Fungsi Pemasaran Kerangka Pemikiran Teoritis

17 4. Pertimbangan terhadap lembaga dalam rantai tataniaga, meliputi segi kemampuan lembaga perantara dan kesesuaian lembaga perantara dengan kebijakan perusahaan. Banyaknya jumlah lembaga yang terlibat dalam saluran pemasaran dipengaruhi oleh jarak dari podusen ke konsumen, semakin jauh jarak antara produsen ke konsumen akan mengakibatkan panjangnya rantai pemasaran serta banyaknya aktivitas bisnis yang dilakukan perlu melibatkan sejumlah pelaku- pelaku pemasaran. Selain itu banyaknya lembaga yang terlibat dalam saluran pemasaran juga dipengaruhi oleh sifat komoditinya apakah cepat rusak atau tidak. Komoditi yang cepat rusak membutuhkan rantai pemasaran yang pendek dan harus dengan cepat diolah atau langsung diterima oleh konsumen. Kemudian saluran pemasaran tergantung pula pada skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil, maka jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula, dan akan tidak menguntungkan bila produsen menjual langsung ke pasar. Dalam keadaan yang demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan, dan saluran yang akan dilalui produk cenderung panjang. Kekuatan modal dan sumberdaya yang dimiliki juga berpengaruh bagi keterlibatan lembaga- lembaga tersebut dalam saluran pemasaran karena produsen atau pedagang yang posisi modalnya kuat akan dapat melakukan lebih banyak fungsi pemasaran sehingga pemasaran dapat diperpendek.

3.1.3 Fungsi Pemasaran

Lembaga pemasaran di setiap saluran melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Fungsi dari pemasaran tersebut dinyatakan sebagai kegiatan, tindakan ataupun jasa dalam proses pengalirannya dari produsen sampai konsumen. Menurut Limbong dan Sitorus 1985, secara garis besar fungsi pemasaran dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Fungsi pertukaran merupakan fungsi yang mencakup perpindahan hak milik barang atau jasa dari penjual kepada pembeli. Fungsi ini terdiri atas fungsi pembelian dan penjualan. a. Fungsi pembelian diperlukan untuk menentukan jenis barang yang akan dibeli yang sesuai dengan kebutuhannya baik untuk dikonsumsi langsung maupun untuk kebutuhan produksi . Kegiatan utama dari 18 fungsi ini adalah menentukan jenis, jumlah, kualitass, tempat pembelian, serta cara pembelian barang dan jasa yang akan dibeli b. Fungsi penjualan diperlukan untuk mencari tempat dan waktu yang tepat untuk melakukan penjualan barang sesuai dengan yang diinginkan konsumen baik dilihat dari jumlah, mutu bentuk, dan mutunya. 2. Fungsi fisik merupakan fungsi yang mencakup aktivitas penanganan, pergerakan, dan perubahan fisik dari komoditas pemasaran. Fungsi ini mencakup fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, dan fungsi pengolahan. a Fungsi penyimpanan diperlukan untuk menyimpan barang selama belum dikonsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau menunggu sebelum diolah. Fungsi penyimpanan ini terutama sangat penting bagi hasil-hasil pertanian yang biasanya dihasilkan secara musiman tetapi dikonsumsi sepanjang tahun. Pelaksanaan penyimpanan akan memberikan kegunaan waktu dan selama pelaksanaan penyimpanan dilakukan beberapa tindakan untuk menjaga mutu, hal ini terutama bagi hasil-hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah busuk. b Fungsi pengangkutan bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa di daerah konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah dan mutunya. Fungsi pengangkutan mempunyai kegiatan perencanaan jenis alat angkutan yang digunakan, volume yang diangkut, waktu pengangkutan, dan jenis barang yang akan diangkut. c Fungsi pengolahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas barang bersangkutan baik dalam rangka memperkuat daya tahan barang maupun meningkatkan nilainya serta untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 3. Fungsi fasilitas merupakan fungsi yang mencakup aktivitas yang memperlancar atau sebagai perantara antara fungsi pertukaran dan fungsi fisik yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas 19 mencakup fungsi standardisasi dan grading, fungsi keuangan, fungsi penanggungan risiko, dan fungsi informasi pasar, dan fungsi pembiayaan. a Fungsi standarisasi adalah suatu ukuran atau penentuan mutu suatu barang seperti warna, susunan kimia, ukuran bentuk, kekuatan dan ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa, dan kriteria lainnya. Sedangkan grading merupakan tindakan menggolongkan atau mengklasifikasikan hasil-hasil pertanian menurut standarisasi yang diinginkan sehingga kelompok-kelompok barang yang terkumpul sudah menurut satu ukuran standar. Fungsi standarisasi dan grading akan mempermudah memberikan nilai terhadap barang bersangkutan, mudah pelaksanaan jual beli, mengurangi biaya pemasaran terutama biaya pengangkutan dan dapat memperluas pasaran. b Fungsi penanggungan risiko, risiko yang mungkin terjadi di dalam proses pemasaran dapat dibedakan atas dua macam yaitu risiko fisik berupa kebakaran, kehilangan, susut dan lainnya serta risiko ekonomi atau risiko penurunan harga akibat kebijakan moneter dan adanya perubahan harga. c Fungsi informasi pasar merliputi kegiatan pengumpulan informasi pasar serta menafsirkan data informasi pasar tersebut. Dengan mendapat informasi pasar yang lengkap, maka akan dapat lebih terarah pelaksanaan proses produksi baik dilihat dari jumlah yang diinginkan, kapan dibutuhkan, barang apa yang diinginkan dan dimana diinginkan. d Fungsi pembiayaan adalah penyediaan biaya untuk keperluan selama proses pemasaran dan juga kegiatan pengelolaan biaya tersebut. Biaya ini dapat berupa kontan maupun kredit. Dengan sistem pemberian kredit bagi para pembeli akan dapat memperluas pasar dari suatu barang maupun jasa yang dipasarkan. 20

3.1.4 Struktur Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 39 232

Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 6 28