Struktur Pasar Kerangka Pemikiran Teoritis

20

3.1.4 Struktur Pasar

Struktur pasar merupakan tipe atau jenis pasar yang didefinisikan sebagai hubungan antara pembeli dan penjual yang secara strategi mempengaruhi penentuan harga dan pengorganisasian pasar Asmarantaka 2009. Struktur pasar mempengaruhi efektivitas pasar dalam realitas sehari-hari yang diukur dengan variabel-variabel seperti harga, biaya dan jumlah produksi. Empat faktor penentu dari karakteristik struktur pasar yaitu jumlah atau ukuran perusahaan, kondisi atau keadaan produk, kondisi keluar masuk pasar, dan tingkat pengetahuan yang dimiliki partisipan dalam pemasaran. Berikut lima jenis struktur pasar dengan berbagai karakteristiknya. Tabel 3 . Karakteristik dan Struktur Pasar Karakteristik Struktur pasar dan produk Jumlah perusahaan Sifat produk Kemudahan Masuk Pasar Pengaruh perusahaan terhadap harga Sudut pembeli Sudut penjual Banyak Homogen Mudah, tidak ada hambatan Tidak berpengaruh Persaingan sempurna Persaingan sempurna Banyak Diferensiasi Relatif mudah Sedikit berpengaruh, dibatasi oleh subtitusi Persaingan monopilistik Persaingan monopolistik Sedikit Homogen Sulit dengan beberapa hambatan Berpengaruh, dibatasi oleh pesaing Oligopsoni murni Oligopoli murni Sedikit Diferensiasi Sulit dengan beberapa hambatan Berpengaruh, dibatasi oleh pesaing Oligopsoni diferensiasi Oligopoli diferensiasi Satu Unik Tertutup Berpengaruh Monopsoni Monopoli Sumber: Hammond dan Dahl 1977, Kolhs dan Uhl 1985 Menurut Kirana 2003, berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dibedakan menjadi dua macam struktur pasar yaitu: 1 pasar persaingan sempurna, 2 pasar tidak bersaing sempurna. Pasar dapat digolongkan ke dalam struktur pasar bersaing sempurna jika memenuh ciri-ciri antara lain: terdapat banyak penjual maupun pembeli, pembeli dan penjual hanya menguasai sebagian kecil dari barang dan jasa yang dipasarkan sehingga tidak dapat mempengaruhi harga pasar sehingga penjual dan pembeli berperan sebagai penerima harga price taker, barang dan jasa yang dipasarkan bersifat homogen, penjual dan pembeli bebas 21 keluar masuk pasar. Namun pada umumnya, karakteristik jumlah penjual dan keadaan komoditi yang diperjualbelikan merupakan karakteristik utama dalam menentukan struktur pasar.

3.1.5 Perilaku Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 39 232

Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 6 28