprasan. Penyebab perbedaan tersebut adalah adanya biaya pengolahan tanah, pembelian bibit dan biaya tanam pada pola non-keprasan. Adapun karakteristik petani sampel selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 23. Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa berdasarkan umur, petani yang tergabung baik dalam TRK maupun TRB berada pada usia produktif yaitu pada usia kurang dari 30 sampai dengan 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa secara umur para petani contoh masih dapat mengelola usahatani tebunya dengan baik. Berdasarkan pendidikan, baik petani contoh yang tergabung dalam TRK maupun TRB sebagian masih tergolong berpendidikan dasar SD dan SMP, yaitu 73.33